Materi Bahasa Indonesia Kelas 8 Bab 4 Indahnya Berpuisi

Sering kali kita menemukan puisi. Puisi banyak tersebar di media media cetak, media elektronik, media sosial, dan tempat tempat umum lainnya. Puisi dibuat dengan sengaja untuk mengekspresikan perasaan si pengarang puisi. Semisal seperti perasaan bahagia, perasaan sedih, dan lain sebagainya. 

Bakat membuat puisi yang kita miliki harusnya bisa kita bangkitkan. Membuat puisi yang menarik dan indah menjadi hal yang tidak bisa dilakukan oleh banyak orang.

Di dalam Bab ini, kamu akan menemukan bagaimana membuat puisi yang indah. Sebelumnya kamu harus mengetahui materi teknis dari puisi yang akan dirangkum di dalam artikel ini.

A. Menemukan Unsur – Unsur Pembentuk Puisi

1. Pengertian Puisi

Puisi yaitu teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata kata. Puisi mengungkapkan berbagai hal.

Atau definisi lain dari puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi yang indah tentunya harus memperhatikan gaya bahasa supaya dapat memberikan makna yang mendalam. 

2. Unsur unsur Puisi

a. Majas dan Irama

Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.

Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang ulang. Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia. 

b. Penggunaan Kata kata Konotasi

Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami penambahan penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair.

c. Kata kata Berlambang

Lambang atau simbol adalah sesuatu seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu.

d. Pengimajinasian dalam Puisi

Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Pembaca seolah olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair.

B. Menyimpulkan Isi Puisi

1. Isi Puisi

Dengan mengenali unsur unsurnya, puisi itu bisa kamu pahami isinya secara mendalam. Pengenalan unsur unsur fisik, seperti majas, kata kata konotatif, perlambangan, dan pengimajiannya, memudahkan kita untuk mengetahui tema dan amanatnya. Kita juga akan mengetahui perasaan penyair dan sikapnya terhadap pembaca.

2. Jenis Jenis Puisi

a. Puisi Naratif

Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa. Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang orang perkasa ataupun tokoh pujaan. Sedangkan, Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan.

b. Puisi Lirik

Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. 

Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Warna warna di belakang serenade itu melambang kan sifat nyanyian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, dan kecewa.  Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. 

c. Puisi Deskriptif

Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan atau peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya. Jenis jenis puisi deskriptif adalah satire dan kritik sosial.

Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. 

Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan/ orang tersebut. 

C. Memilih Unsur – Unsur Pembangun Puisi

Unsur unsur puisi meliputi majas, irama, kata kata konotasi, dan kata kata berlambang. Unsur tersebut berfungsi sebagai unsur fisik puisi. Di samping itu, ada pula unsur batin, yakni unsur yang tersembunyi di balik unsur unsur fisik.

Untuk menemukannya, kamu harus memahami puisi itu dengan baik. Dengan cara demikian, akan tersingkap unsur batin, yang di dalamnya meliputi tema, amanat, perasaan penyair, dan nada atau sikap penyair terhadap pembaca.

Tema adalah pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Pokok persoalan atau pokok pikiran itu kuat mendesak dalam jiwa penyair sehingga menjadi landasan utama dalam puisinya.

Tema dapat pula berupa perasaan penyair terhadap kenyataan sosial budaya sekitarnya. Dalam hal ini puisi berperan sebagai sarana protes atau pun sebagai ungkapan simpati dan keprihatinan penyair terhadap lingkungan dan masyarakatnya.

Makna denotasi adalah makna yang tidak mengalami perubahan apapun dari makna asalnya. Sedangkan makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan atau pergeseran dari makna asalnya. 

D. Mari Berpuisi dengan Indah

1. Menulis Puisi

Langkah langkah menulis puisi :

  • Menentukan gagasan menarik yang bisa dijadikan puisi. 
  • Mencari kata kata yang tepat dan padat sehingga dapat mengekspresikan puisi.
  • Menggunakan kalimat konotasi.
  • Berlatih terus menerus, karena jam terbang dalam berpuisi akan sangat menentukan kualitas puisi yang dibuat.
  • Beranikan mempublikasi puisi dalam majalah dinding, blog pribadi, ataupun media massa. Tujuan puisi adalah untuk mengekspresikan, maka kamu harus mempublikasikan supaya ekspresi kamu didengar. 

2. Pembacaan Puisi yang Baik

  • Perhatikanlah judul puisi. 
  • Lihatlah kata kata yang dominan. 
  • Pahami makna makna konotatif yang ada dalam puisi itu. 
  • Tangkaplah ide pokok penyair yang ada dalam puisi dengan memparafrasakannya.  
  • Temukanlah pertalian makna tiap unit puisi.

Setelah itu, barulah kamu membacakan puisi itu dengan memperhatikan kualitas suara (vokalisasi) dan gerak mimik. Aspek suara berkenaan dan cara mengucapkan kata kata dalam puisi itu, yaitu lafal, tekanan, dan intonasi.

Adapun gerak mimik digunakan untuk menunjukkan ekspresi atas penghayatan dari puisi yang dibacakan. Dalam hal ini kualitas suara dan gerak mimik harus sesuai dengan makna puisi yang akan dibacakan.

3. Musikalisasi Puisi

Musikalisasi puisi adalah mengubah puisi menjadi sebuah lagu. Antara puisi dengan musik harus memiliki keselarasan. 

Dalam musikalisasi puisi, tidak boleh mengganti atau mengubah kata dalam larik puisi. Hal itu disebabkan puisinya sudah tercipta. Dalam musikalisasi puisi aransemen musik tidak boleh mengubah puisi.

Aransemen musik pasti dapat menangkap karakter puisi yang digubah. Puisi yang bernuansa muram dan sedih ditampilkan dalam nada dan irama musik yang bernuansa muram dan sedih pula. 

Kita harus memiliki kepekaan rasa sehingga dapat menyelaraskan karakter musik dengan puisi yang dipilih sebagai lirik lagunya. Selain itu, kita tidak perlu terpaku pada musikalisasi puisi yang ada. Kita dapat menciptakan aransemen lagu sendiri yang berbeda dengan teman temanmu. Musik harus sesuai dengan karakter atau isi puisi. 

Alat musik yang digunakan sebagai pengiringnya pun tidak harus selamanya alat alat music modern melankan bisa berupa alat musik daerah. Apabila isi puisi itu bercerita tentang suatu daerah, alat alat musik tersebut lebih tepat digunakan daripada alat alat musik yang bernuansa modern.

Pages 1 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

10 Contoh Penerapan Hukum Newton III Disertai Gambar!

Penerapan Hukum Newton III | Pada pembahasan sebelumnya sudah dibahas tentang contoh pener…