Wah, ga terasa ya guys, kita sudah sampai di bab 8 materi Seni Budaya di kelas 11. Nah, materi Seni Budaya kelas 11 bab 8 kali ini akan sedikit berbeda dengan bab-bab sebelumnya. Kenapa? Karena kali ini kita akan memahami konsep musik barat beserta seluk-beluk menarik di dalamnya. Penasaran? Yuk, simak ulasan di bawah ini ya.
Bab 8:
Memahami Konsep Musik Barat
Konsep Musik Barat
Konsep musik barat diartikan sebagai ide atau gagasan yang mendasari dihasilkannya keindahan bentuk, harmoni, dan ekspresi emosi musikal dari masyarakat barat.
Musik adalah seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala rasa indah manusia yang ingin diungkapkan, terutama aspek emosional.
Unsur-unsur Dalam Musik
Unsur-unsur musik ada 4 yaitu nada, dinamik, tempo dan irama. Sebagai karya budaya, seni musik dipengaruhi budaya tempat seni musik itu tumbuh.
Maka, ada istilah musik barat, musik timur, musik modern, musik tradisi, musik kontemporer, musik etnis, bahkan terdapat pula musik religius karena pengaruh pandangan hidup para penganut agama tertentu.
Seni musik memiliki unsur-unsur pembentuk. Unsur-unsur musik adalah nada, dinamik, tempo, dan irama. Nada adalah bunyi yang enak didengar. Struktur nada itu didasarkan pada tinggi rendahnya nada (pitch), kuat lemahnya nada (dinamik), dan warna nada (timbre).
Interval nada adalah jarak antara satu nada dengan yang lainnya. Interval nada terendah dan tertinggi yang mungkin dicapai oleh suara manusia atau alat musik disebut jangkauan nada. Notasi musik adalah sistem penulisan nada lagu, satuan nada dalam penulisan musik disebut not.
Notasi di Dalam Musik
Penulisan nada atau notasi musik dengan not angka adalah cara melambangkan nada dengan lambang angka. Angka yang digunakan adalah angka 1 sampai dengan 7. Untuk nada yang lebih rendah atau yang lebih tinggi tinggal mengulang simbol yang sama.
Nada yang tersusun dalam struktur interval tertentu disebut tangga nada. Tangga nada yang lazim digunakan dalam kultur seni musik barat adalah tangga nada diatonis, sedangkan dalam budaya seni musik tradisional di negara-negara tertentu digunakan tangga nada pentatonis.
Beberapa not berbendera dalam notasi musik instrumentalia, dihubungkan menjadi satu dengan garis lurus. Garis tersebut mewakili bendera not, disebut juga garis bendera. Jumlah garis bendera sama dengan jumlah bendera not.
Jika yang dihubungkan not-not berbendera satu, garis benderanya pun satu. Jika yang dihubungkan not-not berbendera dua, garis benderanya pun dua.
Dalam notasi musik, tanda diam dimaksudkan sebagai tanda tidak terjadinya nyanyian. Penyanyi disarankan mengambil napas sebagai persediaan menyanyi untuk nada selanjutnya.
Pada notasi angka, tanda diam berupa angka 0 (nol). Jika dalam sebuah baris lagu terdapat empat tanda 0 berturut-turut, itu berarti harus diam selama empat ketuk.
Pada notasi balok, tanda diam disimbolkan secara berbeda-beda sesuai panjang-pendeknya yang sebanding dengan not. Berikut contoh tanda diam :
Keterangan :
- Tanda diam penuh (empat ketuk) dituliskan menempel di bawah garis keempat paranada
- Tanda diam setengah (dua ketuk) dituliskan menempel di atas garis ketiga paranada
- Tanda diam seperempat (satu ketuk) dituliskan tegak di tempat yang selaras dengan jalur melodi
- Tanda diam seperdelapan (setengah ketuk) dituliskan di tempat yang selaras dengan jalur melodi
Berikut contoh kunci paranada :
Not pada paranada secara berurutan yaitu . . . C, D, E, F, G, A, B, C . . . Deretan nada dari C sampai dengan B disebut oktaf. Demikian pula urutan nada-nada yang lebih rendah atau lebih tinggi. Sebagai batasan, perlu adanya nama mutlak dari suatu nada. Berikut contoh susunan nada dengan nama mutlak menurut tingkat oktafnya :
1. Tangga Nada Diatonis
Tangga nada diatonis terdapat 7 nada yang bila dirinci terdapat 5 nada berjarak sama dan 2 nada berjarak setengahnya.
