9 Aliran dalam Seni Lukis yang Wajib Kamu Ketahui Sebelum Masuk Jurusan Seni!

Siapa nih di antara kamu yang tertarik untuk mendalami seni lukis? Namun, pernahkah terpikir olehmu bahwa ada banyak aliran dalam seni lukis dengan ciri khasnya masing-masing? Yap, kalau kamu sering datang ke pameran seni, melihat mural di sepanjang jalan, maupun belajar dalam materi Seni Budaya maka kamu akan menemukan ada banyak aliran seni lukis di dunia ini.

Nah, pada kesempatan kali ini, penulis hendak membagikan beberapa aliran dalam seni lukis yang mungkin masih asing bagi sebagian dari kamu. Informasi di bawah ini juga bisa membantumu menemukan di mana sih sebenarnya aliran seni lukis yang sesuai dengan passion dan keinginanmu. So, yuk simak ulasannya di bawah ini ya!

Aliran-Aliran dalam Seni Lukis

aliran dalam seni lukis
Image by Willgard Krause from Pixabay

1. Romantisme

Aliran dalam seni lukis yang pertama ialah romantisme. Aliran ini berkembang dan berasal dari daerah Eropa Barat pada sekitar abad 18 ketika revolusi industri sedang gencar-gencarnya terjadi guys. Romantisme sendiri dilambangkan sebagai sebuah gerakan revolusioner dalam melawan norma sosial dan nilai kebangsawanan pada abad pencerahan. 

Romantisme sendiri memiliki ciri-ciri yang sangat mencolok dan cukup mudah untuk dibedakan. Mulai dari sifatnya yang imajinatif, kemudian penciptaan seni yang menjadi ekspresi dari diri seniman, emosional, dan memberikan kesan perasaan yang sangat kuat. Terdapat beberapa tokoh terkenal dalam gerakan romantisme, seperti Francisco Goya, Caspar David Friedrich, dan Henry Fuseli. 

2. Naturalisme

Berikutnya ada aliran seni naturalisme sebagai salah satu aliran dalam seni lukis yang paling umum dijumpai. Aliran seni ini menekankan latar belakang alam sebagai salah satu objek yang digambarkan dengan sangat realitis. 

Artinya, objek yang digambarkan akan sangat sesuai dengan yang ditangkap oleh mata kita guys. Naturalisme sendiri berkembang pesat pada abad 19. Beberapa tokoh dalam aliran naturalisme, antara lain Basuki Abdullah, William Bliss Baker, Ilya Repin, dan John Contstable. 

Ciri-ciri utama dari naturalisme adalah kemiripan yang tinggi antara objek yang dilukiskan dengan yang terjadi atau sebenarnya, umumnya mengangkat tema tentang alam atau pemandangan, dan senjata utama dari aliran naturalisme adalah teknik dari pelukis serta sebagai bentuk apresiasi pelukis terhadap benda atau objek alam. 

3. Realisme 

Aliran dalam seni lukis selanjutnya adalah realisme. Aliran ini hampir mirip dengan naturalisme yang menggunakan model dari kehidupan sehari-hari sebagai objek dalam lukisan. Namun, aliran realisme hanya memilih objek yang hendak dilukis dalam keadaan paling indah saja. Akibatnya, gambar yang dihasilkan mungkin tidak akan semirip atau sama persis dengan yang sebenarnya. 

Beberapa tokoh dalam aliran ini seperti James Whistler, Thomas Eakins, Gustave Courbet, hingga Jean-Francois Millet. Ciri utama dalam aliran realisme adalah objek yang diangkat berasal dari peristiwa sehari-hari dengan situasi yang nyata, ditunjukkan dalam situasi asli, dan tidak setuju dalam melebih-lebihkan lukisan atau gambar yang hendak dibuat seperti romantisme. 

aliran dalam seni lukis

4. Surealisme

Siapa di antara kamu yang tidak asing dengan aliran dalam seni lukis bernama surealisme? Yap, aliran ini juga sering kamu temui tidak hanya dalam karya seni lukis, melainkan juga sastra hingga film guys. Aliran seni ini menghadirkan sebuah keadaan tidak mungkin di dalam dunia nyata. 

Ciri khas dari surealisme, umumnya menggambarkan objek dengan melayang, meleleh, atau bahkan posisi organ tubuh yang tertukar. Hal ini sendiri memiliki simbol atau ungkapan tersendiri yang hendak disampaikan oleh pelukisnya. Beberapa tokoh dalam surealis antara lain, Salvador Dali, Andre Breton, atau Hans Arp.

