Wah, selamat ya guys! Sekarang kamu sudah naik ke kelas 11. Ga terasa udah 1 tahun mengikuti pelajaran Sejarah Indonesia di kelas 10. Bagaimana, masih semangat untuk belajar via daring? Penulis berharap kamu selalu sehat dan semangat mengikuti pembelajaran ya.
Hari ini kita akan melanjutkan materi Sejarah Indonesia kelas 11 bab 1 mengenai Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia. So, yuk langsung cek rangkuman di bawah ini ya.
Bab 1:
Antara Kolonialisme dan Imperialisme
Imperialisme zaman sekarang berbuahkan “negeri-negeri mandat” alias “mandatgebieden”, daerah-daerah pengaruh “alias” “involedssferen” dan lain sebagainya, sedang di dalam sifatnya menaklukkan negeri orang lain, imperialism itu berbuahkan negeri djajahan-koloniasa-bezit H.A. Notosoetardjo -Bung Karno di hadapan Pengadilan Kolonial .1963
A. Perburuan “Mutiara dari Timur” dan Perebutan Hegemoni
1. Motivasi, Nafsu, dan Kejayaan Eropa
Di dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia dikenal adanya masa penjelajahan samudra. Aktivitas penjelajahan samudra ini dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Aktivitas penemuan dunia baru ini tidak terlepas dari motivasi dan keinginannya untuk bertahan hidup, memenuhi kepuasan dan kejayaan dalam kehidupan di dunia.
Yang dimaksud dunia baru waktu itu pada mulanya adalah wilayah atau bagian dunia yang ada di sebelah timur (timurnya Eropa). Wilayah itu sebagai penghasil bahan-bahan yang sangat diperlukan dan digemari oleh bangsa-bangsa Eropa. Bahan-bahan yang dimaksudkan itu adalah rempah-rempah seperti cengkih, lada, dan pala.
2. Petualangan, Penjelajahan, dan Perebutan Hegemoni
Bertahun-tahun lamanya Laut Tengah menjadi pusat perdagangan internasional antara para pedagang dari Barat/Eropa dan Timur. Salah satu kota pusat perdagangan itu yang terkenal adalah Konstantinopel. Banyak jenis komoditas di pasar Konstantinopel.
a) Portugis
Berita keberhasilan Columbus menemukan daerah baru, membuat penasaran raja Portugis (sekarang terkenal dengan sebutan Portugal), Manuel l. Raja Portugis tersebut kemudian memanggil pelaut ulung Portugis bernama Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudra mencari Tanah Hindia yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah.
b) Spanyol
Sebelum orang-orang Portugis berangkat memulai penjelajahan samudra, sebenarnya sudah lebih dulu Spanyol berangkat berlayar mencari tempat penghasil rempah-rempah. Orang-orang Spanyol dan Portugis dapat dikatakan sebagai pelopor dalam pelayaran dan penjelajahan samudra untuk mencari daerah baru penghasil rempah-rempah di timur (disebut Tanah Hindia).
c) Belanda
Portugis sudah memasuki wilayah Kepulauan Nusantara tahun 1511, kemudian sampai ke Maluku tahun 1521. Begitu juga Spanyol memasuki Maluku pada tahun 1521.
d) Inggris
Perlu dipahami bahwa setelah Portugis berhasil sampai di kepulauan Maluku, aktif mengadakan perdagangan dengan penduduk setempat. Kedatangan Portugis ini telah mendorong perdagangan rempah-rempah semakin meluas.
B. Kekuasaan Kongsi Dagang VOC
1. Lahirnya VOC
Seperti telah dijelaskan di muka bahwa tujuan kedatangan orang-orang Eropa ke dunia timur antara lain untuk mendapatkan keuntungan dan kekayaan.
Tujuan ini dapat dicapai setelah mereka menemukan rempahrempah di Kepulauan Nusantara. Dalam menjalankan tugas, VOC ini memiliki beberapa kewenangan dan hak-hak antara lain:
- Melakukan monopoli perdagangan di wilayah antara Tanjung Harapan sampai dengan Selat Magelhaens, termasuk Kepulauan Nusantara;
- membentuk angkatan perang sendiri;
- melakukan peperangan;
- mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat;
- mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri;
- mengangkat pegawai sendiri; dan
- memerintah di negeri jajahan.
2. Keserakahan dan Kekejaman VOC
Pada tahun 1614 Pieter Both digantikan oleh Gubernur Jenderal Gerard Reynst (1614-1615). Baru berjalan satu tahun ia digantikan gubernur jenderal yang baru yakni Laurens Reael (1615-1619). Pada masa jabatan Laurens Reael ini berhasil dibangun Gedung Mauritius yang berlokasi di tepi Sungai Ciliwung.
