Halo teman-teman semua! Apa kabarnya nih? Penulis harap kamu dalam keadaan sehat dan tetap semangat mengikuti pembelajaran Seni Budaya. Nah, hari ini kita akan membahas materi Seni Budaya kelas 11 bab 2 mengenai berbagai unsur sampai teknik dalam berkarya seni rupa. Yuk, langsung simak ulasannya di bawah ini ya.
Bab 2:
Menganalisis Konsep, Unsur, Prinsip, dan Teknik Berkarya Seni Rupa
Analisis Karya Seni Rupa
Analisis dalam apresiasi adalah pengkajian cermat terhadap karya seni untuk mengetahui keberadaan karya yang sebenarnya. Menelaah mendalam dilakukan dengan menguraikan masalah pokok bagian, termasuk hubungan antar bagian keseluruhan, sehinggga diperoleh kesimpulan yang tepat ketika mengkaji karya seni.
Berikut contoh format analisis karya seni rupa part 1 (konsep, unsur, prinsip, bahan dan teknik) :
Komponen pengamatan dalam analisis karya seni rupa mencakup konsep, unsur, prinsip, bahan, dan teknik yang digunakan dalam pembuatan karya seni rupa.
Konsep dalam menganalisis karya seni rupa berkaitan dengan aktivitas pengamatan karya seni untuk menemukan sumber inspirasi, interest seni, interest bentuk, penerapan prinsip estetik, dan pengkajian aspek visual seperti struktur rupa, komposisi, dan gaya pribadi.
Unsur dalam menganalisis seni rupa yaitu mengkaji kualitas penggunaan garis, warna, ruang, tekstur dan penyajian bentuk dalam karya seni rupa murni, desain dan kriya.
Prinsip estetik dalam menganalisis seni rupa mengkaji keselarasan (harmony), kesebandingan (proportion), rama (rythme), keseimbangan (balance), dan penekanan (emphasis) dalam karya seni rupa.
Termasuk kaitannya dengan prinsip estetik yang dianut perupa, contohnya menetapkan apakah perupa menggunakan pendekatan estetika pramodern, estetika modern, atau estetika postmodern. Penggunaan bahan dalam seni rupa memerlukan pengolahan, penggunaan alat dan teknik yang sesuai dan serasi.
Contohnya patung yang disiapkan sebagai elemen estetik sebuah taman, tidak akan menggunakan bahan kayu dengan teknik pahat, tetapi menggunakan bahan perunggu dengan teknik cor, karena agar tahan terhadap perubahan cuaca.
Seni Rupa Pramodern
Seni rupa pramodern adalah babakan sejarah dalam seni rupa sebelum jaman meodern, sebelum jaman industri. Seni rupa mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan budaya manusia, dapat dilihat dari aspek sejarah, konseptual, dan kebentukan.
Seni rupa Postmodern adalah seni rupa generasi ketiga setelah melewati masa pramodern dan modern. Gaya seni rupa posmodern yaitu bentuknya sederhana, ornamental, dan tidak terikat oleh aturan tertentu.
Tema yang diangkat adalah kritik sosial dan kemasyarakatan. Seni rupa pramodern dibagi menjadi 4 yaitu primitivisme, naturalisme, realisme, dan dekorativisme.
1. Primitivisme
Primitivisme adalah corak seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, naif, sederhana, spontan, jujur, dari segi teknik, bentuk, dan warna.
2. Naturalisme
Naturalisme adalah corak seni rupa yang teknik pelukisannya berpedoman pada peniruan alam untuk menghasilkan karya seni.
3. Realisme
Realisme menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif.
4. Dekorativisme
Dekorativisme adalah corak karya seni yang berhubungan dengan hasrat menyederhanakan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi, ciri-cirinya bersifat kegarisan, berpola, ritmis, pewarnaan yang rata, dan mempunyai kecenderungan kuat untuk menghias. Dekorativisme termasuk dalam kategori seni yang mudah dicerna oleh masyarakat.
Seni Rupa Modern
Seni rupa modern (kontemporer) adalah estetika pembaharuan yang mengiringi perkembangan desain, seni rupa pada umumnya menjelang abad ke-20.
Pada perkembangan akhir modern, cenderung mengutamakan fungsi menjadi nafas utama yang dibuktikan dengan menampilkan bentuk kaku, kering dan mengakui seniman sebagai “Manusia Jenius”.
Analisis teknik adalah tahapan penting dalam penilaian seni, karena merupakan bukti proses pembuatan karya seni untuk menafsirkan nilainya. Berikut contoh karya seni murni dengan konsep seni rupa postmodern :
Berikut contoh karya seni patung yang dibuat oleh Henry Moore, diberi nama Oval with Points, in Bronze:
Daftar Pustaka:
Bangun, S. C., dkk. 2017. Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.