Halo teman-teman! Apa kabarnya nih? Masih semangat ya mengikuti pelajaran Seni Budaya? Yap, harus tetap semangat dan jangan lupa menjaga kesehatan ya. Kali ini penulis akan mengupas materi seni budaya kelas 11 bab 17 mengenai Kritik Musik. Yuk, langsung simak ulasannya di bawah ini.
Bab 17:
Kritik Musik
Pengertian Kritik Musik
Karya musik dapat didengar melalui pertunjukan langsung atau hasil rekaman. Karya musik selalu tampil sebaik-baiknya untuk memenuhi harapan (keindahan) bagi pendengarnya. Sebelum pertunjukan berlangsung, para penyaji berlatih intensif. Fokusnya adalah menyajikan yang terbaik dan terindah kepada pendengar.
Pada acara lomba menyanyi, penampilan seorang penyanyi selalu dikomentari oleh para juri. Komentar yang disampaikan juri ada yang berifat pujian dan ada juga yang bersifat celaan. Ada pula komentar yang bersifat teknis, penghayatan (interpretasi), dan pembawaan (ekspresi).
Penyataan yang disampaikan juri berdasar penilaian atas karya dan penampilan peserta. Penilaian tersebut didasarkan pengetahuan, pengalaman, penguasaan, keterampilan, dan perasaan musikal para juri. Komentar yang disampaikan bukan berdasarkan perasaan senang atau tidak senang terhadap pribadi perserta, namun pernyataan tersebut merupakan bagian dari kritik musik.
Kritik musik bukan hanya komentar, tetapi ulasan mendalam dan luas guna memberi pemahaman atas karya. Kritik musik menghubungkan karya musik dan pelakunya dengan pendengar sehingga terbangun pemahaman atas nilai-nilai keindahan (estetika). Kritik musik berperan penting pada pertunjukan musik.
Dalam melakukan kritik musik ada obyek yang dikritik dan ada orang yang mengkritik, yang disebut kritikus. Tujuan Kritik Musik ada 3, yaitu Evaluasi, Apresiasi dan Pengembangan.
Fungsi Kritik Musik
Ada 4 fungsi kritik musik, antara lain:
- Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat
- Jembatan antara pencipta, penyaji, dan pendengar
- Evaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik
- Pengembangan mutu karya musik
Apresiator juga memerlukan kritik untuk membangun pemahamannya atas suatu karya. Karya musik yang didengarkan tidak selalu dengan mudah dipahami, apalagi jika karya tersebut asing dan apresiator kurang memiliki referensi atas karya tersebut. Sehingga, kritik musik diperlukan oleh seniman dan pendengar musik.
Karya musik memerlukan mediator atau penyaji agar dapat dinikmati oleh pendengarnya. Fungsi mediator ini mendapat perhatian dalam kritik musik. Kritik musik itu dapat menambah pemahaman bagi pencipta, pelaku atau penyaji musik dan bagi masyarakat musik itu sendiri.
Hubungan yang erat suatu kritik musik dengan orang-orang yang terlibat dalam dunia keindahan musik dapat digambarkan sebagai berikut :
Gagasan pencipta dalam karya musik dapat dinikmati oleh pendengar melalui penyajinya. Gagasan itu dituangkan melalui elemen musikal dengan warna bunyi tertentu dan bentuk tertentu. sehingga dapat sampai kepada pendengar ketika penyaji memainkan/menyanyikannya. Persoalan penyajian ini yang nantinya akan dikaji oleh kritikus.
Jenis-jenis Kritik Seni
- Jurnalistik : mengandung aspek pemberitaan. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa musik, pertunjukan dan rekaman. Ditulis dengan ringkas karena untuk keperluan surat kabar atau majalah.
- Pedagogik : diterapkan oleh pengajar kesenian dalam lembaga pendidikan. Tujuan kritik pedagogik adalah untuk mengembangkan bakat dan potensi siswa. Dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan obyek kajian adalah karya siswa.
- Ilmiah : berkembang dikalangan akademisi dengan metodologi penelitian ilmiah, dilakukan dengan pengkajian secara luas, mendalam dan sistematis, dalam menganalisis dan membandingkan dapat dipertanggung-jawabkan secara akademis dan estetis.
