Kekurangan dan Kelebihan Gap Year

Munculnya tren gap year atau memutuskan cuti dari kuliah tentu menimbulkan banyak dampak yang positif dan negatif. Kekurangan dan kelebihan gap year ini tentu akan berpengaruh pada seseorang yang memutuskan untuk mengambil gap year, terlebih untuk masa depan pendidikan mereka.

Gap year muncul atau lahir dari sebuah tradisi dengan tujuan yang positif, namun apabila seseorang tersebut menghabiskan masa gap year dengan kegiatan yang tidak bermanfaat tentu keputusan mengambil cuti kuliah akan berakhir dengan sia-sia.

Apa Kekurangan dan Kelebihan Gap Year?

Berbagai alasan bagi seseorang atau siswa memutuskan memilih gap year. Dari ingin berpetualang sampai dengan alasan untuk dapat masuk ke dalam universitas negeri yang didambakan. Namun, apa saja kelebihan dan kekurangan gap year itu?

Gap year bukanlah sesuatu yang buruk bagi seorang mahasiswa meski kebiasaan menunda dapat diartikan sesuatu yang buruk bagi seseorang tersebut termasuk seorang mahasiswa. Banyak kelebihan yang dihasilkan gap year disamping segala kekurangannya, apa saja itu? Berikut kekurangan dan kelebihan Gap Year.

Kelebihan Gap Year

1. Persiapan Masuk Perguruan Tinggi

Bagi Kamu calon mahasiswa yang ingin masuk ke perguruan tinggi favorit, masa gap year dapat dimanfaatkan sebagai waktu melakukan persiapan untuk ujian masuk universitas favorit. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti bimbingan belajar pendalaman materi ujian seleksi masuk perguruan tinggi.

2. Memaksimalkan Waktu Belajar

Belajar karena inisiatif sendiri menjadi salah satu manfaat yang didapat ketika seseorang tengah melakukan aktifitas dalam masa gap year. Dapat memaksimalkan waktu belajar menjadi salah satu kelebihan pada masa gap year, ini dapat dilaksanakan seperti misalnya dengan mengikuti bimbingan belajar.

3. Ajang Mengembangkan Minat dan Bakat

Masa gap year merupakan waktu yang tepat bagi seseorang untuk dapat mengembangkan potensi bakat yang ada pada diri. Hobi dapat dilakukan secara rutin pada masa gap year yang sebelumnya tertunda pada masa sekolah. Selain itu, Kamu juga dapat menorehkan prestasi dengan melalui bakat atau hobi tersebut.

4. Melakukan Kegiatan Bermanfaat

Terjun dalam komunitas sosial sangat menarik untuk dicoba dan dilakukan dalam masa gap year, tentunya dengan niat dan tujuan yang benar-benar muncul dari dalam hati. Peran aktif di suatu komunitas sosial akan mengembangkan soft skill seseorang dan juga pengetahuan umum mengenai dunia.

Komunitas dapat menjadi sebuah koneksi,tempat untuk saling berkomunikasi dengan keadaan sekitar. Kebanyakan kegiatan di dalam suatu komunitas sosial juga memberikan dampak dan manfaat khusus bagi diri seseorang di dalamnya.

Selain terjun ke komuitas sosial, masa gap year dapat dimanfaatkan untuk mencoba masuk kedunia bisnis. Masa gap year merupakan kesempatan menghasilkan uang lumayan banyak dengan melakukan bisnis meski status kita masih sebagai pelajar atau umur masih menginjak belasan tahun.

Salah satu yang dapat dilakukan adalah melakukan bisnis online, hal ini terbilang cukup mudah dan tak banyak menguras modal. Bayangkan jika bisnis yang dijalankan berhasil dan hasil dari bisnis tersebut dapat digunakan untuk mewujudkan mimpi di melanjutkan kuliah di perguruan tinggi favorit.

Kekurangan Gap Year

Disamping memiliki banyak kelebihan, gap year tidak serta merta terhindar dari kekurangan. Beberapa dampak negatif juga dapat ditimbulkan ketika seseorang memutuskan untuk mengambil cuti dari kuliah atau sekolah, berikut beberapa diantaranya.

1. Kurang Siap Belajar Secara Formal

Pengalaman belajar dalam masa gap year tentu berbeda dengan belajar secara formal di sekolah atau perguruan tinggi. Kemampuan otak yang terbiasa dengan pelajaran dan pengalaman di luar sekolah harus kembali diajak adaptasi dengan suasana belajar di sekolah atau perguruan tinggi.

Adaptasi ini pun juga memerlukan waktu yang tentunya tidak sebentar. Seseorang mungkin memerlukan waktu beberapa bulan untuk kembali mengasah otak mereka dan beradaptasi dengan cara belajar dengan metode formal di perguruan tinggi atau di sekolah.

2. Mengeluarkan Banyak Biaya

Meskipun gap year memberikan manfaat yang banyak, biaya yang dikeluarkan dan diperlukan pada masa tersebut juga tidak sedikit artinya banyak biaya yang harus dikeluarkan selama mengikuti atau melaksanakan kegiatan pada masa gap year. Apalagi jika selama gap year tidak diisi dengan kegiatan berbisnis.

Meskipun biaya untuk pengeluaran tersebut bisa di dapat dengan bantuan orang tua, tetapi hal itu akan menimbulkan masalah baru terkait dengan tujuan seseorang mengambil masa cuti atau gap year.

Tujuan dan niat seseorang yakni ingin mencari jati diri sedikit ‘ternoda’ ketika melakukan hal itu dengan bantuan terlebih bantuan dana dari orang tua, meskipun hal itu memang hak seorang anak dan kewajiban para orang tua.

3. Gap Year Masih Dipandang Sebelah Mata di Indonesia

Stigma negatif mengenai gap year masih banyak ditemui di Indonesia. Banyak yang lebih menghargai prestasi akademis ketimbang ilmu dan manfaat yang di dapat di luar dunia pendidikan. Hal ini terkait dengan pengangguran yang menjadi momok menakutkan, orang tua mana yang ingin anaknya menjadi pengangguran.

Hal ini menjadi masalah utama disamping dua kekurangan diatas. Mencari atau memperoleh ilmu sejatinya dapat dilakukan melalui hal apapun. Tidak melulu dengan pendidikan formal di bangku sekolah atau kuliah. Karena pengalaman sejatinya adalah ilmu yang paling berharga di dalam hidup seseorang.

Berbagai metode belajar pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, namun dengan memaksimalkan kelebihan yang terdapat akan mampu mengurangi kekurangan tersebut. Salah satunya adalah mengisi masa gap year dengan kegiatan positif dan bermanfaat sekaligus memberi dampak positif pada diri dan sekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Testimoni Siswi Brain Academy Lolos SNMPTN

Testimoni Brain Academy – Bimbel ini sangat modern yang kekinian banget, cocok buat …