Materi Sejarah Indonesia Kelas 11 Bab 6 Indonesia Merdeka

Setiap tanggal 17 Agustus kita selalu memperingati Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Berbagai rangkaian kegiatan dilaksanakan setiap tahun di sekitar bulan Agustus, dalam rangka menyemarakkan hari kemerdekaan Indonesia.

Nah, kebetulan hari ini kita akan melanjutkan materi Sejarah Indonesia kelas 11 bab 6 mengenai Indonesia Merdeka. Penasaran bagaimana awal mula kemerdekaan Indonesia bisa tercapai? Yuk, langsung simak ulasannya di bawah ini.

Bab 6:
Indonesia Merdeka


materi sejarah indonesia kelas 11 bab 6
Sumber: en.wikipedia.org

A. Dari Rengasdengklok sampai ke Pegangsaan Timur

Teks proklamasi kemerdekaan telah dibacakan oleh Sukarno dalam upacara pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi ini dilaksanakan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Pernyataan kemerdekaan tersebut disambut bahagia dan sukacita oleh masyarakat Indonesia di berbagai daerah.

1. Jepang Bertekuk Lutut

Jenderal Terauchi pada tanggal 9 Agustus 1945 memanggil Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigon. Saigon adalah salah satu pusat tentara Jepang.

Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal Terauchi mengucapkan selamat kepada Sukarno dan Moh. Hatta sebagai ketua dan wakil ketua PPKI.

Kemudian Terauchi menegaskan bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat pulang kembali ke Jakarta pada tanggal 14 Agustus.

Pada masa-masa inilah terjadi peristiwa yang dramatis di wilayah Indonesia. Walaupun alat komunikasi pada masa tersebut dikuasai Jepang, tetapi para tokoh perjuangan berhasil mengakses berbagai informasi dunia dengan berbagai cara. Radio sebagai alat yang paling berperan pada masa tersebut telah disegel oleh Jepang.

2. Peristiwa Rengasdengklok

Hari-hari menjelang tanggal 15 Agustus 1945 merupakan hari yang menegangkan bagi bangsa Jepang dan bangsa Indonesia. Hari Rabu tanggal 15 Agustus 1945 sekitar pukul 21.30 WIB, para pemuda yang dipimpin Wikana, dan Darwis datang di rumah Sukarno di Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.

Wikana dan Darwis memaksa Sukarno untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Para pemuda mendesak agar proklamasi malam ini dapat dilaksanakan paling lambat tanggal 16 Agustus 1945. Sambil menimang-nimang senjata Wikana berucap dan bernada ancaman.

3. Perumusan Teks Proklamasi

Sukarno pertama kali menuliskan kata pernyataan “Proklamasi”. Sukarno kemudian bertanya kepada Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo.“Bagaimana bunyi rancangan pada draf pembukaan UUD?” Kedua orang yang ditanya pun tidak ingat persis.

Ahmad Subarjo kemudian menyampaikan kalimat “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”. Moh. Hatta menambahkan kalimat: “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”.

Sukarno menuliskan, “Jakarta, 17-8- ’05 Wakil-wakil bangsa Indonesia”, sebagai penutup. Mereka semua sepakat tentang draf itu.

4. Proklamasi Berkumandang

Pada pukul 5 pagi tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpin dan pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda dengan diliputi kebanggaan.

Mereka telah sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan di rumah Sukarno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 pada pukul 10 pagi. Sebelum pulang, Moh. Hatta berpesan kepada B.M. Diah untuk memperbanyak teks Proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia.

5. Dukungan dari Berbagai Lapisan

Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia cepat bergema ke berbagai daerah. Rakyat di Jakarta maupun di kota-kota lain menyambut dengan antusias.

B. Terbentuknya Pemerintahan dan NKRI

1. Pengesahan UUD 1945, Pemilihan Presiden, dan Wakil Presiden

Kertas suara dibagikan, tetapi atas usul Otto Iskandardinata, maka secara aklamasi terpilih Ir. Sukarno sebagai Presiden RI dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden Rl. Sesudah itu, pasal-pasal yang tersisa yang berkaitan dengan Aturan Peralihan dan Aturan Tambahan disetujui.

2. Pembentukan Departemen dan Pemerintahan Daerah

laporan Ahmad Subardjo, mengenai pembagian departemen atau kementerian. Adapun hasil yang disepakati, NKRI terbagi atas 12 departemen sebagai berikut.

