Pernahkah kamu bergabung dalam satu forum diskusi? Seringkali dalam forum diskusi terjadi dialog antara dua kubu berseberangan yang saling mempertahankan pendapat satu sama lain. Nah, kegiatan juga termasuk ke dalam unsur debat guys.
Khusus hari ini, penulis mau membagikan materi Bahasa Indonesia kelas 10 bab 6 berjudul Berdebat dengan Indah. Sebelum masuk ke materi, jangan lupa untuk mencatat berbagai informasi penting di bawah ini ya.
Daftar Isi
Agar dapat mencermati video atau teks debat dengan baik, maka lakukanlah hal-hal berikut:
1. Berkonsentrasilah pada video atau teks yang akan dilihat dan didengarkan agar dapat mencatat pokok-pokok yang menjadi permasalahan.
2. Supaya membantu kamu dalam menangkap gagasan, tuliskanlah bagian-bagian penting yang menjadi inti dari debat tersebut.
3. Sebelum melihat video atau membaca teks debat, kamu dapat menyampaikan pertanyaan umum. Misalnya:
a. Mengapa teks tersebut tergolong debat?
b. Siapa nama tokoh yang sedang berdebat?
c. Apa jabatan atau pekerjaan mereka?
d. Siapa yang menjadi pemimpin debat?
e. Hal apa yang tengah diperdebatkan?
f. Siapakah yang menjadi pihak pendukung (afirmasi) dan pihak penentang (oposisi)?
g. Apakah kedua belah pihak mengemukakan alasan-alasan untuk mendukung pendapatnya masing-masing?
h. Apakah ada pihak yang menunjukkan data, informasi atau fakta lain yang mendukung pendapatnya?
i. Di akhir debat, apakah mereka mendapatkan sebuah pendapat baru yang sama, atau moderator hanya menyampaikan simpulan dari isi debat?
j. dan pertanyaan lainnya.
Setelah menjawab pertanyaan tentang isi debat dalam video atau teks tulis yang dibacakan, dalam bagian ini kamu akan mempertanyakan tentang unsur-unsur debat.
Debat dapat terwujud apabila unsur-unsurnya terpenuhi. Unsur-unsur debat adalah
(a) mosi,
(b) tim afirmasi,
(c) tim oposisi,
(d) tim netral,
(e) penonton/juri yang dipanggil,
(f) moderator, dan
(g) juru tulis.
Carilah teks debat lainnya, baik tulis maupun lisan (dalam bentuk video, misalnya dari internet), untuk merumuskan tata cara debat. Kamu juga dapat merumuskan tata cara debat dengan mempelajari tata tertib sebuah lomba.
Merumuskan Mosi Berdasarkan Isu atau Permasalahan yang sedang Berkembang
Mosi dalam debat sama dengan topik dalam sebuah teks. Mosi menjadi dasar bagi pihak-pihak yang terlibat debat untuk menentukan sikap apakah mendukung atau menolak mosi. Berdasarkan mosi, semua pihak dapat menyiapkan argumen untuk mendukung pendapatnya tentang mosi.
Sebelum mempertahankan pendapat tentang suatu isu atau permasalahan, hal pertama yang harus dimiliki seseorang adalah memahami isu atau permasalahan dengan baik.
Untuk itu, pihak-pihak yang akan melakukan debat harus banyak mencari informasi dari berbagai sumber. Misalnya, dengan membaca berita, menyimak berita dari radio dan televisi, atau menggali informasi dari narasumber yang memahami isu atau permasalahan dengan baik.
Tahapan terakhir yang harus dilakukan oleh pihak yang berdebat, baik tim afirmasi maupun tim oposisi adalah menyampaikan simpulan. Simpulan tersebut dirumuskan berdasarkan pendapat dan argumen yang telah disampaikan sebelumnya. Simpulan dapat juga disebut sebagai hasil dari pembicaraan.
