Hai teman-teman! Yap, kalau kemarin kita udah bahas pertunjukkan musik barat part 1, maka kali ini penulis hadirkan pertunjukkan musik barat part 2 yang dirangkum dalam materi Seni Budaya kelas 11 bab 9 part 2. Rangkuman kali ini juga ga kalah menarik dengan yang kemarin gengs. So, langsung kepoin ulasannya yuk!
Bab 9:
Pertunjukkan Musik Barat
Sejarah Seni Musik Dunia
Usia musik hampir sama dengan usia keberadaan manusia. Bayi yang baru lahir pun dapat menikmati musik. Musik pada awal keberadaan manusia, jauh berbeda tingkat kecanggihannya dengan musik masa kini. Namun, sesederhana apa pun musik, pada prinsipnya sama, yakni hal-hal yang berhubungan dengan melodi, ritme, dan harmoni.
1. Musik Zaman Yunani Kuno
Musik zaman Yunani Kuno (1100 SM) : Menurut mitos Yunani Kuno, musik dianggap sebagai ciptaan dewa-dewi atau setengah dewa, seperti Appolo, Amphion, dan Orpheus.
Musik memiliki kekuasaan ajaib yang dapat menyempurnakan tubuh dan jiwa manusia, membut mukjizat dalam dunia alamiah. Musik tidak dapat dipisahkan dari upacara-upacara keagamaan. Dikenal 9 Dewi musik, yaitu :
Musik Lyra (alat musik petik sejenis harpa kecil) dan Kithara (alat musik petik berdawai lima sampai tujuh) berkaitan dengan aliran agama Apollo.
Aulos (sejenis alat musik tiup terbuat dari kayu yang terdiri dari dua batang yang memiliki lubang jari) berkaitan dengan aliran Dionysus. Musik Yunani Kuno memiliki sifat :
- Monofonis (satu suara) dengan heterofoni pada waktu alat-alat musik mengikuti suara
- Improvisasi, diatur melalui konvensi-konvensi bentuk dan gaya dengan pola melodi yang mendasar
- Musik dan teks berhubungan dengan melodi dan irama, teks dalam hal ini puisi, sangat menentukan cara penyusunannya dalam musik.
Contoh alat musik Yunani Kuno :
Lukisan tentang permainan musik zaman Yunani Kuno :
2. Musik Zaman Romawi
Musik zaman Romawi (753 SM) : Alat-alat musik yang lahir pada masa Romawi di antaranya eberapa jenis musik tiup dari logam seperti trompet dan horn. Sejenis organ hidrolis dengan papan tuts yang memanfaatkan tekanan air sebagai peniupnya. Contoh lukisan pertunjukan musik zaman Romawi :
3. Musik Abad Pertengahan
Musik abad pertengahan (500-1350 M) : musik abad pertengahan didominasi oleh musik gereja yang bersumber pada seni musik Yahudi, yaitu madah (nyanyian yang bersumber dari ayat suci).
Guido de Arezzo, teoritikus musik asal Italia tahun 1050 menciptakan metode menghafal nada. Ia berpangkal pada tangga nada hexachord, yaitu deretan 6 nada dengan interval ½ di tengah.
Pada abad pertengahan mulai dibedakan antara birama dan irama. Birama adalah sistem tekanan yang tetap, irama adalah sistem gerak melodis yang penuh kehidupan, dinamika, dan variasi.
Musik banyak dikembangkan selama Masa Renaisans. Lebih banyak musik diciptakan dan diperdengarkan daripada masa sebelumnya. Dua faktor terpenting dalam perkembangan ini adalah pencetakan musik polifonik yang mulai ada pada tahun 1501 dan dukungan bangsawan yang berpendidikan dan membutuhkan hiburan berkualitas tinggi.
Pada masa ini mulai dikenal teknik komposisi SATB yang menjadi standar paduan suara hingga kini. S (sopran) berfungsi sebagai suara pokok, A (alto) berfungsi sebagai pelengkap harmonis, T (tenor) berfungsi sebagai cantus primus, dan B (bas) sebagai dasar harmoni.
Alat-alat musik terkenal dan berkembang dengan pesat pada zaman renaisans :
Lukisan permainan musik Zaman Renaisans:
4. Musik Zaman Barok
Musik zaman Barok (1600-1750) : Gaya musik zaman Barok tidak jelas, berbelit-belit, dan bombastis. Namun hidup, lancar, lincah, dan penuh perasaan sehingga cocok untuk penyajian opera yang saat itu populer. Nada-nada penghias dimanfaatkan secara optimal sehingga menghasilkan sajian yang dinamis. Keras lemahnya nada disajikan dengan jelas.
