Halo teman-teman! Apa kabarnya nih? Penulis selalu berharap kamu dalam keadaan sehat dan selalu bahagia di manapun kamu berada ya. Pada kesempatan kali ini, penulis hendak membagikan informasi terkait perbedaan jurusan psikologi dan bimbingan konseling.
Yap, kedua jurusan tersebut seringkali membuat para pelajar dilematis! Khususnya kamu yang tertarik mendalami bidang kesehatan mental. Tepat sekali nih, sebelum kamu memilih program studi, ada baiknya kamu melakukan riset sematang mungkin guys. So, tanpa menunggu lama lagi, yuk langsung simak ulasannya di bawah ini ya!
Pilih Jurusan Psikologi atau Bimbingan Konseling?
Sebelum masuk ke perbedaan jurusan psikologi dan bimbingan konseling, maka pertama-tama penulis hendak mengenalkanmu secara singkat jurusan ini. Ada banyak pelajar yang seringkali dilematis, hingga bingung dalam menentukan program studi terutama berkaitan dengan psikologi atau bimbingan konseling (BK).
Bahkan masih ada banyak yang menganggap bahwa kedua jurusan ini sama, eits jangan sampai salah lho guys! Jurusan ini jelas berbeda, mulai dari latar pendidikan yang akan kamu ambil hingga dampaknya ke prospek pekerjaanmu nanti.
Umumnya sih kamu mendengar istilah bimbingan konseling atau BK hanya di lingkungan sekolah bukan? Sedangkan profesi psikolog atau bahkan psikiatri umumnya membuka praktek di rumah sakit atau tempat lain yang tak berhubungan dengan pendidikan. Apakah selalu demikian? Yuk, simak baik-baik perbedaannya di bawah ini!
Perbedaan Jurusan Psikologi dan Bimbingan Konseling
1. Latar Belakang Pendidikan
Perbedaan jurusan psikologi dan bimbingan konseling yang pertama adalah latar pendidikan yang akan kamu ambil. Hal ini sangat mendasar banget, sehingga jangan sampai kamu salah langkah ya guys.
Untuk kamu yang hendak melanjutkan pendidikan sebagai seorang psikologi, maka sudah pasti kamu mengambil pendidikan S1 atau sarjana jurusan psikologi. Sedangkan, apabila kamu ingin melanjutkan pendidikan di bidang khusus bimbingan konseling, maka kamu bisa mengambil jurusan bimbingan konseling atau jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan.
Sayangnya, di Indonesia jurusan khusus mengenai bimbingan konseling sendiri tidak sebanyak program studi psikologi guys. Terkadang seringkali program studi BK tergabung ke dalam fakultas pendidikan atau fakultas psikologi. Jadi, pastikan baik-baik kampus incaranmu membuka program studi ini atau tidak.
2. Ilmu yang Dipelajari
Next, perbedaan jurusan psikologi dan bimbingan konseling berikutnya ialah tentang ilmu yang kamu pelajari. Sekilas akan terasa bahwa keduanya mempelajari satu ilmu yang sama, sebenarnya ini tidak salah sepenuhnya guys. Hanya saja tetap ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
Jadi, untuk kamu yang mengalami dilematis dalam memilih jurusan psikologi atau BK pasti memiliki minat yang besar di bidang pendidikan bukan? Nah, apabila kamu masuk ke jurusan psikologi, maka kamu tidak hanya menemui psikologi pendidikan seperti minat yang kamu miliki.
Di jurusan psikologi sendiri terdapat banyak ilmu lain yang dipelajari. Mulai dari hal mendasar di bidang psikologi, berbagai penyimpangan atau penyakit mental, serta ilmu pelengkap seperti statistika. Baru di semester atas terdapat penjurusan program studi psikologi yang salah satunya adalah psikologi pendidikan.
Sementara itu, kalau kamu memilih masuk ke jurusan bimbingan konseling maka sudah pasti yang kamu pelajari adalah psikologi pendidikan khususnya mengenai pelajar dan anak-anak.
3. Pendidikan Lanjutan
Ga kalah penting nih, perbedaan jurusan psikologi dan bimbingan konseling selanjutnya adalah pendidikan lanjutan dari masing-masing program studi. Tahukah kamu beberapa program studi memerlukan pendidikan lanjutan sebelum mencapai profesi yang diinginkan.
