Materi PAI Kelas 7 Bab 5 Selamat Datang Kekasih Allah Swt.

Mempelajari dan memahami tentang kekasih Allah Swt.  sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari semenjak Tk telah diajarkan bagaimana agar kita selalu meneladani kekasih Allah Swt, tahu akan perjuangan Nabi Muhammad Saw di Mekkah, krologi kelahiran, peristiwa pengangkatan sebagai Nabi/Rasul, dan strategi dakwahnya

Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman selamat datang kekasih Allah Swt. Disini menemukan banyak informasi yang terdapat pada buku Kemendikbud RI keluaran resmi dan pemerintah.

1. Renungkanlah

Nabi Muhammad saw. adalah pembawa berita bahagia, ancaman, dan perintah yang merupakan manusia teladan sepanjang masa. Ia adalah manusia utusan Allah Swt. Yang kepadanya ummat manusia memohonkan syafa’at. Sejak kecil, ia telah memperlihatkan ketulusan, kejujuran.

2. Kehadiran Sang Kekasih

Nabi Muhammad saw. lahir pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi.

Nabi Muhammad saw. lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib wafat saat Nabi Muhammad saw. Masih berusia 6 bulan di dalam kandungan ibunya, Siti Aminah. Saat bayi, Nabi Muhammad saw. diasuh oleh Halimah Sa‘diyah dari Bani Saad, Kabilah Hawazin. Di perkampungan bani Saad inilah Nabi diasuh dan dibesarkan sampai usia 5 tahun.

Saat Nabi Muhammad saw. memasuki usia 6 tahun, ibunya wafat. Ia pun diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Sayang, hanya dua tahun Nabi diasuh kakeknya. Abdul Muthalib meninggal saat Nabi Muhammad saw. Berusia 8 tahun. Selanjutnya, Nabi Muhammad saw. diasuh oleh pamannya, Abu Thalib sampai menginjak remaja.

Sejak diasuh oleh pamannya, Nabi Muhammad saw. berkembang sebagai seorang anak yang mulai menginjak masa remaja. mulai mencari pekerjaan sebagai buruh di usianya yang baru sepuluh tahun agar dapat menghidupi dirinya sendiri. Mulailah ia menjadi penggembala ternak milik orang lain di daerah gurun Mekah yang sangat panas.

Sang paman melihat kecerdasan dan kematangan keponakannya, maka pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad saw. diperkenalkan kepada ilmu perniagaan. Nabi Muhammad saw. yang masih remaja pun turut serta dalam pengelolaan ekonomi pamannya. Ia sudah ikut membawa barang dagangan yang diambil dari majikannya, Siti Khadijah. Hampir 3 tahun Nabi Muhammad saw. Mengikuti pamannya untuk menjajakan barang dagangannya.

Ketika kafilah dagang mereka sampai di kota Basra di wilayah Syria Besar, seorang pendeta terkenal di masa itu, Buhairah, menghampiri Abu Thalib dan mengatakan, “Aku mengenali anak muda ini sebagai sosok yang kelak akan dinobatkan sebagai rahmat bagi semesta alam. Hal ini telah tertulis jelas dalam kitab-kitab kami.” Buhairah selanjutnya menyarankan kepada Abu Thalib, “Lindungi anak muda ini dari orang-orang Yahudi, lebih baik bawa ia kembali ke Mekah.” Abu Thalib pun menuruti saran pendeta tersebut.

Jadi, keberhasilan usaha dagang Nabi Muhammad saw. itu disebabkan oleh pribadi mulia berikut ini.

1. Berpendirian teguh.

2. Memiliki semangat kerja yang tinggi.

3. Memiliki kejujuran yang luar biasa.

4. Menjunjung tinggi amanah atau kepercayaan yang diberikan orang lain.

5. Mampu menghadapi segala cobaan dan rintangan dalam perjalanan.

6. Menyamakan pelayanan terhadap para pembeli.

7. Memiliki sifat percaya diri.

8. Menampilkan keramahan dan kesopanan, serta kasih sayang kepada siapa saja.

Nabi Muhammad saw. memasarkan barang dagangan nya ke Syria. Hasilnya luar biasa. Itulah yang membuat Siti Khadijah tertarik dan akhirnya menikah dengan Nabi Muhammad saw. Mereka dikaruniai 7 orang anak, yaitu: Ibrahim, Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummi Kul£μm dan Fatimah.

3. Nabi Muhammad saw. Diangkat Menjadi Rasul

Nabi Muhammad saw. merasakan keresahan atas perilaku yang dialami oleh masyarakat Arab yang sudah jauh dari nilai-nilai kebenaran. Kemudian, Nabi Muhammad saw. melakukan uzlah (mengasingkan diri) di Gua Hira. Hal ini dilakukan oleh beliau berkali-kali. Maka tepat pada tanggal 17 Ramadan tahun ke-40 dari kelahirannya, Nabi didatangi Jibril dan menerima wahyu pertama Q.S. al-Alaq/96: 1-5.

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ – ١ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ – ٢ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ – ٣ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ – ٤ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ – ٥

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S al-‘Alaq/96:1-5)

Wahyu pertama inilah yang menandakan bahwa Nabi Muhammad saw. dipilih dan diangkat Allah Swt. untuk menjadi utusan-Nya atau Rasul.