Pada masa Barok mulai diperkenalkan sistem tangga nada mayor dan minor. Bentuk-bentuk sajian musik yang tumbuh pada masa itu adalah lagu-lagu instrumentalia dengan cerita sejenis opera (suita), permainan instrumentalia (sonata), hidangan musik yang sifatnya agung (kantata), dan sajian musik orkes simfoni yang diselingi permainan solo (concerto).
5. Musik Zaman Klasik
Zaman musik klasik (1750-1800) adalah karya seni musik yang sempat mengintikan daya ekspresi dan bentuk bersejarah sedemikian rupa hingga tercipta suatu ekspresi yang meyakinkan dan dapat bertahan terus. Musik Zaman Klasik juga merupakan reaksi atas zaman barok. Hal ini tampak dari timbulnya dua gaya, yaitu gaya galan dan gaya sensitif.
Ciri-ciri musik klasik :
- Pemakaian crescendo dan decrescendo
- Pemakaian accelerando (mempercepat tempo) dan ritartando (memperlambat tempo) dalam penyajian musik
- Pembatasan pemakaian nada-nada penghias (ornament)
- Pemakaian akor trinada (akor tiga nada)
6. Musik Zaman Romantik
Musik zaman Romantik (1800-1890) : musik dianggap mengikuti gerak hati penciptanya. Gaya musik pada zaman ini begitu bebas dan tak terbatas. Karya seni apa pun selalu terpengaruh oleh keadaan zamannya. Ciri khas musik zaman romantik:
- Bentuk Musik romantik masih mempertahankan bentuk musik klasik tetapi dengan perluasan dan perubahan. Bentuk-bentuk baru yang populer adalah lagu piano singkat, sastra simfoni, drama musik.
- Harmoni Musik romantik mengembangkan musik klasik dengan penambahan nada-nada kromatis.
- Ritmik musik klasik dikembangkan.
- Warna suara Instrumen yang menghasilkan suara alamiah seperti flute (suling), klarinet, tuba, dan trombon lebih diutamakan karena dapat menimbulkan suasana sakral dan khidmat.
7. Musik Zaman Peralihan
Musik zaman peralihan (1890 – awal abad XX) : musik memiliki ciri yang lebih tegas warna nasionalnya karena pada saat itu mulai muncul kesadaran nasionalisme. Komponis zaman peralihan di antaranya adalah Cesar Auguste Franck (1822-1890), Gustav Mahler (1860-1911), Peter Ilych Tschaikovsky (1840-1893), dan Sergei Rachmaninoff (1873-1943).
8. Musik Abad Modern
Musik abad modern (1900 – sekarang) : Ciri dalam gerakan musik modern adalah sikap emansipatif, yaitu sikap yang ingin membebaskan diri dari segala belenggu aturan yang mengekang kebebasan berekspresi.
Muncul aliran musik impresionistis, ekspresionisme, dan eksperimental. Gaya ini berciri tidak teratur. Ketidakteraturan ini menimbulkan misteri dan ketegangan yang tidak terduga.
Gaya impresionisme menekankan timbulnya kesan yang kuat bagi pendengar. Orkes-orkes mengalami perubahan ke arah ekonomis, yaitu dengan memilih bentuk-bentuk ansambel kecil.
Karena memasukkan nada-nada pentatonis yang tidak lazim dalam eksperimen musiknya, musik zaman ini memberi suasana tersendiri, menarik, eksotis, aneh, tetapi memaksa orang untuk mendengarkan.
Ciri lain dari zaman modern adalah musik dipengaruhi industrialisasi. Bunyi-bunyian yang bersumber dari suara-suara mesin industri dicoba digali untuk memberi sentuhan warna musik modern. Teknologi audio visual yang berkembang pesat juga mendorong perkembangan musik modern untuk selalu berdampingan dengan industrialisasi.
Babak baru dunia musik lahir dengan ditandai mulainya musik elektronik. Di sini peranan radio dan studio rekaman sangat penting. Musik kontemporer yang muncul seiring perkembangan teknologi audio visual modern adalah musik jazz, musik rakyat, teater musik, musik film, rock, blues, musik populer, musik hiburan, dan sebagainya.
Daftar Pustaka:
Bangun, S. C., dkk. 2017. Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.