SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) adalah momen yang paling ditunggu oleh siswa kelas 12. Bagaimana tidak? SBMPTN merupakan salah satu kunci untuk memasuki perguruan tinggi favorit. Sayangnya, proses seleksi ini cukup menjadi momok bagi kebanyakan siswa karena ketatnya persaingan. Tahukah Kamu? SBMPTN 2019 mempunyai beberapa aturan baru.
Sudah menjadi rahasia umum jika aturan mengenai proses seleksi perguruan tinggi negeri memang selalu berubah setiap tahunnya. Untuk itu, Kamu yang berminat untuk mengikuti SBMPTN wajib mengetahui informasi dan fakta-fakta terbaru mengenai proses seleksi yang satu ini. Daripada penasaran, simak pembahasan mengenai SMBPTN tahun 2019 berikut ini.
6 Fakta Terbaru SBMPTN 2019
Tahun ini, Kemenristekdikti menerapkan beberapa aturan baru terkait seleksi perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi negeri. Jika dibandingkan dengan aturan yang diterapkan pada tahun-tahun sebelumnya, SBMPTN tahun ini boleh dibilang membutuhkan lebih banyak usaha. Mengapa? Ini dia informasi yang wajib Anda ketahui.
1. Keterlibatan LTMPT
Apakah Kamu pernah mendengar istilah LTMPT? Jika belum, tidak perlu cemas dan khawatir karena hal ini sangat wajar. LTMPT merupakan institusi nirlaba baru yang dibentuk oleh Kemenristekdikti. LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) bertugas untuk menyelenggarakan tes masuk perguruan tinggi bagi para calon mahasiswa baru.
Institusi ini mempunyai beberapa fungsi, antara lain mengelola serta mengolah data calon mahasiswa baru yang akan mengikuti seleksi SNMPTN dan SBMPTN. Setelah itu, LTMPT juga berfungsi untuk menyelenggarakan ujian tulis atau biasa disebut sebagai UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer). Dengan keterlibatan LTMPT, bisa dipastikan kegiatan SBMPTN bisa berjalan dengan lebih independen.
2. Tes dulu, daftar PTN kemudian
Salah satu aturan baru yang menjadi gebrakan SBMPTN 2019 adalah aturan mengenai prosedur seleksi. Pada tahun-tahun sebelumnya, pendaftar mendatangi institusi kampus untuk mendaftar terlebih dahulu dan tes kemudian. Namun pada tahun ini, Mohammad Nasir sebagai Menristekdikti menyatakan bahwa prosedur tersebut akan diubah menjadi tes dulu, kemudian baru daftar PTN.
Dengan kata lain, peserta SBMPTN tidak perlu mendatangi institusi PTN yang diinginkan. Peserta hanya perlu mendaftar untuk tes terlebih dahulu, kemudian mengikuti tes SBMPTN. Nilai yang didapat tersebut kemudian digunakan untuk mendaftar ke PTN yang diinginkan.
3. Model tes komputer
Beralih ke aturan yang selanjutnya, peserta SBMPTN perlu memahami bahwa proses seleksi tahun 2019 hanya akan menggunakan 1 model tes, yaitu Ujian Tulis Berbasis Komputer. Dengan demikian, Ujian Tulis Berbasis Cetak mulai ditiadakan tahun depan. Hal ini menjadi kabar gembira bagi para peserta karena ujian berbasis komputer cenderung lebih transparan jika dibandingkan dengan berbasis cetak.
Meskipun demikian, peserta harus mempersiapkan diri sebaik mungkin agar ujian berbasis komputer ini bisa berjalan dengan lancar. Sebagai contoh, akrabkan diri dengan model UTBK agar Anda tidak merasa canggung ketika menjalani ujian yang sesungguhnya. Anda bisa mengikuti tryout yang diadakan oleh berbagai lembaga belajar untuk mengukur kesiapan Anda dalam menghadapi seleksi serupa.
4. Dua materi tes
Aturan berbeda juga muncul dari materi tes yang akan diujikan. Jika sebelumnya peserta ujian hanya mengerjakan 1 materi tes yaitu Tes Kompetensi Akademik saja, maka untuk tahun 2019 peserta akan dihadapkan dengan Tes Kompetensi Akademik (TKA) dan Tes Potensi Skolastik (TPS). Dengan mengetahui aturan ini, calon mahasiswa baru bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi tes tersebut.
Mengenai TKA, Menristekdikti Mohammad Nasir menyampaikan bahwa soal yang akan diujikan merupakan materi ujian sains dan teknologi serta sosial humaniora. Tes Potensi Skolastik sendiri merupakan jenis tes yang berfungsi untuk mengukur kemampuan calon mahasiswa baru jika mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi.
5. Tes 2 kali
Aturan yang satu ini bisa jadi kabar gembira untuk para calon peserta SBMPTN 2019. Kemenristekdikti memutuskan untuk mengizinkan setiap peserta mengikuti tes sebanyak 2 kali. Menurut Ketua Panitia SMBPTN Ravik Karsidi, setiap peserta SBMPTN memperoleh kesempatan untuk melakukan tes maksimal 2 kali dengan membayar uang pendaftaran sebesar Rp 200.000 untuk setiap tes.
Dengan aturan ini, peserta SBMPTN bisa menggunakan nilai tertinggi untuk mendaftar program studi pada PTN yang diinginkan. Kedua tes mempunyai jenis soal yang sama meskipun pertanyaan akan cenderung berbeda. Aturan tes 2 kali ini memungkinkan peserta untuk mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk memasuki perguruan tinggi negeri favorit sesuai dengan kemampuan.
6. Ujian 24 kali
Informasi lain yang perlu Kamu ketahui mengenai SBMPTN tahun depan adalah mengenai penyelenggaraan Ujian Tulis Berbasis Komputer. Menurut Ketua Panitia SBMPTN, ujian tulis akan dilaksanakan sebanyak 24 kali dalam satu tahun. Pihak penyelenggara ujian akan melaksanakan ujian pada hari Sabtu dan Minggu selama 12 hari.
Lebih lanjut, UTBK dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan Maret 2019 dan akan dilaksanakan serentak mulai dari pukul 08.00 dan pukul 13.00. Menurut Mohammad Nasir, calon mahasiswa baru dapat mengikuti 3 proses seleksi masuk PTN yang meliputi SNMPTN, SBMPTN, serta Ujian Mandiri. Masing-masing mempunyai daya tampung 20 persen, 40 persen, dan 30 persen secara berurutan.
6 Aturan Baru SBMPTN
Setelah mengetahui berbagai informasi dan aturan terbaru mengenai SBMPTN 2019, Kamu bisa lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi seleksi tersebut. Mulailah mempelajari materi yang sering dimunculkan serta perbanyak latihan soal. Dengan demikian, Kamu menjadi lebih terlatih, teliti, serta terbiasa dengan pola soal yang sering muncul pada seleksi SBMPTN. Semoga sukses ya!