Materi Bahasa Indonesia Kelas 8 Bab 1 Berita Seputar Indonesia

Berita adalah sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang menambah wawasan. Siapapun yang bisa menguasai berita, maka dialah orang yang akan menguasai dunia. Memang tidak bisa dipungkiri lagi jika berita bisa tersebar dengan cepat, apalagi dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini. 

Sebelum membuat berita, kamu harus terlebih dahulu paham mengenai struktur dan kaidah teks berita. Hal ini dimaksudkan supaya teks berita dapat dicerna dengan baik oleh masyarakat dan tidak menimbulkan multitafsir. Sehingga ujung ujungnya menuju ke berita hoax.

A. Menentukan Unsur Unsur Berita

1. Unsur unsur Berita

5W + 1H yaitu :

  • What (Apa)
  • Who (siapa)
  • Where (dimana)
  • When (kapan)
  • Why (mengapa)
  • How (Bagaimana)

Dapat disingkat ADIKSIMBA dalam mengingat Apa, DImana, SIapa, Mengapa, dan BAgaimana.

Unsur unsur berita juga bisa dijadikan pertanyaan. Pertanyaan pertanyaan ini nantinya akan menjawab apa saja isi utama dari sebuah berita. Pertanyaan pertanyaan yang diajukan juga tidak jauh dengan 5 W + 1 H. Pertanyaan pertanyaan meliputi:

Peristiwa apa yang terjadi? Padatnya Pelabuhan Merak.

Siapa yang mengalami peristiwa itu? Truk truk pengangkut barang non sembako.

Di mana peristiwa itu terjadi? Di Pelabuhan Penyeberangan Merak.

Kapan peristiwa itu terjadi? Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu, (15/11).

Mengapa peristiwa itu terjadi? Adanya larangan melintas bagi truk non sembako pada 21–25 November.

Bagaimana proses terjadinya peristiwa? Proses tersebut menyebabkan antrean truk di pintu masuk kapal.

B. Meringkas dan Menyimpulkan Berita

1. Langkah langkah meringkas berita :

  • Mendengarkan atau membaca berita
  • Mencatat pokok pokoknya (5 W + 1 H) 
  • Menyampaikan kembali secara lengkap dan ringkas.

2. Penyimpulan Isi Berita

Kesimpulan  kata kata akhir dari suatu uraian. Di dalam kesimpulan harus memuat unsur unsur berita dengan rumusan lebih ringkas. Dengan demikian, kesimpulan tentang isi berita harus memanfaatkan ringkasan kita sebelumnya terhadap pokok pokok informasi. Jadi di dalam meringkas berita, harus berpatokan pada ADIKSIMBA atau 5 W 1 H.

Apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana inilah yang nantinya akan menghasilkan sebuah kesimpulan berita.

3. Tanggapan terhadap Isi Berita

Tanggapan adalah sambutan terhadap suatu ucapan. Isinya bisa berupa kritik atau komentar. Berkaitan dengan pemberitaan, aspek yang ditanggapi bisa berkenaan dengan isi beritanya itu sendiri (kebenaran dan kelengkapan) dan kebahasaannya (penggunaan kalimat dan pilihan kata). 

Contoh dari tanggapan terhadap isi berita

Contoh: Informasi yang disampaikan berita tadi malam masih diragukan kebenarannya. Setelah saya cross check dengan berita dari sumber lainnya ada yang berbeda, terutama di dalam penyampaian informasi jumlah korban. Jumlah korban tidak sebanyak dengan yang diinformasikan dalam berita itu.

Contoh dari tanggapan terhadap bahasa berita

Bahasa yang disampaikan berita itu cukup jelas. Sebagai pendengar, mudah untuk memahami informasi yang disampaikan penyampai berita.

C. Menemukan Struktur dan Kaidah Berita

1. Struktur Berita

Berdasarkan struktur atau susunannya, teks teks tersebut dapat kita kelompokkan ke dalam dua bagian, yakni berupa informasi yang penting dan informasi yang tidak penting.

Informasi penting disebut juga pokok pokok informasi atau unsur unsur berita (utama). Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu persuratkabaran, pokok pokok informasi terangkum dalam rumus 5 W + 1 H.

