Siapa nih di antara kamu yang memiliki hobi bermain musik? Mulai dari gitar, piano, atau biola? Nah, hari ini penulis akan membagikan materi Seni Budaya kelas 10 mengenai Pertunjukkan Musik Dalam Permainan Musik. Wah, topik yang menarik bukan? So, yuk langsung simak ulasannya di bawah ini.
Bab 4: Pertunjukkan Musik Dalam Permainan Musik
Pertunjukkan Musik
Pertunjukan musik adalah media komunikasi untuk menunjukkan hasil karya berekspresi dan berkreasi seseorang kepada orang lain. Pertunjukan seni, baik musik, tari, rupa, ataupun kolaborasi dari ketiganya, mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia. Karena karya seni dapat memberikan sebagian dari kebutuhan dasar hidup manusia.
Berdasarkan pertunjukkan seni dapat tertanam perubahan afeksi yang tumbuh dan berkembang dari kegiatan pertunjukan seni tersebut, antara lain memupuk sikap percaya diri, tanggung jawab, disiplin, berani tampil di depan orang banyak, dan berani mengekspresikan diri.
Pada kegiatan berekspresi dan berkreasi, seseorang diberi pengalaman mencipta atau memproduksi karya baru, pengalaman mempertunjukan dan mereproduksi karya yang sudah ada.
Dalam pertunjukan seni dan kolaborasi seni musik, tari dan rupa, kegiatan mereproduksi (memperagakan dan mempertunjukkan) karya yang telah ada merupakan bentuk kreasi.
Kreasi adalah melahirkan sesuatu dan menciptakan sesuatu yang belum ada. Kolaborasi seni adalah kerja sama dua atau lebih cabang seni.
Pertunjukan musik dapat difungsikan sebagai media upacara, media hiburan, media komunikasi, media keagamaan, media sosial, media pendidikan, media berekspresi dan berkreasi.
Pertunjukan seni musik dapat mengukur kompetensi, mengubah aspek kognisi dan afeksi para apresiatornya. Kolaborasi seni dapat digunakan untuk menghadirkan gagasan dan ide para peserta didik dalam berkesenian, sebagai media hiburan, memperindah, merencanakan, dan menata karya-karya seni yang fungsional dan ekspresif.
Membuat Alat Musik Sederhana
Hubungan yang erat antara musik dan gerakan dikemukakan oleh ahli pendidikan musik yaitu Barrett, McCoy, dan Veblen (1997) bahwa,
“melalui gerakan tubuh, bernyanyi, dan memainkan musik. Misalnya, memperlihatkan cara seseorang menggunakan organ tubuhnya untuk mempelajari musik, internalisasi ritmik, serta menghubungkan antara bunyi dan gerakan”.
Gerakan atau peralatan (properti) yang digunakan dalam permainan musik, harus disesuaikan dengan tema karya musiknya. Pemain alat perkusi sederhana menghasilkan bunyi sesuai dengan tema yang diinginkan oleh pembuat musiknya.
Mereka menggunakan potongan bambu, botol, bel, atau gelas berisi air yang dipukul dengan sendok, kayu, dan sebagainya. Berikut contoh alat musik perkusi sederhana yang dihias:
Para pemain alat perkusi sederhana menghasilkan bunyi sesuai dengan tema yang diinginkan oleh pembuat musiknya. Berikut contoh beberapa peserta didik SMP di Cimahi, Jawa Barat sedang bermain musik dengan menggunakan alat-alat perkusi yang dihias:
Alat-alat perkusi sederhana digunakan oleh pemain musik untuk mengeksplorasi beragam bunyi yang dibutuhkan dalam permainan musik mereka. Eksplorasi bunyi adalah usaha manusia untuk mengekspresikan gagasan atau ide mereka tentang kehidupan melalui permainan musik.
Kelompok Vokal Kontemporer
Berikut contoh Kelompok Vokal Kontemporer, Exvoco (Jerman), dan alat-alat perkusi sederhana yang sering mereka gunakan dalam pertunjukan musik:
Dalam pertunjukan musik tradisional, pemusik dapat melakukan eksplorasi bunyi atau simbol musik melalui pencarian nada yang tepat sesuai dengan yang diinginkan. Eksplorasi bunyi dapat dilakukan dengan mengembangkan sumber bunyi atau instrumen dan mengembangan simbol-simbol musik seperti nada dan ritme.
Berikut contoh eksplorasi nada dengan menggunakan dua buah suling yang memiliki diameter dan panjang yang berbeda yang dilakukan oleh masyarakat di Bali:
Gerakan Tubuh Dalam Pertunjukkan Musik
Gerakan tubuh dilakukan seseorang ketika tampil dalam acara yang diiringi permainan musik. Acara tersebut menggunakan tema tertentu.
Akan tetapi, apa pun tema acara, peserta dalam acara melibatkan gerakan tertentu yang dapat dipandang sebagai simbol. Bagi para penonton, gerakan itu dihubungkan dengan nilai estetik dalam masyarakat dari mana peserta tersebut berasal.
Tubuh merespon permainan musik yang terdengar melalui gerakan tangan, kaki, dan kepala. Dalam permainan musik, gerakan anggota badan dilakukan dengan cara tertentu yang sesuai dengan nilai keindahan dalam masyarakat.
Gerakan tubuh seseorang dipandang sebagai pola perilaku yang dipelajari dalam lingkungan masyarakatnya, termasuk keluarga. Berikut contoh Pertunjukan seni gerak dalam permainan musik :
Gerakan tubuh dalam permainan musik memperlihatkan nilai estetik suatu masyarakat, memperlihatkan hubungan antara kesesuaian pola gerakan dan musik, khususnya tempo dan irama.
Selain kolaborasi dengan gerakan, kolaborasi musik dapat dilakukan dengan cabang seni rupa. John Paynter (1972) mengemukakan tentang kemungkinan melibatkan aktivitas lain dalam pembelajaran musik yang menyebabkan pembelajaran musik dapat dilakukan melalui aktivitas beragam sesuai dengan potensi dan pengetahuan yang dimiliki.
Contohnya : dalam acara Lomba Bermain Sambil Bernyanyi IGTKI – PGRI 2013 yang bertema “Permainan Tradisional Anak Indonesia”, beberapa kelompok peserta menggunakan properti berupa topeng wajah manusia atau binatang topeng yang disesuaikan dengan tema cerita yang dimainkan secara teatrikal, seperti gambar berikut:
Sebagai hasil karya seni rupa, properti atau hiasan yang digunakan dalam pertunjukan musik atau pertunjukan seni terdiri dari instrumen perkusi yang dihias atau topeng, kerajinan tangan, aksesoris, dan kostum.
Properti yang digunakan para pemain yang terlibat dalam pertunjukan atau permainan musik dapat dipandang sebagai nilai-nilai estetik dalam masyarakat.
Kolaborasi seni dapat melatih ‘rasa’ (feeling) dan meningkatkan kemampuan berpikir secara logis pada peserta didik. Kolaborasi seni dalam permainan musik juga dapat meningkatkan apresiasi terhadap nilai-nilai estetik dalam masyarakat lokal, seperti yang tampak pada pola ragam gerakan tubuh dan properti yang digunakan.
Daftar Pustaka:
Soetedja, Zackaria dkk. 2017. Seni Budaya SMA/MA SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.