Tangga nada diatonis terbagi menjadi dua, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor. Tangga nada diatonis minor masih memiliki dua variasi lagi, yaitu tangga nada minor melodis dan tangga nada minor harmonis.
Susunan tangga nada minor melodis :
Nada ke tujuh, yaitu 5 (sol) dinaikkan ½ nada menjadi /5 (sil). Susunan tangga nada minor harmonis :
2. Tanda Mula Dalam Musik
Tanda mula berkaitan dengan nada dasar. Cara menentukannya adalah dengan berdasarkan urutan tangga nada natural. Urutan tangga nada natural dianggap sebagai bernada dasar 1 = C (do sama dengan C) tidak ada kresnya.
Untuk nada dasar selanjutnya dipakai patokan nada kelima dari urutan nada tersebut. Maka nada dasar berikutnya adalah 1 = G dengan satu kres, dan seterusnya.
Cara menentukan urutan tangga nada dengan mol berdasarkan urutan tangga nada natural. Urutan tangga nada natural dianggap sebagai bernada dasar 1 = C (do sama dengan C) tidak ada molnya.
Untuk nada dasar selanjutnya dipakai patokan nada keempat dari urutan nada tersebut. Maka nada dasar berikutnya adalah 1 = F dengan satu mol, dan seterusnya.
Dinamik berarti kekuatan, keras lemahnya atau kuat lembutnya nada dinyanyikan. Ada dua istilah pokok dinamik lagu, yaitu forte (f) yang berarti kuat dan piano (p) yang berarti lembut. Berikut contoh tanda-tanda dinamik lagu:
3. Tempo
Tempo adalah istilah untuk menentukan cepat lambatnya lagu dinyanyikan. Ada lagu yang bertempo cepat, sedang, dan ada pula lagu yang bertempo lambat. Istilah-istilah sebagai tanda tempo menggunakan Bahasa Italia. Berikut contoh istilah tempo utama :
Variasi pemakaian tanda tempo :
- Menggabungkan dua istilah : untuk dua istilah yang berdekatan
- Menambahkan istilah lain : untuk menambahkan sifat tertentu dari sebuah lagu
- Menambahkan akhiran tertentu. Biasanya akhiran tersebut adalah etto yang berarti agak dan issimo yang berarti sangat.
Tanda tempo sebuah lagu berlaku untuk keseluruhan teksnya, kadang kala pencipta menginginkan variasi tempo tertentu di bagian tertentu lagunya.
Pencipta dapat menggunakan istilah perubahan tempo, seperti ritenuto (rit), artinya diperlambat; accelerando (accel), artinya dipercepat; a tempo atau tempo primo, artinya kembali ke tempo semula.
Alat untuk mengukur tempo disebut Metronome Maelzel. Alat ini dapat memberi tanda berupa ketukan teratur yang dapat disetel sesuai dengan tempo lagu. Jika disejajarkan dengan tempo lagu, metronome akan memberi tanda kecepatan yaitu :
- Largo : 40 – 60 ketuk per menit
- Lento : 60 – 66 ketuk per menit
- Adagio : 66 – 76 ketuk per menit
- Andante : 76 – 108 ketuk per menit
- Moderato : 108 – 120 ketuk per menit
- Allegro : 120 – 160 ketuk per menit
- Vivace : 160 – 184 ketuk per menit
- Presto : 184 – 208 ketuk per menit
Dalam sajian lagu, ada lagu yang dinyanyikan secara berulang. Kadang diulang secara keseluruhan, kadang yang diulang hanya sebagian. Kadang diulang dari awal, kadang yang diulang hanya bagian tertentu saja. Yang paling pengulangan lagu hanya bagian refreinnya saja.
Daftar Pustaka:
Bangun, S. C., dkk. 2017. Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.