Meyakini kitab-kitab Allah, mencintai Al-Quran tentunya sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari semenjak Tk telah diajarkan bagaimana agar kita selalu memiliki sikap meyakini terhadap kitab Allah dan mencintai Al-Quran dengan selalu membacanya setiap hari.
Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman meyakini kitab-kitab Allah, mencintai Al-Qura. Disini menemukan banyak informasi yang terdapat pada buku Kemendikbud RI keluaran resmi dan pemerintah.
1. Mari Renungkan
Mahasuci Allah Swt yang tidak menghendaki manusia hidup dalam kesesatan. Oleh karena itu, Dia memberikan arah yang jelas dengan cahaya petunjuk- Nya. Allah Swt memberikan petunjuk mengenai tata cara mendekatkan diri kepada-Nya.
Manusia yang dapat menjalani hidupnya dengan benar dan terarah akan merasakan kebahagiaan dalam kehidupannya. Sebaliknya, mereka yang menjalani hidup tanpa aturan dan seenaknya sendiri tentu akan lebih sering mengalami masalah, kesulitan, dan kegelisahan.
Petunjuk Allah Swt yang tertuang dalam kitab-kitab yang diturunkan- Nya merupakan panduan untuk kebahagiaan manusia di dunia sampai akhirat. Sekali lagi, kitab itu benar-benar berisi cara yang dapat membimbing kita untuk meraih kebahagiaan. Sungguh rugi manusia yang tidak pernah membaca, memahami, serta memegang teguh isi Kitab Suci itu. Sungguh rugi, sungguh rugi, dan sungguh merugi.
2. Dialog Islami
“Apakah semua Rasul itu mendapat wahyu dari Allah Swt?”
“Pada dasarnya semua Nabi itu mendapat wahyu untuk diajarkan kepada umatnya. Nabi-nabi yang kita yakini itu tidak semuanya menjadi Rasul, dan tugas mereka pun berbeda dengan Rasul. Rasul mendapat wahyu berupa kitab-kitab suci untuk diajarkan kepada umatnya, sedangkan Nabi hanya berlaku untuk dirinya sendiri. Wahyu ada yang ditulis dan ada yang tidak. Wahyu yang ditulis bentuknya berupa lembaranlembaran, yang disebut suhuf. Di antara yang ditulis itu ada yang juga dikumpulkan dan dibukukan menjadi kitab. Nah, jumlah kitab ini yang harus kita yakini ada 4.”
3. Mutiara Khazanah
a. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt.
Iman kepada kitab Allah Swt berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya. Ajaran yang terdapat di dalam kitab tersebut disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup agar dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dengan adanya kitab-kitab Allah Swt ini, manusia dapat membedakan mana yang benar (haq) dan mana yang salah (batil), mana yang bermanfaat dan mana yang mengandung mudharat (Keburukan).
Untuk lebih memahami hal tersebut, perhatikanlah firman Allah dalam Q.S. al-Māidah /5 : 16 berikut :
يَّهْدِيْ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ بِاِذْنِهٖ وَيَهْدِيْهِمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ – ١٦
Artinya : “Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridlaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin- Nya dan menunjukkan ke jalan yang lurus.” (Q.S. al-Māidah /5 : 16)
b. Nama-nama Kitab Allah Swt. dan Rasul Menerimanya
Ada 4 kitab yang diturunkan oleh Allah Swt ke dunia ini. Allah Swt juga memberikan nama-nama untuk kitab-kitab-Nya tersebut. Secara berurutan mulai dari yang pertama kali diturunkan hingga saat ini, keempat kitab yang wajib kita yakini adalah : Taurat, Zabur, Injil, dan al-Qur’ān.
1. Kitab Taurat (diturunkan pada abad ke-12 SM)
Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa a.s pada abad ke-12 SM. Nama Taurat berarti hukum atau syariat. Pada saat itu Nabi Musa a.s diutus oleh Allah Swt untuk berdakwah kepada bangsa Bani Israil. Oleh karena itu, tepat sekali kalau kita meyakini bahwa kitab Taurat diperuntukkan sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi kaum Bani Israil saat itu.
