Kenalan Yuk dengan 8 Jenis Karya Sastra Fiksi yang Wajib Diketahui oleh Mahasiswa Sastra 

 Siapa nih di antara kamu yang ga asing dengan istilah karya sastra? Yap, sebagian dari kamu pasti sudah ga asing dengan istilah satu ini bukan? Di dalam pelajaran Bahasa Indonesia hingga pelajaran bahasa lain, kamu pasti pernah mendengar istilah karya sastra. 

Akan tetapi, kira-kira kamu sudah tahu belum apa sih arti dari karya sastra itu sendiri? Istilah ini memang sering banget digunakan, tetapi mungkin tak banyak yang benar-benar mengetahui arti dari karya sastra itu sendiri. 

Nah, pada kesempatan kali ini, penulis hendak membagikan informasi mengenai pengertian karya sastra hingga jenis-jenis karya sastra yang paling tidak harus kamu kamu ketahui terutama jika kamu tertarik menjadi seorang mahasiswa sastra. Yuk, simak ulasannya di bawah ini ya guys!

Pengertian Karya Sastra

Sebelum masuk ke jenis-jenis karya sastra, maka ada baiknya kamu mengenal terlebih dahulu apa sih karya sastra itu? Yap, secara singkat karya sastra merupakan sebuah ciptaan tertulis  yang berisi mengenai sebuah kisah dengan tujuan estetika. 

Karya sastra sendiri memuat sudut pandang maupun plot sesuai dengan perangkat sastra yang digunakan oleh masing-masing penulis. Ciri khas dari karya sastra sendiri, yakni mengandung keindahan, nilai estetika, dan originalitas dari setiap unsur cerita maupun ungkapan yang ditulis oleh penulisnya. 

Untuk tema bahasan dari karya sastra sendiri beraneka, sesuai dengan perkembangan zaman. Namun, umumnya karya sastra selalu mengangkat nilai-nilai dalam kehidupan manusia atau seringkali menjadi sebuah media untuk melakukan sindiran yang dibungkus dengan sebuah cerita fiksi maupun ditulis secara gamblang dalam bentuk opini atau esai. 

Di dalamnya terdapat dua jenis karya sastra, yakni karya sastra fiksi dan non-fiksi. Pada kesempatan kali ini, penulis akan mengupas tuntas terlebih dahulu jenis-jenis karya sastra fiksi yang tentunya sering kamu temui bahkan sejak duduk di bangku sekolah dasar. 

Jenis-jenis Karya Sastra Fiksi

1. Hikayat

jenis karya sastra fiksi
Sumber: republika.com

Jenis karya sastra yang pertama adalah hikayat. Yap, hikayat menjadi salah satu bentuk karya sastra tertua berdasarkan waktunya. Pada dasarnya hikayat merupakan sebuah karya sastra yang umumnya menggunakan Bahasa Melayu. 

Hikayat sendiri berisi kisah atau cerita mengenai kehidupan sehari-hari, seperti keadaan sosial maupun percintaan guys. Tak hanya itu, salah satu ciri khas dari hikayat adalah kisah mengenai kehebatan maupun kesaktian seseorang, mirip dengan cerita kepahlawanan yang ditulis secara fiksi guys. 

Oh iya, hal menarik dari sebuah hikayat adalah sebuah hikayat pasti mengandung nilai-nilai tertentu guys. Mulai dari nilai agama, pendidikan, moral, hingga sosial-budaya. Menariknya lagi, hikayat biasanya dituturkan secara lisan atau turun-temurun sehingga cukup jarang ada hikayat yang tertulis atau berbentuk naskah.

2. Puisi

Next, jenis karya sastra fiksi berikutnya adalah puisi. Kamu tentu sudah tidak asing dengan istilah puisi karena sejak duduk di bangku sekolah dasar saja, puisi menjadi salah satu tema yang dibawa dalam pelajaran Bahasa Indonesia. 

Di dalam puisi sendiri terdapat beberapa poin penting seperti diksi atau pemilihan kata, tema, majas, rima, hingga irama. Unsur-unsur ini sangat penting dan mampu memengaruhi isi dari sebuah puisi. 

Beberapa penyair Indonesia yang terkenal karena kepiawaiannya dalam membuat puisi antara lain Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, Sutardji C., Chairil Anwar, W.S. Rendra, dan masih banyak lagi. 

3. Cerita Pendek

jenis karya sastra fiksi
Sumber: mediaindonesia.com

Jenis karya sastra fiksi berikutnya adalah cerita pendek atau yang akrab disapa sebagai cerpen. Tak jauh berbeda dari puisi, cerpen juga memuat beberapa unsur dengan tujuan estetika bagi setiap pembacanya. 

