Tahukah kamu kalau karya sastra tidak hanya terdiri dari tulisan fiksi saja lho, melainkan juga ada beberapa karya non-fiksi yang tergolong ke dalam karya sastra. Meskipun istilah sastra sendiri selalu identik dengan karya fiksi.
Nah, di kesempatan kali ini, penulis hendak membagikan beberapa jenis karya sastra nonfiksi yang mungkin baru kamu ketahui. By the way, penulis juga sempat menulis berbagai macam karya sastra fiksi yang bisa kamu cek melalui link ini ya. So, buat kamu yang penasaran, yuk langsung aja simak ulasannya di bawah ini guys!
Karya Sastra Nonfiksi Murni dan Kreatif
Sebelum masuk ke berbagai jenis karya sastra nonfiksi, maka penulis hendak memperkenalkanmu dengan dua jenis karya sastra secara umum, yakni karya sastra nonfiksi dan kreatif. Eits, yuk simak baik-baik dan jangan sampai terbalik ya guys!
Secara sederhana, karya sastra nonfiksi murni merupakan sebuah karya tulisan yang alur dan ide ceritanya diangkat dari kisah nyata atau asli. Artinya, terdapat bukti nyata yang menjadi landasan terbentuknya karya tulisan tersebut. Berkaitan dengan hal ini, umumnya karya sastra nonfiksi murni akan mencantumkan berbagai data-data orisinil. Contohnya seperti skripsi, makalah, atau riwayat hidup seseorang.
Berikutnya ada karya sastra nonfiksi kreatif. Meskipun tergolong sebagai karya sastra nonfiksi, tetapi karya tulis ini juga bisa berkembang menjadi penulisan kreatif berupa karangan imajinasi. Contohnya seperti berita yang sering tercantum dalam artikel atau berita.
Jenis-jenis Karya Sastra Nonfiksi
1. Esai
Jenis karya sastra nonfiksi yang pertama adalah esai. Yap, sebagian dari kamu tentu tidak asing dengan jenis karya tulis ini bukan? Umumnya pada tingkat SMP sampai SMA, kamu akan diminta guru untuk membuat esai. Bisa dalam pelajaran Bahasa Indonesia, sejarah, ekonomi, dan berbagai pelajaran lainnya.
Esai sendiri merupakan karangan prosa yang berisi tentang sudut pandang pribadi penulis mengenai isu yang hendak dibahas. Esai sendiri terdiri dari opini atau pandangan penulis yang dipadukan dengan argumentasi berupa fakta yang ada di lapangan, sehingga terdapat kesinambungan antara opini yang diangkat dengan sumber-sumber yang tervalidasi.
Sama seperti berbagai karya tulis fiksi yang memiliki struktur dalam penulisannya, esai juga terdiri dari struktur yang bisa memandu kamu dalam menulisnya. Pertama, dimulai dari pendahuluan yang berisi pandangan umum mengenai topik yang hendak dibahas dalam sebuah esai.
Kemudian, dilanjurkan dengan badan esai yang terdiri dari kombinasi antara opini penulis dengan argumentasi berupa data-data untuk memperkuat opini yang digiring oleh penulis esai. Hal ini termasuk data statistik, studi kasus, maupun kutipan dari jurnal atau buku.
Terakhir, suatu esai yang baik akan ditutup dengan kesimpulan. Di dalam kesimpulan ini dimasukkan jawaban dari permasalahan yang dibahas dari pendahuluan hingga badan esai. Di sini, penulis akan diminta untuk memposisikan dirinya ada di sudut pandang yang mana dalam menanggapi suatu kasus atau isu yang diangkat.
2. Biografi
Next, karya sastra nonfiksi berikutnya ialah biografi. Yap, penulis yakin pasti kamu sudah pernah menjumpai jenis karya nonfiksi ini di tingkat SMP maupun SMA. Secara sederhana, biografi berisi tentang riwayat hidup seorang tokoh ternama.
Kata kunci utama dalam biografi adalah tokoh ternama. Jadi, umumnya biografi dibuat untuk mengenang jasa-jasa tak terlupakan dari seorang tokoh ternama yang umumnya memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Secara teoritis, biografi dibagi menjadi dua jenis yaitu biografi potrayal dan biografi ilmiah. Biografi ilmiah merupakan sebuah karya nonfiksi yang berisi riwayat hidup tokoh yang dianalisis menggunakan konsep keterangan sejarah. Sedangkan, biografi potrayal merupakan riwayat hidup yang berisi riwayat hidup tokoh secara umum.