  1. Kementerian Dalam Negeri
  2. Kementerian Luar Negeri
  3. Kementerian Kehakiman
  4. Kementerian Keuangan
  5. Kementerian Kemakmuran
  6. Kementerian Kesehatan
  7. Kementerian Pengajaran
  8. Kementerian Sosial
  9. Kementerian Pertahanan
  10. Kementerian Penerangan
  11. Kementerian Perhubungan
  12. Kementerian Pekerjaan Umum
  13. Kementerian Negara

3. Pembentukan Badan-Badan Negara

Syahrir dan Amir Syarifudin mengusulkan adanya BPKNIP (Badan Pekerja KNIP) untuk menghadapi suasana genting. BPKNIP akan mengerjakan tugastugas operasional dari KNIP. Berdasarkan usul-usul dalam sidang tersebut, maka Wakil Presiden selaku wakil pemerintah, mengeluarkan maklumat yang lazim disebut Maklumat Wakil Presiden No. X.

4. Pembentukan Kabinet

Kabinet RI yang pertama dibentuk oleh Presiden Sukarno pada tanggal 2 September 1945 terdiri atas para menteri sebagai berikut.

  1. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah
  2. Menteri Luar Negeri : Mr. Ahmad Subarjo
  3. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis
  4. Menteri Kehakiman : Prof. Mr. Supomo
  5. Menteri Kemakmuran : Ir. Surakhmad Cokroadisuryo
  6. Menteri Keamanan Rakyat : Supriyadi
  7. Menteri Kesehatan : Dr. Buntaran Martoatmojo
  8. Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantara
  9. Menteri Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin
  10. Menteri Sosial : Mr. Iwa Kusumasumantri
  11. Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Cokrosuyoso
  12. Menteri Perhubungan : Abikusno Cokrosuyoso
  13. Menteri Negara : Wahid Hasyim
  14. Menteri Negara : Dr. M. Amir
  15. Menteri Negara : Mr. R.M. Sartono
  16. Menteri Negara : R. Otto Iskandardinata

5. Pembentukan Berbagai Partai Politik

Beberapa partai politik yang kemudian terbentuk misalnya,

  1. Masyumi
  2. PKI
  3. PBI
  4. Partai Rakyat Jelata
  5. Parkindo
  6. PSI
  7. PRS
  8. PKRI
  9. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia
  10. PNI (Partai Nasional Indonesia)

6. Lahirnya Tentara Nasional Indonesia

  1. Badan Keamanan Rakyat
  2. Tentara Keamanan Rakyat
  3. Dari TKR, TRI, ke TNI

C. Proklamator dan Peran Para Tokoh Sekitar Proklamasi

1. Peran Sang Proklamator

a. Ir. Sukarno

Tanggal 17 Agustus 1945, peranan Sukarno semakin penting. Secara tidak langsung ia terpilih menjadi tokoh nomor satu di Indonesia. Sukarno dengan didampingi Moh. Hatta, diberi kepercayaan membacakan teks proklamasi sebagai pernyataan Kemerdekaan Indonesia.

b. Drs. Moh. Hatta

Moh. Hatta melibatkan diri secara langsung dan ikut andil dalam perumusan teks proklamasi. la juga ikut menandatangani teks proklamasi. Pada peristiwa detik-detik proklamasi, Moh. Hatta tampil sebagai tokoh nomor dua dan mendampingi Bung Karno dalam pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

2. Peran Para Tokoh Sekitar Proklamasi

a. Ahmad Subarjo

Sesampainya di Jakarta dini hari, di rumah Maeda dilaksanakan perumusan teks proklamasi, Ahmad Subarjo secara langsung berperan aktif dan memberikan andil pemikiran tentang rumusan teks proklamasi.

b. Sukarni Kartodiwiryo

Ia juga tokoh yang mengusulkan agar teks proklamasi ditandatangani oleh Sukarno dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. la juga memimpin pertemuan untuk membahas strategi penyebarluasan teks proklamasi dan berita tentang proklamasi.

c. Sayuti Melik

la telah menyaksikan penyusunan teks proklamasi di ruang makan rumah Maeda. Bahkan akhirnya ia dipercaya untuk mengetik teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Sukarno.

d. Burhanuddin Mohammad Diah

la salah seorang pemuda yang ikut menyaksikan perumusan teks proklamasi. Ia juga sangat berperan dalam upaya penyebarluasan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

e. Latif Hendraningrat

Latief Hendraningrat dengan dibantu S. Suhud mengibarkan Sang Saka Merah Putih, dan yang membantu membawakan bendera Merah Putih adalah SK. Trimurti

Daftar Pustaka :
Sardiman AM, dan Amurwani Dwi Lestariningsih. 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Sistem dan Struktur Politik Ekonomi Indonesia Masa Demokrasi Terpimpin

Perlu kalian ketahui, dengan dikeluarkannya Dekret Presiden pada 5 Juli 1959, Presiden Soe…