Halo teman-teman! Apa kabarnya? Penulis harap kamu dalam keadaan sehat dan tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran ya. Nah, hari ini penulis ingin membagikan materi Seni Budaya kelas 10 bab 2 tentang Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi. Penasaran? Yuk, langsung simak ulasannya di bawah ini ya.
Bab 2: Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memiliki 3 ukuran atau memiliki ruang dan dapat di lihat dari semua sisi. Berdasarkan fungsinya, seni rupa tiga dimensi dibagi menjadi 2, yaitu terapan (applied art) dan murni (pure art). Karya seni rupa dapat pula di bedakan atau dikategorikan berdasarkan temanya.
Tema adalah gagasan pokok dalam sebuah karya seni. Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh seniman atau perupa dalam karyanya, tidak selalu tampak secara kasat mata (eksplisit) tetapi lebih sering tersirat (implisit).
Contohnya tema lingkungan, dapat diidentifikasi dengan objek-objek natural (alam) seperti flora, fauna atau pemandangan alam yang indah, tetapi dapat juga melalui objek yang berlawanan atau bertentangan dengan kaidah keindahan alam. Namun, pesan yang ingin disampaikan ada dalam tema yang sama yaitu kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
Mempelajari seni tidak terlepas dari estetika. Estetika identik dengan seni dan keindahan. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni menyebabkan pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada karya seni yang indah dan sedap dipandang mata. Namun, agar wawasan dalam melakukan apresiasi, kritik, dan berkarya seni semakin terbuka.
Menghadapi karya seni yang dikategorikan “tidak indah”, kamu tidak boleh memberi penilaian buruk. Harus lebih bijaksana untuk melihat latar belakang dibalik penciptaan sebuah karya seni, mencari nilai keindahan, dan kebaikan yang tersembunyi dari karya tersebut. Hal ini akan membantu kamu menjadi seorang kreator, apresiator, dan kritikus seni yang baik.
Nilai estetis karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subyektif. Nilai estetis bersifat objektif dengan memandang keindahan. Keindahan karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan, dan sebagainya.
Nilai estetis bersifat subyektif ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Contohnya, ketika kamu melihat karya seni patung abstrak, maka kamu dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa tersebut. Kamu merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut, tetapi temanmu tidak tertarik dan lebih tertarik pada karya lainnya.
Karya Rupa Tiga Dimensi
Berikut contoh karya seni rupa tiga dimensi yang termasuk applied art :
Berikut contoh karya seni rupa tiga dimensi yang termasuk pure art :
Tahapan Membuat Seni Rupa Tiga Dimensi
Pembuatan karya seni rupa tiga dimensi dilakukan dalam sebuah proses berkarya dengan beberapa tahap. Tahapan berbeda-beda sesuai dengan karakteristik bahan, teknik, dan alat yang digunakan. Tahapan dalam berkarya seni rupa tiga dimensi dimulai dari adanya motivasi untuk berkarya.
Motivasi dapat berasal dari dalam maupun dari luar diri perupanya. Ide atau gagasan berkarya seni rupa tiga dimensi dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti benda-benda di sekitar, peristiwa sehari-hari, dari media cetak maupun elektronik, dan sebagainya.
Setelah tema ditentukan, pilihlah bahan, media, alat dan teknik yang kamu kuasai atau ingin kamu coba dan mulailah berkreasi membuat karya seni rupa tiga dimensi. Agar lebih jelas, proses berkarya seni rupa tiga dimensi dapat dilihat pada bagan berikut :
Karya seni rupa ada yang memiliki makna simbolis. Unsur-unsur rupa yang terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi dapat menunjukkan atau menjadi simbol dari sesuatu.
Kekayaan seni budaya Nusantara menghasilkan beragam karya seni rupa tiga dimensi. Keunikan karya seni rupa tiga dimensi menunjukkan latar belakang budaya, keterampilan, dan kreativitas para perupanya. Kekayaan sumber daya alam yang kita miliki menyumbangkan beragam medium untuk berkarya seni rupa tiga dimensi.
Daftar Pustaka :
Soetedja, Zackaria dkk. 2017. Seni Budaya SMA/MA SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.