3. VOC Gulung Tikar
Pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18, VOC mengalami puncak kejayaan. Penguasa dan kerajaan-kerajaan lokal di Nusantara umumnya berhasil dikuasai. Kerajaan-kerajaan itu sudah menjadi bawahan dan pelayan kepentingan VOC. Jalur perdagangan yang dikendalikan VOC menyebar luas membentang dari Amsterdam, Tanjung Harapan, India sampai Irian/Papua. Keuntungan perdagangan rempah-rempah juga melimpah.
C. Penjajahan Pemerintah Belanda
1. Masa Pemerintahan Republik Bataaf
Liberte (kemerdekaan), egalite (persamaan), dan fraternite (persaudaraan). Berdasarkan ide dan paham yang digelorakan dalam Revolusi Prancis itu, maka kaum patriot menghendaki perlunya negara kesatuan. Bertepatan dengan keinginan itu pada awal tahun 1795 pasukan Prancis menyerbu Belanda.
a) Pemerintahan Herman Willem Daendels (1808-1811)
1) Bidang Pertahanan dan Keamanan
Dalam rangka melaksanakan tugas mempertahankan Jawa dari serangan Inggris, Daendels melakukan langkah-langkah:
- Membangun benteng-benteng pertahanan baru.
- membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon.
- meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang-orang pribumi karena pada waktu pergi ke Nusantara
- membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang Provinsi Banten).
2) Bidang Politik dan Pemerintahan
Daendels juga melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkuat kedudukannya di Nusantara. Beberapa tindakan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
- Membatasi secara ketat kekuasaan raja-raja di Nusantara.
- Daendels memerintah secara sentralistik yang kuat dengan membagi Pulau Jawa menjadi 23 wilayah besar (hoofdafdeeling).
- berdasarkan Dekrit 18 Agustus 1808, Daendels juga telah merombak Provinsi Jawa Pantai Timur Laut menjadi 5 prefektur.
3) Bidang Peradilan
Daendels berusaha memberantas berbagai penyelewengan dengan mengeluarkan berbagai peraturan. (a) Daendels membentuk tiga jenis peradilan: (1) peradilan untuk orang Eropa, (2) peradilan untuk orang-orang Timur Asing, dan (3) peradilan untuk orang-orang pribumi.
4) Bidang Sosial Ekonomi
Beberapa kebijakan dan tindakan Daendels itu misalnya:
- Daendels memaksakan berbagai perjanjian dengan penguasa Surakarta dan Yogyakarta.
- meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan pajak dan penjualan tanah kepada swasta
- meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di pasaran dunia;
- rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan wajib hasil pertaniannya;
- melakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak swasta.
b) Pemerintahan Janssen (1811)
Pada bulan Mei 1811, Daendels dipanggil pulang ke negerinya. Ia digantikan oleh Jan Willem Janssen. Janssen dikenal seorang politikus berkebangsaan Belanda.
2. Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia (1811-1816)
a) Kebijakan dalam Bidang Pemerintahan
Sebagai imbalannya Hamengkubuwana III harus menandatangani kontrak bersama Inggris. Isi politik kontrak itu antara lain sebagai berikut.
- Sultan Raja secara resmi ditetapkan sebagai Sultan Hamengkubuwana III dan Pangeran Natakusuma (saudara Sultan Sepuh) ditetapkan sebagai penguasa di wilayah bagian dari Kasultanan Yogyakarta dengan gelar Paku Alam I;
- Sultan Hamengkubuwana II dengan puteranya Pangeran Mangkudiningrat diasingkan ke Penang; dan
- semua harta benda milik Sultan Sepuh selama menjabat sebagai sultan dirampas menjadi milik pemerintah Inggris.
b) Tindakan dalam Bidang Ekonomi
Beberapa kebijakan dan tindakan yang dijalankan Raffles sebagai berikut.
- Pelaksanaan sistem sewa tanah atau pajak tanah (landrent) yang kemudian meletakkan dasar bagi perkembangan sistem perekonomian uang.
- Penghapusan penyerahan wajib hasil bumi.
- Penghapusan kerja rodi dan perbudakan.
- Penghapusan sistem monopoli.
- Peletakan desa sebagai unit administrasi penjajahan.
Daftar Pustaka :
Sardiman AM, dan Amurwani Dwi Lestariningsih. 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud