Jenis penyajian tari dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, tari berkelompok, dan dramatari. Semua tari memiliki tema sehingga tari bertema dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, tari berkelompok dan dramatari. Tari tradisi baru merupakan hasil ciptaan penata tari yang bersumber pada tari tradisional daerah setempat.
Setiap penata tari memiliki ciri khas tertentu sebagai pembeda antara ciptaan dirinya dengan orang lain. Unsur pendukung tari pada prinsipnya sama antara tari tradisi dengan tari tradisional. Unsur pendukung berperan penting terhadap penampilan tari sehingga makna yang ingin disampaikan kepada penonton dapat terwujud.
Unsur pendukung berupa properti tari, tata rias, tata busana, tata panggung, dan tata iringan. Pengolahan unsur pendukung secara baik tergantung kreativitas penata tarinya.
Setiap suku di Indonesia memiliki gerak tari yang berbeda. Perbedaan gerak menunjukkan kekayaan dan keunikan gerak tari tradisional Indonesia. Contohnya keunikan tari Yospin Pancer dari Papua terletak pada gerak kaki yang ritmis sambil memukul tifa.
Keunikan pada tari Kecak dari Bali yaitu penari duduk melingkar sambil menggerakkan tangan ke atas sebagai simbol lidah api yang menyala. Penari mengucapkan kata ”cak…cak…cak…” sebagai iringan gerak. Keunikan tari Kecak juga pada iringan. Penari menyanyi sambil melakukan gerak dengan menepuk hampir seluruh badan dan anggota badan.
Keunikan gerak pada tari tema perang dari Kalimantan yaitu gerakan kaki yang tertahan dengan langkah yang lebar memiliki kesamaan dengan keunikan tari Cakalele dari Ternate. Keunikan gerak tidak hanya pada penari putra tetapi juga pada penari putri.
Tari Burung Enggang dari Kalimantan, keunikan gerak terletak pada gerak pergelangan tangan ke atas dan ke bawah sehingga bulu-bulu burung enggang yang diselipkan pada jari-jari dapat mengembang seperti sayap burung yang hendak terbang. Keunikan gerakan pada bagian tangan ini memiliki kemiripan dengan tari Tanggai dari Palembang.
Keunikan gerak pada tari Gending Sriwijaya dari Sumatra Selatan yaitu Lentikan gerak pada jari-jari tangan.Tarian ini memiliki kesamaan dengan gerak lentikan jari pada tari Sekapur Sirih dan Persembahan dari Melayu.
Keunikan tari Pakarena dari Sulawesi Selatan yaitu gerakan kaki yang tertahan pada lantai dan tangan dengan menggunakan kipas. Gerakan pada tari Pakarena dilakukan dengan lembut dan mengalun, walaupun musik yang mengiringi tarian ini menghentak-hentak. Hal ini sesuai dengan filosofi hidup masyarakat Bugis sebagai pelaut walaupun ombak datang bergulung tetapi kapal tetap harus dijalankan perlahan mengikuti alur gelombang.
Agar lebih memahami gerak tari tradisional, sebaiknya berlatihlah gerak tari tradisional seperti berikut :
This post was last modified on April 27, 2021 7:29 am
Brain Acdemy merupakan bimbel yang mengkombinasikan antara bimbingan belajar online dan bimbingan belajar offline, atau gabungan teknologi dengan tatap… Read More
Brain Acdemy merupakan bimbel yang mengkombinasikan antara bimbingan belajar online dan bimbingan belajar offline, atau gabungan teknologi dengan tatap… Read More
Brain Acdemy merupakan bimbel yang mengkombinasikan antara bimbingan belajar online dan bimbingan belajar offline, atau gabungan teknologi dengan tatap… Read More
Brain Acdemy merupakan bimbel yang mengkombinasikan antara bimbingan belajar online dan bimbingan belajar offline, atau gabungan teknologi dengan tatap… Read More
Brain Acdemy merupakan bimbel yang mengkombinasikan antara bimbingan belajar online dan bimbingan belajar offline, atau gabungan teknologi dengan tatap… Read More
Brain Acdemy merupakan bimbel yang mengkombinasikan antara bimbingan belajar online dan bimbingan belajar offline, atau gabungan teknologi dengan tatap… Read More
Leave a Comment