Gap Year atau Asal Kuliah? Bingung menentukan jurusan kuliah menjadi satu masalah seseorang setelah lulus dari bangku sekolah menengah atas, ditambah dengan tren alternatif belajar pada masa gap year atau cuti kuliah, sebenarnya lebih baik gap year atau asal kuliah?
Motivasi seseorang untuk kuliah adalah untuk mendapat penghidupan yang layak dengan pekerjaan yang ia dapat setelah selesai kuliah. Namun, seiring perkembangan jaman muncul tren gap year pada kalangan anak kuliahan. Jadi, Lebih Baik Gap Year atau Asal Kuliah?
Kebiasaan menunda ini pasti pernah dirasakan bagi kebanyakan orang, terlebih jika orang tersebut masih berkutat dengan berbagai mata kuliah di tempat ia menuntut ilmu sebagai seorang mahasiswa dan hal tersebut ada hubungannya dengan istilah Gap Year.
Sebagian besar siswa setelah lulus SMA belum mempunyai pandangan akan memilih jurusan apa untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Ini menjadi problema tersendiri ditambah dewasa ini muncul tren gap year atau biasa dikenal dengan cuti kuliah.
Jika seseorang dipaksakan dengan pilihan untuk tetap kuliah tetapi dengan memilih jurusan kuliah yang asal, maka seseorang dikhawatirkan hanya akan mendapatkan dampak negatif dari keputusan asal kuliah tersebut.
Mengapa demikian, perencanaan kuliah termasuk juga ketika memilih jurusan yang ingin diambil. Hal itu pun disesuaikan dengan kemampuan akademik seorang siswa. Apabila seseorang ditempatkan bukan pada tempatnya, ia hanya akan menimbulkan berbagai masalah bahkan masalah serius yang mengancam masa depannya.
Itulah mengapa tren menunda kuliah dalam beberapa waktu tertentu diambil demi tidak terjerumus ke dalam ketidakpastian. Seseorang pasti memiliki alasan tertentu memilih cuti kuliah atau gap year, salah satunya adalah tidak ingin kuliah dengan jurusan asal.
Gap Year atau cuti kuliah diklaim memberikan banyak manfaat positif disamping kekurangan yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan dalam menghabiskan masa gap year seseorang dianggap mampu memaksimalkan waktu untuk menemukan jati diri mereka sesungguhnya.
Tentu ketika menghabiskan waktu cuti kuliah itu juga dibarengi dengan memperoleh atau menimba ilmu dari kegiatan yang dipilih semasa gap year. Lebih baik gap year atau kuliah asal? Anda perlu mempertimbangkan manfaat postifif yang diberikan oleh gap year sebelum memutuskan asal kuliah.
Manfaat Positif Gap Year Ketimbang Asal Kuliah
Kamu perlu mempertimbangkan memilih cuti kuliah atau gap year ketimbang asal kuliah, selain karena gap year memiliki banyak manfaat, masa cuti kuliah dapat dimanfaatkan sebagai masa merencanakan dan memilih jurusan kuliah sesuai dengan kemampuan.
Seseorang atau anak yang mengambil cuti sekolah atau kuliah mendapat kesempatan beristirahat dan menjernihkan pikiran setelah menghabiskan sebagian besar waktu dan hidupnya di bangku sekolah, berikut beberapa manfaat gap year yang dapat Anda jadikan pertimbangan.
1. Persiapan Masuk Perguruan Tinggi
Bagi calon mahasiswa yang ingin masuk ke perguruan tinggi favorit, masa gap year dapat dimanfaatkan sebagai waktu melakukan persiapan untuk ujian masuk universitas favorit. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti bimbingan belajar pendalaman materi ujian seleksi masuk perguruan tinggi.
Anda dapat mengasah kemampuan berpikir otak ketika mendalami materi dari jurusan yang disukai atau yang akan dipilih ketika masuk ke universitas nantinya. Sehingga nantinya diharapkan seseorang yang mengambil gap year mendapat hasil yang memuaskan.
2. Banyak Waktu Belajar
Belajar karena inisiatif akan sangat membantu ketika seseorang tengah melakukan aktifitas dalam masa gap year. Belajar dalam masa gap year dapat dilaksanakan seperti misalnya dengan mengikuti bimbingan belajar.
Mengikuti bimbingan belajar ini tentu merupakan tujuan dari seseorang yang memutuskan untuk gap year sebelum memasuki masa kuliah. Mengikuti bimbel bukan tanpa alasan, ini merupakan strategi yang sangat bagus bagi calon mahasiswa.
Mengapa demikian, ketika mengikuti bimbingan belajar kita dapat mempelajari materi materi untuk ujian masuk universitas atau perguruan tinggi favorit. Hal ini tentu memudahkan kita untuk dapat menjawab soal-soal ujian nantinya.
Meski begitu, bimbingan belajar bukanlah satu-satunya alternatif untuk dapat dijadikan senjata untuk belajar. Sejatinya belajar dari pengalaman hidup adalah pelajaran sesungguhnya yang dapat Anda rasakan dan gunakan.
3. Ajang Mengembangkan Minat dan Bakat
Masa gap year dapat digunakan sebagai ajang untuk mengembangkan potensi diri seperti bakat, minat atau hobi yang Kamu miliki. Semua itu dapat dilakukan secara rutin pada masa gap year yang sebelumnya tertunda pada masa sekolah.
Selain itu, ketika seseorang mengembangkan bakat, hobi dan minat dalam masa gap year, mereka akan dapat berprestasi pada masa itu. Sejatinya prestasi tidak hanya dapat diraih semasa sekolah saja. Hal ini juga dapat membantu memudahkan siswa masuk ke perguruan tinggi favorit mereka.
4. Pengalaman yang Bermanfaat
Terjun dalam komunitas sosial sangat menarik untuk dicoba dan dilakukan dalam masa gap year, tentunya dengan niat dan tujuan yang benar-benar muncul dari dalam hati. Peran aktif di suatu komunitas sosial akan mengembangkan soft skill seseorang dan juga pengetahuan umum mengenai dunia.
Komunitas dapat menjadi sebuah koneksi,tempat untuk saling berkomunikasi dengan keadaan sekitar. Kebanyakan kegiatan di dalam suatu komunitas sosial juga memberikan dampak dan manfaat khusus bagi diri seseorang di dalamnya.
Selain terjun ke komuitas sosial, masa gap year dapat dimanfaatkan untuk mencoba masuk kedunia bisnis, seperti bisnis online. Masa gap year merupakan kesempatan menghasilkan uang lumayan banyak dengan melakukan bisnis meski status kita masih sebagai pelajar atau umur masih menginjak belasan tahun.
Memutuskan untuk kuliah tidak serta merta hanya karena keharusan dan kewajiban menimba ilmu. Akan tetapi, kuliah adalah pijakan terakhir bagi seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan lebih baik dan juga pekerjaan yang layak.