- Populer : Kritik yang dilakukan terus menerus secara langsung atau tidak langsung oleh penulis yang tidak menuntut keahlian kritis. Kritik yang disampaikan bukan pada tepat tidaknya analisis dan evaluasi yang disajikan tetapi pada kesetiaan atas suatu gaya atau jenis musik yang mereka tekuni.
Pendekatan dalam Kritik Seni
- Formalistik : kehidupan seni memiliki kehidupanya sendiri. Cenderung menuntut kesempurnaan karya seni yang dibahas. Kriteria yang digunakan adalah tatanan yang terpadu (integratif) antar unsur formal/dasar pembangun karya seni (bunyi) dengan menghindari unsur estetis yang tidak relevan, seperti deskripsi sosial, kesejarahan dan lain-lain.
- Instrumentalistik : seni sebagai sarana atau instrumen untuk mengembangkan tujuan moral, politik, atau psikologi. Karya seni dianggap sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Karya seni bukan terletak pada bagaimana penyajiannya tetapi apa dampak dari karya tersebut bagi kehidupan masyarakat. Di sini, nilai seni ini terletak pada kegunaanya.
- Ekspresivistik : karya seni sebagai rekaman perasaan yang diekspresikan penggubahnya. Karya seni ditempatkan sebagai sarana komunikasi. Kritikus yang menggunakan pendekatan ini melakukan aktivitas kritik berdasakan pengalaman pencipta suatu karya seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan sebagai pendukung emosi penciptanya.
Langkah-langkah Penyajian Kritik Musik
- Deskripsi : hal yang paling mendasar adalah penyajian fakta yang bersumber langsung dari karya musik yang dianalisis. Penyajian fakta berupa pernyataan elemen, warna bunyi, dan faktor pendukung penyajian.
- Analisis : uraian berupa penjelasan hal-hal yang penting dari unsur nada, melodi, harmoni, ritme, dan dinamika musik. Unsur tersebut dinyatakan pada bagian mana pentingnya mendukung penuangan atau penyajian gagasan. Pengetahuan teknis dan pengalaman musikal kritikus sangat diperlukan pada tahap ini.
- Interpretasi : dinyatakan bagaimana tingkat ketercapaian nilai artisitik suatu penyajian musik dengan gagasan dan maksud pertunjukan tersebut. Membandingkan dengan karya sejenis. Sebagai pendekatan induktif karena dimulai dari hal yang ada dalam karya musik, bukan dari hukum yang bersifat umum (deduktif).
- Evaluasi : kritikus akan menyatakan pendapatnya atas penyajian suatu musik. Dasar pernyataan dalam evaluasi adalah hasil deskripsi, analisis, dan interpretasi. Pernyataan yang pokok dalam tahap evaluasi adalah kebaikan atau kegagalan penyajian musik.
Kebaikan atau kekurangan merupakan pertimbangan atas gagasan dengan ketercapaian dalam penyajian musik. Kebaikan berupa kelebihan-kelebihan yang ditemukan atau sebaliknya akan membangun pemahaman peningkatan penyajian karya musik. Hal ini tentu sesuai dengan fungsi dan tujuan kritik musik.
Berikut contoh deskripsi :
Sekuen musik merupakan bagian dari bentuk musik yang isinya berupa hubungan antar unsur. Jalinan-jalinan setiap unsur dianalisis untuk mendapatkan kesan suatu karya musik.
Berikut contoh interpretasi :
Penyajian kritik musik dapat dilakukan secara lisan atau tulisan. Penyajian secara tulisan meliputi :
- Pendahuluan
- Deskripsi
- Analsis
- Interpretasi
- Evaluasi
Pendahuluan berisi identitas musik yang akan dikritisi, yaitu nama penulis atau pencipta musiknya, judul karya, nama penyajinya dan lain yang dianggap perlu untuk diketahui oleh pembaca.
Dalam musik vokal, lirik lagu termasuk bagian yang tak terpisahkan dalam analisis kritik musik. Lirik lagu berbasis bahasa maka dapat dianalisis makna yang terkandung di dalamnya. Makna lirik lagu mencakup makna denotatif (makna sebenarnya) dan konotatif (makna kiasan).
Daftar Pustaka:
Pekerti, W. dkk. 2014. Seni Budaya SMA/MA SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.