Adapun bahasa yang digunakan dalam kitab Taurat adalah bahasa Ibrani. yang tertuang dalam Firman Allah dalam Q.S. al-Mu’minun/23 : 49 berikut ini :
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ – ٤٩
Artinya : “Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada Musa a.s Kitab (Taurat), agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk. “ (Q.S. al-Mu’minūn/23 : 49)
Kitab Taurat yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Musa a.s untuk bangsa Bani Israil (kaum Yahudi) agar mereka senantiasa berada dalam jalan kebenaran.
Adapun pokok-pokok ajaran yang ada dalam Kitab Taurat yang diturunkan di Bukit Sinai tersebut adalah sebagai berikut:
- Perintah untuk mengesakan Allah Swt.
- Larangan menyembah patung/berhala.
- Larangan menyebut nama Allah Swt dengan sia-sia.
- Perintah menyucikan hari Sabtu
- Perintah menghormati kedua orang tua.
- Larangan membunuh sesama manusia.
- Larangan berbuat zina.
- Larangan mencuri.
- Larangan menjadi saksi palsu.
- Larangan mengambil hak orang lain.
c. Kitab Zabur (diturunkan pada abad ke-10 SM)
Kitab Zabur diturunkan Allah Swt kepada Nabi Daud a.s untuk bangsa Bani Israil atau umat Yahudi. Kitab ini diturunkan pada abad 10 SM di daerah Yerusalem. Adapun kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti. Firman Allah Swt. :
وَرَبُّكَ اَعْلَمُ بِمَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيّٖنَ عَلٰى بَعْضٍ وَّاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًا – ٥٥
Artinya : “Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian Nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud. “ (QS. Al-Isrā/17 :55).
3. Kitab Injil (diturunkan pada abad ke-1 M)
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s pada permulaan abad 1 M. Kitab Injil diwahyukan di daerah Yerusalem. Kitab ini ditulis pada awalnya dengan menggunakan bahasa Suryani. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Nabi Isa a.s., yakni kaum Nasrani.
Firman Allah Swt.:
قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ ۗاٰتٰنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّا ۙ – ٣٠
Artinya : Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19 : 30)
Kitab Injil berisi ajaran pokok yang sama dengan kitab-kitab sebelumnya. Namun, ada yang menghapus sebagian ajaran Kitab Taurat yang sudah tidak sesuai dengan zaman itu.
Secara umum Kitab Injil berisi tentang :
- Perintah untuk kembali mengesakan Allah Swt.
- Membenarkan keberadaan Kitab Taurat.
- Menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
- Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa a.s., yaitu abi Muhammad saw. (di samping ada di Kitab Injil, penjelasan ini juga terdapat dalam Kitab Taurat)
4. Kitab al-Qur’ān (diturunkan pada Abad ke-7 M, kurun waktu tahun 611-632 M)
Kitab al-Qur’ān merupakan kitab yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi dan Rasul yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw. Kitab Suci al- Qur’ān diturunkan Allah Swt sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
Firman Allah Swt. :
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ – ٣
Artinya: “Dia menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ăli ‘Imrān/3 : 3)
Setelah wahyu pertama yang diturunkan di Gua Hira tersebut, turunlah wahyu-wahyu berikutnya sampai seluruhnya diturunkan oleh Allah Swt.
Secara umum pokok-pokok ajaran yang terkandung dalam al-Qur’ān adalah :
- Akidah (keyakinan), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan, seperti mengesakan Allah Swt dan meyakini malaikat-malaikat Allah Swt.
- Akhlak (budi pekerti), yaitu berkaitan dengan pembinaan akhlak mulia dan menghindari akhlak tercela.
- Ibadah, yakni yang berkaitan dengan tata cara beribadah seperti śalat, zakat, dan ibadah yang lainnya.