Misalnya untuk menjadi advokat atau notaris, maka setelah lulus kuliah hukum maka kamu harus mengambil sekolah khusus menjadi advokat atau kenotariatan. Hal yang sama juga berlaku untuk program studi psikologi guys.
Di jurusan psikologi, kamu diharuskan mengambil pendidikan lanjutan atau S2 di bidang psikologi apabila kamu bercita-cita menjadi seorang psikolog. Hal ini wajib dilakukan sebelum kamu akhirnya membuka praktek dan bekerja menjadi seorang psikolog, baik secara mandiri atau di rumah sakit.
Berbeda dengan jurusan bimbingan konseling, di jurusan ini kamu tidak perlu mengambil program studi S2 untuk bimbingan konseling sebelum menjadi guru BK. Ketika kamu lulus sarjana bimbingan konseling, maka kamu bisa langsung mendaftar pekerjaan sebagai guru BK atau profesi di bidang bimbingan konseling.
4. Prospek Pekerjaan
Yap, sebagai salah satu faktor paling penting sebelum memilih jurusan kuliah, maka penulis juga akan membagikan informasi mengenai prospek pekerjaan dalam perbedaan jurusan psikologi dan bimbingan konseling.
Ruang lingkup kedua jurusan ini sendiri cukup berdampingan guys satu sama lain, tapi tidak sama. Untuk jurusan bimbingan konseling sendiri kamu bisa memilih profesi sebagai seorang guru bimbingan konseling, baik di tingkat SD, SMP, hingga SMA. Bahkan beberapa sekolah non-formal juga membutuhkan guru BK guys.
Sebagai seorang guru BK, maka tugas yang kamu lakukan tentu membantu meningkatkan dan mengarahkan kemampuan serta bakat minat dari peserta didik. Kamu juga diharapkan bisa membantu memberikan bimbingan atau dukungan apabila peserta didik mengalami permasalahan yang memengaruhi proses belajarnya.
Berbeda dengan jurusan psikologi, perlu penulis akui bahwa prospek kerja yang ditawarkan memang lebih banyak daripada jurusan BK. Hal ini karena di jurusan psikologi kamu mempelajari hal-hal mendasar tentang keadaan jiwa manusia, hingga penjurusannya di bidang yang lebih sempit lagi.
Misalnya, kalau kamu hendak mengambil penjurusan di bidang psikologi klinis maka kamu bisa memilih profesi sebagai psikolog. Kemudian, jika kamu tertarik di bidang industri maka pekerjaan sebagai HRD bisa kamu pilih guys. Begitu pula kalau kamu tertarik di bidang pendidikan, maka menjadi guru BK juga bisa kamu ambil.
5. Perbedaan Mendasar Lainnya
Perbedaan jurusan psikologi dan bimbingan konseling yang terakhir adalah fokus dalam kedua program studi. Fokus di jurusan bimbingan konseling sendiri sedari awal sudah terlihat, yakni di bidang pendidikan. Sedangkan, kamu baru diperbolehkan memilih fokus dalam jurusan psikologi ketika kamu ada di semester 5.
Apabila penulis simpulkan, maka jurusan psikologi sendiri lebih luas daripada jurusan bimbingan konseling yang langsung berfokus pada pendidikan. Di sisi lain, kamu juga bisa memilih mempelajari khusus tentang pendidikan di jurusan psikologi, ketika mengambil penjurusan di semester atas nanti.
Selain itu, sebagai seorang lulusan psikolog akan sangat dimungkinkan kamu melakukan lebih banyak penelitian bahkan jika mengambil penjurusan terkait dengan pendidikan. Sedangkan, di jurusan bimbingan konseling maka tak akan banyak penelitian yang akan kamu ambil karena lebih sering terjun ke praktek.
Nah, di atas adalah beberapa informasi mengenai perbedaan jurusan psikologi dan bimbingan konseling. Sampai di sini, bagaimana guys kira-kira? Apakah kamu semakin tercerahkan dalam memilih jurusan idamanmu atau justru semakin dilematis?
Kalau kamu masih dilematis atau bingung, maka kamu bisa membaca beberapa informasi terkait psikologi di sini atau mungkin melakukan beberapa tes MBTI untuk menentukan bakatmu sebetulnya di mana sih. So, tetap semangat selalu ya teman-teman!