Perjuangan Anak Gap Year, Tidak Mudah!

Gap year atau memilih untuk cuti sekolah/kuliah merupakan tren sendiri bagi kalangan anak muda zaman sekarang. Meski dianggap memiliki banyak manfaat, perjuangan anak gap year ternyata tidaklah mudah dan gampang seperti kebanyakan orang membayangkannya.

Tren gap year muncul setelah terdapat sebagian siswa yang memutuskan untuk tidak langsung melanjutkan kuliah setelah lulus SMA dan memilih untuk rehat atau istrirahat dengan durasi yang dapat ditentukan sendiri.

Perjuangan Anak Gap Year, Tidak Mudah!

Gap year atau cuti dari sekolah seolah menjadi pilihan alternatif bagi siswa atau seseorang yang memiliki berbagai macam alasan menunda kuliah mereka selama beberapa waktu tertentu. Alasan tersebut tentu sesuai dengan keinginan atau rencana seseorang memutuskan gap year.

Berbagai alasan bagi seseorang atau siswa memutuskan memilih gap year. Dari ingin berpetualang sampai dengan alasan untuk dapat masuk ke dalam universitas negeri yang didambakan. Meski tampak seperti menyelepekan, gap year memiliki banyak manfaat baik.

Dari alasan yang berbagai macam, seseorang itu pasti sudah merencanakan dengan matang mengapa ia memilih untuk cuti atau istirahat sejenak dari dunia pendidikan, terlebih bagi mereka yang masih memilih akan mengambil jurusan apa ketika memasuki jenjang kuliah.

Selain bermanfaat untuk mereka yang baru akan masuk ke perguruan tinggi, gap year juga sangat bermanfaat bagi mereka yang telah memiliki status sebagai mahasiswa. Terlebih bagi mahasiswa yang sudah memasuki masa akhir kuliahnya.

Gap year bukanlah momok yang buruk bagi seorang mahasiswa meski kebiasaan menunda dapat diartikan sesuatu yang buruk bagi seseorang tersebut termasuk seorang mahasiswa. Sebaliknya, manfaat gap year bagi seseorang tersebut dapat disebut tidak sembarangan.

Namun terdapat beberapa kendala yang akan ditemui atau dialami bagi mereka yang memutuskan untuk gap year. Hal-hal ini dapat menjadi masalah, bahkan bagi mereka yang telah mempersiapkan untuk gap year secara sungguh-sungguh.

Memutuskan untuk istirahat dari dunia pendidikan juga memiliki resiko khususnya dalam dunia pendidikan formal. Karena meski salah satu manfaat gap year adalah mendapat pelajaran hidup dari pengalaman, tetapi cara yang dilakukan berbeda dengan menuntun ilmu secara formal.

Untuk itu perjuangan anak gap year tidak mudah, bahkan dapat dikatakan sangat beresiko apabila seorang anak tidak cukup memiliki keyakinan dan niat dalam menjalani masa gap year dengan kegiatan positif, berikut beberapa hal yang dapat menjadi masalah tersebt

1. Mengeluarkan Banyak Biaya

Meskipun gap year memberikan manfaat yang banyak, biaya yang dikeluarkan dan diperlukan pada masa tersebut juga tidak sedikit artinya banyak biaya yang harus dikeluarkan selama mengikuti atau melaksanakan kegiatan pada masa gap year. Apalagi jika selama gap year tidak diisi dengan kegiatan berbisnis.

Meskipun biaya untuk pengeluaran tersebut bisa di dapat dengan bantuan orang tua, tetapi hal itu akan menimbulkan masalah baru terkait dengan tujuan seseorang mengambil masa cuti atau gap year.

Tujuan dan niat seseorang yakni ingin mencari jati diri sedikit ‘ternoda’ ketika melakukan hal itu dengan bantuan terlebih bantuan dana dari orang tua, meskipun hal itu memang hak seorang anak dan kewajiban para orang tua.

2. Tidak Siap Belajar Secara Formal

Pengalaman belajar dalam masa gap year tentu berbeda dengan belajar secara formal di sekolah atau perguruan tinggi. Kemampuan otak yang terbiasa dengan pelajaran dan pengalaman di luar sekolah harus kembali diajak adaptasi dengan suasana belajar di sekolah atau perguruan tinggi.

Adaptasi ini pun juga memerlukan waktu yang tentunya tidak sebentar. Seseorang mungkin memerlukan waktu beberapa bulan untuk kembali mengasah otak mereka dan beradaptasi dengan cara belajar dengan metode formal di perguruan tinggi atau di sekolah.

3. Tidak Lulus Kuliah Tepat Waktu

Bagi yang telah kuliah, memilih gap year sama juga memilih untuk mengulur waktu untuk dapat menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu. Berbagai alasan dapat dijadikan alasan mengapa seseorang tidak lulus kuliah dengan tepat waktu, salah satunya adalah karena memilih untuk cuti.

Jika seseorang ingin lulus dari pendidikan tepat waktu disarankan untuk tidak mengambil gap year atau cuti dari pendidikan. Karena waktu yang terbuang dalam masa gap year sangat berdampak ketika seseorang ingin lulus kuliah tepat waktu.

4. Pandangan Masyarakat

Masyarakat khususnya Indonesia banyak yang lebih menghargai prestasi di bidang akademis ketimbang ilmu dan manfaat yang diperoleh di luar dunia pendidikan formal. Hal ini berlaku khususnya bagi seorang mahasiswa dan memasuki semester akhir masa perkuliahan.

Apabila seorang mahasiswa tingkat akhir mengambil masa cuti dari perkuliahan, hal itu akan menjadi bahan gunjingan. Selain datang dari keluarga sendiri, hal itu juga kerap datang dari masyarakat sekitar, seperti tertangga sendiri.

Apabila seseorang memutuskan untuk cuti kuliah, hal itu akan memunculkan asumsi banyak orang. Beberapa akan bertanya menanyakan alasannya, tetapi tidak sedikit pula yang langsung menghakimi dengan berucap “kuliah terus kapan lulusnya”.

Selain itu bagi masyarakat yang tidak mengerti bahwa seseorang tengah dalam masa gap year, mereka tak segan memberikan cap pengangguran kepada seseorang tersebut. Keluarga pun demikian, beberapa bahkan akan membandingkan dengan orang lain.

5. Malas Lanjut Sekolah

Dari sekian masalah diatas, kemungkinan yang paling ditakutkan atau dikhawatirkan adalah munculnya rasa malah ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ini merupakan masalah yang sering ditemui dan sangat diwaspadai.

Khususnya bagi mereka yang mengisi masa gap yar dengan mencoba berbisnis atau membangun bisnis. Rasa nyaman pada pekerjaan yang ditekuni membuat seseorang itu malas ketika harus belajar untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi.

Perlu pertimbangan dan perencanaan yang matang apabila seseorang memutuskan untuk gap year, karena selain manfaat baik yang diperoleh, gap year juga memberikan efek negatif yang tidak main-main, gap year hendaknya dipilih jika seseorang memiliki tujuan yang benar-benar menghasilkan keuntungan bagi orang tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Testimoni Siswi Brain Academy Lolos SNMPTN

Testimoni Brain Academy – Bimbel ini sangat modern yang kekinian banget, cocok buat …