Halo teman-teman? Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu ya. Yuk kita lanjutkan materi bahasa Inggris kelas 10 bab 8. Kita akan membahas mengenai recount, dan beberapa materi lainnya.
Perhatian!
Untuk mengakses rangkuman materi semua bab, silahkan klik menu di bawah ini!
Chapter 8: My Idol
RECOUNT TEXT
Recount text merupakan salah satu jenis text yang menceritakan suatu kegiatan, kejadian atau pengalaman biasanya dimasa lampau. Tujuan dari teks ini ialah untuk menghibur orang yang mendengarkannya.
Generic Structure
Seperti halnya jenis teks lainnya, Recount mempunyai 3 struktur utama, diantaranya: Orientation, Event, dan Reorientation.
- Orientation
Merupakan pembuka dalam teks, yang mana menceritakan latar belakang, termasuk siapa, dimana, kapan dan bagaimana.
- Event
Serangkaian kejadian yang diceritakan dalam recount teks, biasanya ditandi dengan urutan kronologis.
- Reorientation
Bagian ini merupakan penutup teks, yang mana bisa merupakan penegasan atau tambahan opini dari penulis.
Supaya lebih jelas, teman-teman bisa mempelajari contoh teks recount berikut.
Meeting My Idol | Judul |
Afgan has always been my favorite singer. I had always been thinking of how I would feel when I met him. Then I was suddenly hit by lightning when I found out Afgan was coming to town for a concert in a local auditorium. A day before the concert, there would be a meet and-greet event at a local radio station. Feeling excited, I packed all my Afgan’s CDs to get his signature at the event. Afgan selalu menjadi penyanyi favorit saya. Aku selalu membayangkan bagaimana perasaanku saat bertemu dengannya. Kemudian saya tiba-tiba kaget ketika saya mengetahui Afgan datang ke kota untuk konser di auditorium lokal. Sehari sebelum konser, ada acara temu sapa di stasiun radio lokal. Sangat bersemangat, saya mengemas semua CD Afgan untuk mendapatkan tanda tangannya di acara tersebut. | Orientation Paragraph ini menjelaskan latar belakang cerita, yang mana menceritakan afgan yang menjadi penyanyi favorit penulis yang akan datang ke kotanya. |
On that bright and sunny Saturday morning, the radio station was full of Afganism (that’s how Afgan’s fans are called). They sat on the chairs prepared inside the radio station’s lobby. Some stood in rows in the front yard of the radio station. A spot inside a lobby was prepared with a mini stage for Afgan’s singing performance and a table for Afgan to sign Afganism’s memorabilia. Finally, after about 40 or 50 minutes wait, Afgan showed up from inside the radio station. He smiled and waved to all Afganism who had been waiting excitedly saying, “Good morning. How are you all?” The crowd went crazy. The shouts sounded like a mix of “Fine, thank you” and screams of Afgan’s name. Pada Sabtu pagi yang cerah dan terang itu, stasiun radio penuh dengan Afganisme (begitulah sebutan penggemar Afgan). Mereka duduk di kursi yang disiapkan di dalam lobi stasiun radio. Beberapa berdiri dalam barisan di halaman depan stasiun radio. Sebuah tempat di dalam lobi disiapkan dengan panggung mini untuk penampilan menyanyi Afgan dan meja untuk Afgan untuk menandatangani memorabilia Afganisme. Akhirnya, setelah menunggu sekitar 40 atau 50 menit, Afgan muncul dari dalam stasiun radio. Dia tersenyum dan melambai kepada semua Afganisme yang telah menunggu dengan penuh semangat sambil berkata, “Selamat pagi. Bagaimana kabarmu semua?” Kerumunan fans menggila. Teriakan itu terdengar seperti campuran “Baik, terima kasih” dan teriakan nama Afgan. Then, he started the event by singing his hit single “Dia dia dia”. Afganism went even crazier; they sang along with him throughout the song. Of course, I did too. I couldn’t take my eyes off this amazing singer who had released three albums. When he was finished with the song, the host announced that it was time for autographing the memorabilia. I prepared my CDs and began to stand in the line. When I arrived at the table, I was speechless. It was unreal just seeing him that close. I thought it was really cool seeing him like that because he really just felt like a normal person, which was awesome. He asked my name so that he could write it on the CD to say “To Mia, Love Afgan”. He was also very friendly, so I didn’t feel too nervous when I had a chance to take pictures with him. Kemudian, ia mengawali acara dengan menyanyikan lagu hitsnya “Dia dia dia”. Afganisme menjadi lebih gila lagi; mereka bernyanyi bersamanya sepanjang lagu. Tentu saja, saya juga melakukannya. Saya tidak bisa mengalihkan pandangan dari penyanyi luar biasa ini yang telah merilis tiga album. Ketika dia selesai dengan lagunya, pembawa acara mengumumkan bahwa sudah waktunya untuk menandatangani memorabilia. Saya menyiapkan CD saya dan mulai mengantre. Ketika saya tiba di meja, saya terdiam. Itu tidak nyata hanya melihatnya sedekat itu. Saya pikir itu sangat keren melihatnya seperti itu karena dia benar-benar merasa seperti orang normal, yang luar biasa. Dia menanyakan nama saya sehingga dia bisa menulisnya di CD untuk mengatakan “Untuk Mia, Cinta Afgan”. Dia juga sangat ramah, jadi saya tidak merasa terlalu gugup ketika saya memiliki kesempatan untuk berfoto dengannya. He was just an amazing person. That was one of the best days in my personal life history. Dia orang yang luar biasa. Itu adalah salah satu hari terbaik dalam sejarah kehidupan pribadi saya. | Event Penulis memulai ceritanya pada sabtu pagi dimana para fans berkumpul menunggu idolanya datang. Event Rangkaian kegiatan dilanjutkan ketika Afgan menyanyikan lagu unggulannya serta kegiatan lainnya. Reorientation Merupakan opini penulis mengenai sosok idolanya Afgan. |
Teman-teman jika melihat contoh di atas, maka kita bisa mengetahui ciri kebahasannya, diantaranya:
- Menggunakan past tense
- Then I was suddenly hit by lightning when I found out Afgan was coming to town for a concert in a local auditorium
- Afgan showed up from inside the radio station
- Then, he started the event by singing his hit single
- Menggunakan adverb of time atau adverb of place
- I found out Afgan was coming to town for a concert in a local auditorium
- On that bright and sunny Saturday morning, the radio station was full of Afganism
- Finally, after about 40 or 50 minutes wait, Afgan showed up from inside the radio station.
- Menggunakan konjungsi atau penghubung waktu
- Then, he started the event by singing his hit single
- Finally, after about 40 or 50 minutes wait, Afgan showed up from inside the radio station.
VOCABULARY BUILDER
Pada teks di atas, teman-teman juga akan menemukan kata-kata baru yang mana bisa kamu hafalkan untuk memperkaya kosa katamu. Apa saja kata-kata baru itu? Untuk lebih jelasnya simak ulasannya berikut.
1. hit by lightning (adjective) | surprised |
2. a meet-and-greet event (noun) | fan meeting |
3. excited (adjective) | very happy |
4. lobby (noun) | waiting room |
5. memorabilia (noun) | merchandise |
6. showed up (verb) | come and arrive |
7. waved (verb) | move |
8. crowd (noun) | a lot of people |
9. sang along (verb) | sing together |
10. autograph (noun) | signature |
11. speechless (adjective) | can’t say a word |
12. unreal (adjective) | unbelievable |
13. cool/awesome (adjective) | great |
14. friendly (adjective) | get along |
15. nervous (adjective) | anxious |
15. amazing (adjective) | wonderful |
PRONOUNCIATIONS
Selain kita mempelajari recount, di bab ini kita juga mempelajari bagaimana melafalkan kata yang kita temukan pada teks di atas. apa saja? Simak teksnya sebagai berikut ya!
Nah, itulah teman-teman kita sudah belajar materi bahasa Inggris kelas 10 bab 8. Semoga teman-teman lebih paham ya. Tetap semangat belajar dan nantikan materi bahasa Inggris selanjutnya.