Akan tetapi, cerpen dinilai lebih kompleks karena umumnya mengandung plot atau alur cerita, penokohan, sudut pandang, dan secara sederhana lebih banyak daripada puisi yang mungkin hanya terdiri dari 10 baris atau 2-3 bait saja. 

Indonesia juga memiliki cerpenis yang tak kalah keren dengan berbagai hasil karya yang menarik guys. Mulai dari Agus Noor, Ahmad Tohari, Seno Gumira A., Djenar Maessa Ayu, dan masih banyak lagi cerpenis keren lainnya. 

4. Novel

Lanjut, jenis karya sastra fiksi kali ini lebih kompleks daripada puisi maupun cerita pendek karena tidak akan habis dalam sekali duduk. Artinya, terdiri dari berlembar-lembar atau umumnya lebih dari 40.000 kata. Novel sendiri memiliki kompleksitas yang lebih daripada cerpen guys.

Biasanya di dalam sebuah novel terdapat pengembangan tokoh secara perlahan hingga memuncak. Bahkan alur cerita hingga sudut pandang yang dibawakan pun bisa divariasi dan dimodifikasi sesuai dengan kreativitas penulis. Oh, iya ada banyak rekomendasi novel yang bisa kamu baca di sini guys!

5. Prosa

jenis karya sastra fiksi

Istilah prosa mungkin masih cukup asing bagi sebagian dari kamu. Nah, secara sederhana prosa merupakan sebuah karya sastra fiksi yang disusun dalam bentuk narasi dengan menggabungkan antara monolog dengan dialog guys. Umumnya prosa sendiri lebih pendek dalam cerpen, tetapi lebih panjang dari puisi atau sajak. 

6. Drama

Siapa nih di antara kamu yang sudah pernah melihat sebuah pentas drama? Kalau kamu belum pernah, maka penulis sangat menyarankanmu untuk menikmati salah satu jenis karya sastra fiksi ini guys. Dijamin menarik banget!

Yap, drama sendiri merupakan sebuah karya sastra yang umumnya lebih ‘emosional’ dari sebuah cerpen atau bahkan novel. Di dalamnya penuh dengan konflik dan emosi yang mampu membuatmu sedih, marah, maupun senang dalam satu kali baca. 

Hal ini dikarenakan drama umumnya dipentaskan guys, sehingga perlu banyak konflik maupun situasi emosional sehingga penonton tidak sampai bosan. Salah satu dramawan terkenal asal Indonesia yang karyanya keren-keren adalah Putu Wijaya. 

7. Dongeng

jenis karya sastra fiksi
Image by Andrea from Pixabay

Siapa sih di antara kamu yang ga pernah mendengar dongeng? Yap, pasti sekali dalam seumur hidup kamu pernah mendengar dongeng. Entah berasal dari orang tua atau bahkan guru di sekolah. 

Dongeng sendiri termasuk ke dalam jenis karya sastra fiksi yang umumnya berasal dari cerita rakyat dari kelompok masyarakat atau etnis tertentu guys. Di dalam dongeng, biasanya terdapat nilai-nilai budaya sekaligus nilai moral yang bertujuan sebagai sarana pendidikan untuk anak-anak. 

8. Pantun

Jenis karya sastra fiksi yang terakhir adalah pantun. Pasti sewaktu SMP dulu kamu pernah diminta oleh guru bahasa Indonesiamu untuk membuat sebuah pantun bukan? Yap, pantun sendiri menjadi sebuah karya sastra yang unik karena unsur-unsur dan komponen di dalamnya guys. 

Umumnya pantun memiliki pola tertentu dan terdiri dari empat larik saja. Usut punya usut, pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama yang dikenal hampir di seluruh Indonesia. Mulai dari kebudayaan Jawa, Sunda, hingga Sumatera Barat. Kini pantun sudah menjadi sebuah kebudayaan yang melekat di nusantara. 

Nah, di atas adalah beberapa jenis karya sastra fiksi yang paling sering kamu temui dalam pelajaran Bahasa Indonesia atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari guys. Apakah ada salah satu yang menarik perhatianmu guys? 

Kalau kamu memang tertarik untuk mendalami karya sastra dan mungkin berminat untuk membuat salah satu dari karya sastra, maka kamu mungkin tertarik untuk masuk ke jurusan sastra Indonesia atau bahkan sastra Inggris. 

So, tetap membaca dan salam literasi guys!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

10 Rekomendasi Buku Sastra Rusia yang Paling Menarik untuk Dibaca

Tahukah kamu bahwa negara Rusia menjadi salah satu yang mengalami perkembangan kesusastraa…