Halo teman-teman! Apa kabarnya nih? Semoga dalam keadaan sehat dan tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran maupun aktivitas ya. Kali ini penulis ingin membagikan materi Seni Budaya kelas 12 bab 8 mengenai Pameran Karya Seni Rupa. Yuk, langsung simak ulasannya di bawah ini.
Bab 8:
Pameran Karya Seni Rupa
Pengertian Pameran
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa ke pada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator.
Menurut Galeri Nasional, pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”
Penyelenggaraan pameran untuk kepentingan pembelajaran seni rupa dapat dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler, ekstrakurikuler atau karya para perupa dan seniman profesional untuk diapresiasi warga sekolah.
Tujuan Pameran
Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir semester, akhir tahun ajaran atau dalam rangka memperingati hari-hari besar. Penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki tujuan sosial, kemanusiaan, komersial, dan pendidikan.
1. Tujuan Komersial
Pameran diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran.
2. Tujuan Sosial Kemanusiaan
Dana hasil penjualan karya digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam.
3. Tujuan Pendidikan
Tujuan utama pameran disekolah adalah untuk mendapatkan apresiasi, tanggapan dari pengunjung dalam rangka meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya dan peningkatan wawasan kesenirupaan kamu.
Manfaat Pameran
Penyelenggaraan pameran di lingkungan sekolah memiliki manfaat, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya orang lain sekaligus menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih objektif.
Berkaitan dengan organisasi penyelenggarannya, kegiatan pameran di sekolah bermanfaat untuk melatih kerja kelompok (bekerja sama dengan orang lain) dengan penuh tanggung jawab. Jika karya yang dipamerkan diapresiasi dengan baik, kegiatan pameran juga bermanfaat membangkitkan motivasi siswa dalam berkarya seni.
Fungsi utama kegiatan pameran adalah sebagai alat komunikasi antara pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni (apresiator). Perupa atau seniman mengomunikasikan gagasan atau perasaannya dalam bentuk visual melalui karya seni rupa. Fungsi pameran seni rupa sekolah, yaitu:
- Meningkatkan apresiasi siswa
- Membangkitkan motivasi siswa berkarya seni
- Penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas
- Motivasi berkarya visual lewat karya seni
- Belajar berorganisasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pameran
Tahapan Pameran Secara Sederhana
1. Menentukan Tujuan
Tujuan menjadi hal penting dalam penyelenggaraan suatu kegiatan. Pembuatan suatu pameran wajib berlandaskan berbagai tujuan yang telah dibangun bersama, seperti meningkatkan kecintaan terhadap seni atau berperan sebagai wadah kesenian pada siswa.
2. Menentukan Tema
Tema dapat memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Melalui penentuan tema, lebih mudah menentukan jenis karya yang akan dipamerkan.
3. Menyusun Struktur Kepanitaan
Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah. Bertujuan untuk memamerkan karya seniman atau lembaga kesenian profesional. Seksi yang mengurus karya yang akan dipamerkan harus bekerja lebih hati-hati.
Kehati-hatian dalam merawat karya yang akan dipamerkan menunjukkan profesionalitas penyelenggaranya. Sehingga, perlu dibuat seksi dan atau subseksi yang secara khusus menerima karya, mencatat, mengategorikan, merawat hingga mengembalikannya.
4. Menentukan Waktu dan Tempat
Penentuan waktu pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan pekan seni di sekolah. Dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas seperti akhir semester atau tahun ajaran baru hingga saat pembagian raport. Hal ini agar penyelenggaraan pameran tidak mengganggu kegiatan belajar, dapat diikuti dan disaksikan oleh seluruh warga sekolah.
Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah, ukuran, jumlah, dan karakteristik karya yang akan dipamerkan. Bisa dilakukan di kelas, aula, gedung serba guna, halaman sekolah atau di luar sekolah.
5. Penyusunan Agenda dan Proposal
Penyusunan agenda kegiatan bertujuan untuk memberi kejelasan waktu pelaksanaan dan tahapan kegiatan kepada semua pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan dapat disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu, dan tanggal).
Contoh Agenda Penyusunan
Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran, untuk mencari dana dari berbagai pihak (sponsorship), untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pameran.
Sistematika isi proposal mencakup: latar belakang, tema, nama kegiatan, lkamusan/dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dsb.
Memilih karya seniman atau lembaga kesenian profesional harus memiliki kriteria karya. Kriteria karya yang akan dipilih disesuaikan dengan tujuan dan tema pameran. Sebaiknya meminta bantuan kurator karya seni rupa untuk memilih, menentukan karya dan seniman yang akan diundang dalam pameran.
Perlengkapan dalam pameran meliputi: ruang pameran, panil (penyekat ruangan dan untuk menyimpan karya 2 dimensi), setumpu (untuk menyimpan karya 3 dimensi), lampu sorot, sound system, poster, brosur, katalog, folder, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, tanaman hias dsb.
Contoh Penataan Ruang Pameran
Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, dan tinggi-rendah pemasangannya. Contoh penataan karya dua dimensi :
Contoh Penataan Karya Tiga Dimensi
Penataan cahaya ruang pameran ada dua, yaitu pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder, dan sebagainya). Pencahayaan diupayakan tidak menyilaukan muka pengunjung terhadap karya yang dipamerkan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pameran, penjagaan karya selama pameran berlangsung harus diperhatikan. Pengunjung tidak diperkenankan memegang karya yang dipamerkan tanpa seizin seniman atau lembaga kesenian yang memamerkan karyanya. Cairan keringat dan minyak dari tangan pengunjung dapat merusak karya.
Penggunaan lampu kamera dibatasi karena tidak semua bahan yang digunakan dalam berkarya tahan terhadap cahaya yang berlebihan.
Pasang papan peringatan untuk tidak memegang dan memotret karya disekitar karya tetapi jangan mengganggu keindahan pengaturan karya yang dipamerkan. Tegurlah dengan sopan jika ada pengunjung yang hendak memegang atau memotret karya, beri pengertian mengapa karya tidak boleh dipegang atau di potret.
Laporan kegiatan dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan kegiatan berisi kelebihan, kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraannya. Laporan kegiatan berfungsi sebagai alat evaluasi sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa mendatang.
Laporan dan proposal kegiatan yang baik dapat digunakan juga sebagai contoh oleh adik-adik kelas kamu dalam perencanaan, persiapan dan pelaksanaan pameran dikemudian hari.
Daftar Pustaka:
Budiman, A. 2015. Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII Semester 2. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.