Mengkuti ujian masuk kuliah atau SBMPTN merupakan salah satu momen menentukan bagi karier seseorang. Akan tetapi, beberapa anggapan mengatakan bahwa karier sukses tidak harus memiliki pendidikan tinggi. Hal ini membuat seseorang berada pada pilihan jika gagal SBMPTN, Gap Year atau lanjut kuliah.
Apa itu Gap Year? Gap Year ini sama dengan keputusan seseorang untuk memilih cuti dari kegiatan belajar atau juga dapat disebut dengan rehat dan istirahat dari dunia pendidikan formal. Metode ini merupakan alternatif bagi mereka yang urung melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
[irp posts=”1677″ name=”Gap Year itu Apa Sih? Simak Penjelasan Berikut!”]Jika Gagal SBMPTN, Gap Year atau Lanjut Kuliah?
Momen mengikuti ujian bersama masuk perguruan tinggi atau SBMPTN memang menjadi salah satu momen penentu karier pendidikan seseorang dan secara tidak langsung mempengaruhi masa depannya.
Tidak mudah bagi seorang siswa dapat lulus ujian SBMTN dan masuk ke perguruan tinggi favorit, beberapa diantara mereka bahkan harus melalui dua hingga tiga kali percobaan sebelum akhirnya mereka dapat masuk ke perguruan tinggi favorit dengan jurusan yang diinginkan.
Sehingga momen ini membuat orang memilih, tetap kuliah meski gagal SBMPTN walau tidak di perguruan tinggi favorit atau memilih rehat dan istritahat untuk beberapa waktu tertentu demi mempersiapkan diri untuk ujian SBMPTN.
Bagi mereka yang belum siap mengikuti ujian masuk perguruan tinggi sangat disarankan untuk mengambil gap year atau cuti dari sekolah selama beberapa waktu sesuai dengan keinginan. Dengan memutuskan mengambil gap year seseorang dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk ujian SBMPTN.
Gap year juga dapat dilakukan bahkan setelah seseorang mengikuti SBMPTN dan belum berhasil lolos. Selain itu gap year juga memiliki banyak manfaat baik dari seg pengalaman atau pelajaran yang didapat saat menghabiskan masa gap year.
Ketika seseorang gagal pada SBMPTN ia memiliki pilihan untuk tidak langsung kuliah di perguruan tinggi lain atau swasta yang notabene adalah bukan perguruan favorit. Mereka dapat memilih istirahat sejenak, menghabiskan waktu dengan belajar untuk mempersiapkan kembali SBMPTN selanjutnya.
Memilih gap year bukan berarti memiliki jaminan bahwa pada tahun berikutnya kita dapat lolos dari SBMPTN. Namun, setidaknya masa gap year memberikan kita banyak waktu untuk mempersiapkan diri lebih baik untuk menjalani SBMPTN selanjutnya.
[irp posts=”1713″ name=”Perjuangan Anak Gap Year, Tidak Mudah!”]Seperti yang dijelaskan diatas bahwa salah satu manfaat gap year bagi seorang siswa adalah mempersiapkan diri untuk dapat masuk ke perguruan tinggi favorit, untuk itu mana yang akan dipilih jika gagal SBMPTN, gap year atau lanjut kuliah meski tidak di perguruan tinggi negeri favorit?
Bagi calon mahasiswa yang ingin masuk ke perguruan tinggi favorit, masa gap year dapat dimanfaatkan sebagai waktu belajar untuk ujian masuk universitas favorit. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti bimbingan belajar pendalaman materi ujian seleksi masuk perguruan tinggi.
Seseorang dapat mengasah kemampuan berpikir otak ketika mendalami materi dari jurusan yang disukai atau yang akan dipilih ketika masuk ke universitas nantinya. Sehingga nantinya diharapkan seseorang yang mengambil gap year mendapat hasil yang memuaskan.
Meski demikian, jika seseorang memutuskan untuk memilih gap year mereka perlu memiliki perencanaan yang matang terkait apa yang akan dilakukan dalam masa cuti atau istrirahat dari dunia pendidikan formal.
Resiko Memilih Gap Year
Resiko atau dampak negatif yang harus alami seseorang ketika memutuskan untuk gap year muncul dari berbagai faktor, bukan hanya dari internal diri sendiri tetapi juga muncul dari faktor-faktor eksternal, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Perlu Biaya Tidak Sedikit
Meskipun gap year memberikan manfaat yang banyak, biaya yang dikeluarkan dan diperlukan pada masa tersebut juga tidak sedikit artinya banyak biaya yang harus dikeluarkan selama mengikuti atau melaksanakan kegiatan pada masa gap year. Apalagi jika selama gap year tidak diisi dengan kegiatan berbisnis.
Biaya untuk pengeluaran tersebut bisa di dapat dengan bantuan orang tua, tetapi hal itu akan menimbulkan masalah baru terkait dengan tujuan seseorang mengambil masa cuti atau gap year.
2. Pandangan Buruk Tentang Gap Year
Menunda kuliah adalah keputusan yang beresiko sangat tinggi, kecuali dikarenakan kendala yang mengharuskan seseorang tidak dapat kuliah. Jika seseorang tersebut mampu untuk tetapi memilih untuk tidak langsung kuliah, ia akan mendapat beragam tanggapan dari masyarakat sekitar, seperti tetangga rumah.
Stigma negatif mengenai gap year masih banyak ditemui di Indonesia. Banyak yang lebih menghargai prestasi akademis ketimbang ilmu dan manfaat yang di dapat di luar dunia pendidikan. Hal ini terkait dengan pengangguran yang menjadi momok menakutkan, orang tua mana yang ingin anaknya menjadi pengangguran.
Hal ini menjadi masalah utama disamping dua kekurangan diatas. Mencari atau memperoleh ilmu sejatinya dapat dilakukan melalui hal apapun. Tidak melulu dengan pendidikan formal di bangku sekolah atau kuliah. Karena pengalaman sejatinya adalah ilmu yang paling berharga di dalam hidup seseorang.
3. Tidak Lulus Kuliah Tepat Waktu
Bagi yang telah kuliah, memilih gap year sama juga memilih untuk mengulur waktu untuk dapat menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu. Berbagai alasan dapat dijadikan alasan mengapa seseorang tidak lulus kuliah dengan tepat waktu, salah satunya adalah karena memilih untuk cuti.
[irp posts=”1686″ name=”Kekurangan dan Kelebihan Gap Year”]Jangka waktu mengambil masa gap year ini tidak tentu, dapat satu, dua, tiga bahkan lima tahun. Waktu ini akan sangat mempengaruhi seorang yang ingin lulus kuliah tepat waktu sesuai dengan usia pada umumnya. Akan tetapi, jika ia memutuskan mengambil gap year maka dapat dipastikan ia tidak akan lulus tepat waktu.
Tokoh Dunia yang Sukses Setelah Gap Year
Semoga video berikut bisa memotivasi dan bisa menginspirasi kamu untuk bangkit jika sedang gagal SBMPTN.
Gap year dapat menjadi solusi ketika seseorang gagal dalam SBMPTN, tetapi perlu adanya niat sungguh-sungguh dan rencana matang agar tujuan dari gap year, yakni salah satunya dapat masuk perguruan tinggi favorit itu dapat tercapai.