Karena simpulan dalam debat disusun berdasarkan pendapat dan argumen yang telah disampaikan sebelumnya, penalaran yang digunakan dalam menyusun simpulan debat termasuk dalam penalaran induktif. Ada tiga cara untuk menarik kesimpulan dengan penalaran induktif yaitu (a) generalisasi, (b) analogi, dan (c) sebab akibat.
1. Generalisasi
Penarikan kesimpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus, fenomena-fenomena khusus kemudian ditarik pernyataan yang bersifat general (umum).
2. Analogi
Analogi merupakan proses penarikan simpulan yang didasarkan atas perbandingan dua hal yang berbeda. Akan tetapi, karena mempunyai kesamaan segi, fungsi, atau ciri, kemudian keduanya dibandingkan (disamakan).
3. Sebab-Akibat
Penarikan simpulan secara induktif berikutnya adalah sebab-akibat. Dalam pola penalaran ini, sebab bisa menjadi gagasan utamanya, sedangkan akibat menjadi gagasan penjelasnya. Namun, dapat juga terjadi sebaliknya. Beberapa sebab dapat menjadi gagasan penjelas sedangkan akibat menjadi gagasan utamanya.
Dalam debat, penarikan simpulan dilakukan setelah pernyataan pendapat dan argumen disampaikan lebih dulu maka pola yang kedua lebih tepat. Oleh karena itu, akibat menjadi gagasan utama, sedangkan sebab-sebabnya menjadi gagasan penjelas yang disampaikan lebih dulu.
Sebelum menganalisis kekuatan dan kelemahan pendapat pihak-pihak yang berdebat, hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengidentifikasi pendapat dan argumen yang disampaikan masing-masing pihak.
Dalam pembelajaran kali ini kamu akan belajar menganalisis pendapat serta argument yang disampaikan oleh setiap pihak yang terlibat dalam diskusi.
1. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).
2. Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima akal sehat (logis), harus tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat, langsung menuju sasaran, runtun dan sistematis. Hal ini tergantung pada ketepatan pemilihan kata (diksi) dan penyusunan struktur kalimat sehingga kalimat yang digunakan efektif.
3. Kata yang dipilih memiliki makna sebenarnya (denotatif)
Sebelum memulai debat, terlebih dahulu harus dirumuskan mosi (permasalahan) yang akan diperdebatkan. Mosi dapat diambil dari berita yang tengah hangat beredar di masyarakat. Kamu juga dapat mengangkat masalah-masalah yang kamu hadapi di sekolah.
Setelah menentukan mosi untuk diperdebatkan dalam forum kelas, kembalilah bekerja dalam kelompok. Dalam debat, setiap tim mengambil sikap sebagai pihak yang mendukung mosi (afirmasi) atau pihak yang menolak mosi (oposisi).
Lakukan debat dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Pembicara I dari kelompok afirmasi menyampaikan argumentasi pembuka (pemahaman topik, permasalahan, analisis) secara umum yang menunjukkan bahwa mereka mendukung mosi.
2. Pembicara I dari regu oposisi menyampaikan argumentasi pembuka (pemahaman topik, permasalahan, analisis) secara umum yang menunjukan mereka tidk setuju dengan mosi.
3. Pada babak pertama ini tidak diperkenankan melakukan interupsi.
Daftar Pustaka :
Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
This post was last modified on September 8, 2021 7:29 pm
Halo teman-teman semua! Siapa nih di antara kamu yang gemar membaca buku-buku sastra? Yap, buku… Read More
Siapa sih di antara kamu yang tidak tertarik untuk mendapatkan beasiswa? Yap, beasiswa menjadi salah… Read More
Siapa nih di antara kamu yang diam-diam tertarik saat melihat pagelaran drama atau seni peran… Read More
Kamu tentu tidak asing bukan dengan sejarah mengenai Hindia-Belanda di Indonesia? Yap, Indonesia dan Belanda… Read More
Halo guys, gimana kabarnya? Kabar baik disini. Semoga disana juga ya! Siapa sih yang nggak… Read More
Halo guys, gimana nih kabarnya? Semoga kamu semua dalam keadaan yang baik ya. Kamu tahu… Read More
Leave a Comment