Kemudian turun wahyu kedua, yaitu Q.S. al-Mudda£ir/74: 1-7.

يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ – ١ قُمْ فَاَنْذِرْۖ – ٢ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ – ٣ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ – ٤ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ – ٥ وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ – ٦ وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ – ٧

“Wahai orang yang berkemul (berselimut)! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan agungkanlah Tuhanmu. an bersihkanlah pakaianmu. Dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji. dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah. (Q.S. al-Mudda¡ir/74:1-7)

4. Dakwah Nabi Muhammad saw. Di Mekah

Dengan turunnya wahyu yang kedua, yaitu Q.S. al-Mudda¡ir/74: 1-7, Rasulullah saw. mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Nabi mengajak orang-orang yang terdekat dengannya. Tempat yang beliau pilih untuk berdakwah adalah rumah al-Arqam bin Abil Arqam al Akhzumi.

Orang-orang yang pertama kali memeluk Islam atau yang dikenal as-Sabiqμn al-Awwalμn adalah Siti Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah dan Ummu Aiman.

Sahabat pria yang kemudian segera beriman adalah: Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Abdullah bin Mas’ud, Ammar bin Yasir, Yasir (bapak Amar), Sa’id bin Zaid, Amir bin Abdullah, Usman bin Madlun, Qudamah bin Madlun, Abdullah bin Madlun, Khalid bin Sa’ad, Sa’ad bin Abi Waqqas, Thalhah bin Ubaidillah, Arqam bin Abil Arqam, Ja’far bin Abi Thalib, Khabab bin Al Art, Bilal bin Rabah, Abi Dzarim Al Ghafary, Abu Salamah, ‘Imran bin Hasyim, Hasyim (bapak Imran), ‘Amir bin Sa’id, dan ‘Ubaidah bin Al-Haris. 

Para wanitanya adalah: Shafiyyah binti Abdil Muthallib, Lubabah Ummul Fadhal binti Har³s, Ummu Salamah (istri Abu Salamah), Asma binti Abu Bakar, Asma binti Amies (istri Ja’far), Ratimah binti Khattab, Summiyah (Ibu Ammar).

Setelah Nabi Muhammad saw. berdakwah secara sembunyi-sembunyi, maka turunlah wahyu yang ketiga, yaitu Q.S. al-Hijr/15: 94-95:

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَاَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْنَ – ٩٤ اِنَّا كَفَيْنٰكَ الْمُسْتَهْزِءِيْنَۙ – ٩٥

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu).” ( Q.S. al-Hijr/15: 94-95)

Kemudian Nabi Muhammad saw. menerima wahyu lagi:

وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَ ۙ – ٢١٤ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ – ٢١٥

 “ Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (Q.S. asy-Syuara/26: 214-215).

Setelah Rasulullah saw. menerima wahyu tersebut, beliau mulai berdakwah secara terang-terangan. Pertama-tama, Nabi mengumpulkan seluruh sanak keluarganya di kaki Gunung safa untuk mengajak mereka beriman kepada Allah Swt. Akan tetapi, salah seorang pamannya, Abu Lahab, bersikap sinis dan tidak mau menerima dakwah Rasulullah saw.

Banyak cara yang dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy untuk menghambat dakwah Rasul. Setelah kafir Quraisy gagal melakukan tekanan, mereka menawarkan harta benda, wanita, dan pangkat agar Nabi mau meninggalkan dakwahnya.

Setelah kafir Quraisy gagal lagi, akhirnya mereka memboikot Nabi Muhammad saw. Bani Muthallib, dan Bani Hasyim. Karena pemboikotan ini, umat Islam terkurung di celah-celah kota Mekah bernama Syiib. Pemboikotan berlangsung selama tiga tahun dimulai pada tahun ketujuh kenabian. Isi pemboikotan itu ditulis dalam selembar surat yang berisi:

1. Kaum Quraisy tidak akan menikahi orang Islam.

2. Kaum Quraisy tidak menerima permintaan nikah dari orang Islam.

3. Kaum Quraisy tidak akan melakukan jual-beli dengan orang Islam.

4. Kaum Quraisy tidak akan berbicara ataupun menengok orang Islam yang sakit.

5. Kaum Quraisy tidak akan mengantar mayat orang Islam ke kubur.

6. Kaum Quraisy tidak akan menerima permintaan damai dengan orang Islam dan menyerahkan Muhammad untuk dibunuh

Undang-undang pemboikotan itu digantung di dinding Ka’bah. Penulisnya bernama Manshur bin Ikrimah. Setelah tiga tahun, undang-undang tersebut rusak karena dimakan rayap. Kemudian, undang-undang tersebut dirobek oleh Zubair bin Umayyah, Hisyam bin Amr, Muth’im bin Adi, Abu Bakhtari bin Hisyam, dan Zama’ah bin Al-Aswad. Mereka merasa kasihan dengan siksaan kaumnya kepada Bani Hasyim dan Bani Muthallib.

Daftar Pustaka
Ahsan Muhamad, Sumiyati, & Mustahdi. 2017. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Rangkuman Materi PAI Kelas 9 K13 Revisi, Lengkap!

Rangkuman Materi PAI Kelas 9 | Pada halaman ini kami sudah merangkum semua materi PAI untu…