5. Impresionisme

Next, terdapat aliran dalam seni lukis yang dikenal sebagai impresionisme atau aliran impresi. Keunikan dari aliran ini adalah melukis sebuah objek yang hanya dilihat berdasarkan impresi atau sekilas dari pelukisnya. 

Hal menarik lain dari aliran ini adalah pengikutnya yang sebagian besar melukis di tempat terbuka dalam waktu yang singkat karena penggambaran impresionisme erat dengan warna murni. Ciri lain dari aliran ini adalah lukisan yang dihasilkan cenderung tidak detail, tetapi sangat mirip apabila dilihat dari jauh. 

Kemudian terdapat teknik khusus yang umumnya digunakan para pelukis impresionisme, yakni teknik dab atau menggunakan palet seperti ‘cocolan saus’. Selain itu, penganut aliran impresionisme umumnya tidak menggunakan warna hitam. Beberapa tokoh aliran ini adalah Claude Monet, Edgar Degas, dan Camille Pissarro.

6. Ekspresionisme

Ekspresionisme menjadi aliran dalam seni lukis yang memiliki kecenderungan dalam menggambarkan kenyataan dengan menggabungkan efek emosional. Menariknya ekspresionisme dapat ditemukan tidak hanya pada seni lukis, sastra, film, hingga arsitektur maupun musik. 

Aliran ini sangat menekankan individu pelukis dalam menggambarkan objek yang hendak digambarkan. Mulai dari yang mereka lihat, rasakan, dan juga ingat. Secara sederhana, ekspresionisme menekankan pada ekspresi jiwa dari pelukis, dibandingkan berusaha menggambarkan suatu objek semirip mungkin dengan kenyataannya. Beberapa pelukis terkenal di aliran ekspresionisme, antara lain Ernst Ludwig, Paul Klee, dan Kathe Kollwitz. 

aliran dalam seni lukis
Image by 2234701 from Pixabay

7. Dadaisme

Dadaisme menjadi aliran dalam seni lukis selanjutnya yang memiliki keunikan dan beda dari yang lain. Umumnya dalam suatu karya seni lukis, maka pelukis berusaha untuk menggambarkan objek dengan menekankan estetika dengan gayanya sendiri. 

Sementara itu, dalam aliran dadaisme pelukis umumnya membuat karya bukan untuk menciptakan estetika melainkan sebagai sebuah kritik atau memuat suatu pesan sosial. Ciri lain dari aliran dadaisme adalah menampilkan suatu kesan provokatif, menyampaikan pesan satir yang umumnya anti kapitalisme atau kaum borjuis, dan menggunakan objek sehari-hari dalam menggambarkan lukisannya.

8. Kubisme

Aliran dalam seni lukis berikutnya dikenal sebagai kubisme. Sebuah aliran yang memuat berbagai sudut pandang dari satu objek yang sama, sehingga gambar yang dilukiskan seolah-olah terdiri dari banyak objek. 

Ciri khas lain dari aliran ini ialah menyederhanakan objek menjadi bentuk-bentuk geometris, sehingga menimbulkan kesan estetika yang unik sekaligus janggal. Beberapa tokoh terkenal dalam aliran ini antara lain, Pablo Picasso, Juan Gris, dan Georges Braque.

9. Fauvisme

Aliran dalam seni lukis yang terakhir adalah fauvisme. Mungkin sebagian dari kamu masih asing dengan aliran satu ini, tetapi fauvisme sendiri memiliki kemiripan dengan impresionisme, terutama mengenai pemilihan warna. 

Aliran fauvisme seringkali menggunakan garis tegas dengan warna gelap dalam membentuk gambar, kemudian keakuratan antara lukisan dan objek yang sebenarnya seringkali dihiraukan. Fauvisme juga seringkali menggunakan warna-warna mencolok untuk menyampaikan pesan atau gagasan pribadi pelukisnya. Beberapa tokoh dari aliran ini antara lain, Maurice de Vlamininck, Andre Derain, dan Kees van Dongen.

Nah, di atas adalah beberapa aliran dalam seni lukis yang bisa menjadi salah satu inspirasimu dalam mengasah kemampuan melukis. Yap, untuk menjadi seorang seniman yang handal maka kamu memerlukan sebuah aliran untuk memperkuat identitasmu dalam berkarya. 

Mungkin beberapa aliran seni lukis di atas bisa mengenalkanmu lebih lanjut dengan berbagai jenis aliran seni. Bisa jadi juga kini kamu tertarik dengan salah satu aliran seni di atas guys? Yuk, kasih tahu penulis aliran seni lukis yang paling menarik perhatianmu dengan komen di bawah ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Materi Seni Budaya Kelas 10 Semester 1 dan 2

Materi Seni Budaya Kelas 10 | Seni Budaya merujuk pada kesenian dan kebudayaan yang diprak…