- Muamalah, yakni berkaitan dengan tata cara berhubungan kepada sesama manusia.
- Tarikh (sejarah), yaitu kisah orang-orang dan umat terdahulu.
a. Kitab Allah Swt sebagai Petunjuk bagi Manusia
Kitab-kitab yang diturunkan Allah Swt kepada manusia melalui para utusan-Nya dimaksudkan agar dijadikan petunjuk bahwa keberadaan manusia di muka bumi. Karen manusia diciptakan oleh Allah Swt, maka hanya kepada- Nya manusia menyembah.
b. Al-Qur’ān sebabai kitab Suci Umat Islam
Al-Qur’ān merupakan kitab suci dari Allah Swt yang terjamin kemurniannya. Maksudnya, sejak awal diturunkan sampai sekarang bacaan al-Qur’ān dan isinya tidak mengalami perubahan, baik penambahan maupun pengurangan.
Allah Swt telah menjamin kemurnian al-Qur’ān ini sebagaimana tertuang dalam firman-Nya :
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ – ٩
Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya “. (Q.S. al-Hijr/15 : 9).
c. Perbedaan Kitab dengan Suhuf
Keterangan yang menyatakan bahwa suhuf itu benar adanya adalah firman Allah Swt berikut ini :
اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ – ١٨صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى – ١٩
Artinya :“Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’lā/87 : 18 – 19 ).
Secara rinci para Nabi dan Rasul yang menerima Suhuf dari Allah Swt
adalah :
- Nabi Ibrahim menerima 10 suhuf.
- Nabi Musa menerima 10 suhuf.
Kitab dan Suhuf mempunyai persamaan dan juga perbedaan. Persamaannya adalah keduanya sama-sama firman Allah Swt yang diturunkan kepada para rasul-Nya. Adapun perbedaan antara kitab dan suhuf antara lain :
- Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf.
- Bentuk dari kitab sudah dibukukan, sedangkan suhuf masih berbentuk lembaran-lembaran yang terpisah.
- Kitab biasanya berlaku lebih lama daripada suhuf.
d. Hikmah Beriman kepada Kitab Allah Swt.
- Memberikan petunjuk kepada manusia mana yang benar dan mana yang salah.
- Pedoman agar manusia tidak berselisih dalam menentukan kebenaran.
- Memberikan informasi sejarah kehidupan orang-orang terdahulu. Hal ini bisa menjadi pelajaran hidup yang berharga bagi umat manusia saat ini.
- Manusia dapat mengetahui betapa besarnya perhatian dan kasih sayang Allah Swt kepada para hamba dan makhluk-Nya.
- Manusia yang beriman akan dapat mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, karena di dalam kitab dijelaskan tentang perilaku yang baik dan buruk.
- Mensyukuri segala anugerah dan nikmat Allah Swt, termasuk pemberian petunjuk yang benar melalui kitab-kitab-Nya.
- Hati manusia menjadi lebih tenteram dan menambah ilmu pengetahuan.
- Memiliki sikap toleransi yang tinggi karena kitab-kitab Allah Swt memberikan penjelasan tentang penanaman sikap toleransi, saling menghormati, dan menghargai orang lain bahkan pemeluk agama lain.
- Meningkatkan kesabaran dalam menerima cobaan, ujian, dan musibah yang menimpa pada dirinya.
4. Refleksi Akhlak Mulia
Nah, sekarang kalian tentunya menjadi semakin tahu, bukan? Bahwa Allah menurunkan wahyu dan Kitab-kitab itu dengan maksud agar hamba-hamba-Nya menjadi terarah. Allah Swt menghendaki agar manusia dapat hidup dalam kedamaian serta kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sungguh indah jika pemahaman dan keyakinan ini dapat tertanam dalam hati dan mempengaruhi cara hidup kita.
5. Kisah Teladan
Luqman al-Hakim adalah orang yang disebut di dalam al-Qur’ān surah Luqman. Beliau terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya. Nama panjangnya ialah Luqman bin Unaqa’ bin Sadun.