Bagian ini disimpan pada bagian kepala berita (lead) dan tubuh berita. Adapun susunan dari unsur unsur berita itu bisa variatif, misalnya ada yang didahului dengan penyajian “apa”, ada pula yang diawali dengan “kapan”. 

Apa (what) peristiwanya?

Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?

Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?

Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?

Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?

Baimana (how) proses peristiwanya?

Informasi yang kurang penting yang lazim disebut pula uraian atau ekor berita. Bagian ekor berada setelah kepala atau tubuh berita. Ekor berita yang dimaksudkan berupa sejarah letusan Gunung Slamet serta informasi tentang banyak letusan. Bagian ini tidak memiliki kaitan langsung dengan judul beritanya.

Dengan struktur penyajian yang semacam itulah, susunan informasi di dalam suatu pemberitaan tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok dan semakin kebawah berita itu merupakan rincian perinciannya yang sifatnya cenderung tidak penting.

Oleh karena itu, jika kita tidak cukup waktu untuk mendengarkan keseluruhan informasi, dengan hanya memperhatikan bagian awalnya, kita telah cukup mendapatkan informasi pokok yang merangkum keseluruhan isi berita.

2. Kaidah kaidah Kebahasaan

  • Penggunaan bahasa bersifat standar (baku). Hal ini dimaksudkan agar bisa dipahami oleh banyak kalangan. Bahasa standar akan lebih mudah dipahami ketimbang bahasa bahasa populer atau bahasa daerah. Bahasa semacam inilah yang dihindari oleh media media.
  • Penggunaan kalimat langsung sebagai variasi dari kalimat tidak langsungnya. Contoh: “Masyarakat, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah Gunung Slamet.” paparnya
  • Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Contoh: Sejumlah staf Adpel Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah pulang.
  • Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran. Contoh: Mereka memikirkan solusi untuk bisa keluar dari peristiwa peristiwa yang memilukan itu.
  • Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat. Contoh: Sekitar pukul 12:45 WIB, langit Riau tampak mendung.
  • Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan. Contoh: Sekitar pukul  12.45  WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak mendung. Tak lama kemudian, hujan yang diharapkan semua masyarakat akhirnya pun turun. Hujan yang turun di siang bolong ini memang tidak terlalu deras.

D. Menyampaikan Informasi dalam Bentuk Berita

1. Pentingnya Berita

  • Menyampaikan informasi penting
  • Bisa berinteraksi satu sama lain
  • Mempelajari ilmu baru
  • Menyebarkan pengetahuan kepada khalayak umum

2. Penyampaian Berita 

Penyampaian berita kembali bersifat apa adanya, tanpa ada yang ditambah atau dikurangi. Cukup dengan memahami ide ide pokok berita, dan menceritakan kembali dengan bahasa sendiri. 

Langkah langkah penyampaian berita sebagai berikut : 

  • Menentukan sumber berita. Yaitu peristiwa yang menarik dan menyangkut kepentingan banyak orang.
  • Mendatangi sumber berita. Yaitu mengamati langsung dan mewawancarai orang orang yang berhubungan dengan peristiwa tersebut.
  • Mencatat fakta fakta dengan berkerangka pada pola 5 W + 1 H.
  • Mengembangkan catatan itu menjadi sebuah teks berita yang utuh.

3. Penyuntingan Berita

Aspek aspek yang harus diperhatikan di dalam tahap penyuntingan berita sebagai berikut :

  • Kebenaran isi berita yang ditunjang oleh keakuratan fakta faktanya. Didapat dari wawancara langsung dari sumber, meliput atau mendokumentasikan setiap kejadian.
  • Kelengkapan isi berita yang ditandai oleh hadirnya komponen komponen berita yang terangkum dalam rumus ADIKSIMBA.
  • Struktur penyusunan berita yang dimulai dari bagian yang penting ke bagian yang kurang penting.
  • Penggunaan bahasa yang terkait dengan keefektifan kalimat, kebakuan kata, dan ketepatan ejaan dan tanda bacanya.
Pages 1 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

10 Contoh Penerapan Hukum Newton III Disertai Gambar!

Penerapan Hukum Newton III | Pada pembahasan sebelumnya sudah dibahas tentang contoh pener…