Untuk strukturnya, teks biografi memiliki garis besar yang terdiri dari orientasi, peristiwa dalam kehidupan tokoh, kemudian reorientasi. Di dalam orientasi, kamu bisa menggambarkan identitas awal dari tokoh yang hendak dibahas.
Berlanjut ke peristiwa dalam kehidupan tokoh yang berisi berbagai peristiwa penting yang mempengaruhi kehidupan tokoh, sehingga menjadi terkenal hingga dibuatkan biografi. Terakhir, ada reorientasi atau penutup yang umumnya berisi pesan moral atau nilai-nilai kehidupan yang bisa dicontoh dari tokoh tersebut.
3. Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah menjadi salah satu jenis karya sastra nonfiksi berikutnya. Tahukah kamu kalau jenis karya tulisan ini akan menjadi landasan apabila kamu hendak menyusun sebuah makalah atau bahkan skripsi. Hal ini karena unsur-unsur dan struktur di dalam karya tulis ilmiah yang tak jauh berbeda dengan kedua jenis tulisan di atas guys.
Secara garis besar, karya tulis ilmiah berisi penelitianmu mengenai suatu isu atau topik yang faktual maupun menarik untuk dibahas. Baik dalam lingkup sosial humaniora maupun sains, karya tulis dapat menjadi salah satu cara untuk menjabarkan idemu terhadap suatu peristiwa atau penemuan.
Struktur dari karya tulis, kurang lebih terdiri dari pendahuluan yang memuat latar belakang, rumusan masalah, dan manfaat penulisan. Kemudian, dilanjutkan ke bab 2 yang berisi tinjauan pustaka atau dasar-dasar teori yang digunakan untuk mendukung tulisanmu. Ketiga, ada metode penelitian yang akan membantumu menemukan jawaban dari rumusan masalah yang telah kamu tentukan di atas. Terakhir, ada kesimpulan guys.
Karya tulis ilmiah juga sering menjadi sebuah cabang dalam perlombaan, baik dari tingkat SMP sampai kuliah lho. Jadi, apabila kamu betul-betul ingin memperdalam karya tulis ini, maka kamu bisa belajar lebih dalam sekaligus mengasahnya dengan mengikuti berbagai perlombaan.
4. Memoar
Tak jauh berbeda dengan karya sastra nonfiksi biografi, memoar juga merupakan sebuah tulisan yang berisi riwayat hidup seseorang beserta berbagai peristiwa penting yang dialami tokoh tersebut. Namun, perbedaan signifikan antara memoar dengan biografi terletak pada keakuratan data yang ditulis.
Apabila biografi berangkat dari sebuah riwayat hidup yang riil atau nyata ternyata, maka seluk-beluk sejarah yang ada di dalam memoar belum tentu benar atau sesuai terjadi dengan yang ada di kenyataan.
Memoar sendiri erat kaitannya dengan peristiwa sejarah karena umumnya menceritakan sebuah tokoh atau kisah yang berperan besar dalam sebuah sejarah. Penulis dari memoar biasanya berasal dari pengamat sejarah atau sejarawan yang bertujuan untuk menggambarkan sebuah peristiwa, alih-alih menekankan pada kehidupan tokoh di dalamnya.
5. Jurnalisme
terakhir, karya sastra nonfiksi yang akan sering kamu temui adalah berbagai produk mengenai jurnalisme. Yap, produk jurnalisme sendiri dapat berupa artikel maupun berita guys. Umumnya dikemas dengan alur kronologi sehingga memudahkan pembaca dalam memahami suatu berita dengan tepat.
Produk jurnalisme yang baik memerlukan riset yang cukup mendalam juga lho. Kamu bisa melakukan riset dengan melakukan wawancara kepada narasumber, kemudian melakukan riset secara offline (buku-buku) atau online (mengambil dari data di internet). Tentunya cara yang kamu lakukan dalam memperoleh informasi haruslah yang tervalidasi, sehingga mampu menghindarkan dari hoax ya guys.
Yap, di atas adalah beberapa karya sastra nonfiksi yang mungkin baru kamu ketahui guys. Bagaimana menarik bukan? Oh iya, membaca karya sastra sendiri dapat menjadi salah satu cara menghabiskan waktu luang sekaligus mengimprovisasi kemampuanmu guys.
Jadi, jangan lupa tetap membaca dan berkarya ya! Semangat generasi muda!