Materi Seni Budaya kelas 12 Bab 5 Menata Gerak Tari Kreasi

Halo teman-teman! Apa kabarnya nih? Semoga kamu dalam keadaan sehat dan tetap semangat mengikuti pembelajaran ya. Kali ini penulis akan membagikan materi Seni Budaya kelas 12 bab 5 mengenai Menata Gerak Tari Kreasi. So, tanpa menunggu lama, yuk langsung simak ulasannya di bawah ini.

Bab 5:
Menata Gerak Tari kreasi


materi seni budaya kelas 12 bab 5

Jenis-Jenis Tari

materi seni budaya kelas 12 bab 5

Contoh-contoh Gerak Tari 

1. Gerak Tari Merak

materi seni budaya kelas 12 bab 5

Tari merak karya Rd. Tjetje Somantri. Ide gerak diciptakan oleh sang koreografer. Sang koreografer mengembangkan gerak dari gerak tradisional yang berkembang di Jawa Barat. Tari merak merupakan tari kreasi baru yang menirukan gerak dan perilaku burung merak jantan yang memperlihatkan keindahan sayapnya. 

2. Gerak Tari Kreasi Melayu

materi seni budaya kelas 12 bab 5

Gerak tari kreasi gaya Melayu yang mengolah lagu zapin menjadi tari kreasi.  Ide gerak yang diciptakan mengembangkan gerak-gerak tari melalui dan pengemasan geraknya lebih banyak mengolah ritmik dari musik lagu joged Melayu.

3. Gerak Tari Jaipongan

materi seni budaya kelas 12 bab 5

Karya tari Jaipongan pertama kali dipopulerkan oleh Gugum Gumbira. Ide gerak diciptakan sang koreografer yang mengembangkan gerak tari tradisional rakyat yang berkembang dari berbagai daerah di Jawa Barat. Gerak tersebut pada awalnya adalah salah satu gerak yang terdapat pada penyajian tari pergaulan yang memiliki fungsi sebagai tari hiburan. 

Pengelompokan Tari

Pengelompokan tari menurut jenis geraknya ada 2 yaitu gerak murni dan maknawi. Gerak murni adalah gerak yang mementingkan bentuk artistik atau kebutuhan keindahan dari gerak saja (dalam gerak tari Sunda terdapat beberapa istilah gerak capang, adeg-adeg, gerak keupat, dan jenis gerak lainnya yang hanya mementingkan keindahan termasuk bentuk gerak tari kreasi).  

Gerak maknawi adalah gerak yang mengandung makna (contohnya gerak sembah memiliki makna menghormati orang lain, gerak sawang memiliki makna melihat sesuatu yang dipandang jauh jaraknya, dan sejenisnya). 

Jenis Garis Gerak Tari

Garis gerak ada 2, yaitu simetris dan asimetris. Garis gerak simetris memiliki watak sederhana, kokoh, tenang, namun membosankan bila terlalu sering digunakan. Apabila dilihat, pola gerak pun memiliki kesan fokus sudut pandang seimbang. Garis gerak asimetris memiliki watak kurang kokoh, tetapi dinamis dan menarik. Apabila dilihat, pola gerak pun memiliki kesan fokus sudut pandang tidak seimbang.

Unsur-unsur Gerak Tari

Unsur-unsur gerak tari yaitu unsur tenaga, waktu, dan ruang. Unsur tenaga dalam berkaitan dengan penggunaan tenaga si penari. Tenaga dapat membedakan karakter tari yang berbeda, seperti karakter tari halus, tari ladak, dan tari gagah. 

Keberhasilan penari di atas pentas dalam membawakan tarian adalah dengan penerapan tenaga secara proporsional, artinya penari dapat membawakan tarian pada bagian mana harus menggunakan tenaga besar atau kuat dan pada bagian mana harus menggunakan tenaga lembut atau halus dan sebagainya.  

Unsur ruang secara umum diartikan ke dalam dua hal yaitu : 

  1. Ruang sebagai tempat pentas, yaitu tempat penari dalam melakukan gerakan sebagai wujud ruang secara nyata dan merupakan arena yang dilalui oleh penari saat menari. Pengertian ruang ini berupa arena dan panggung proscenium atau tempat pertunjukan lainnya. 
  2. Ruang yang diciptakan oleh penari ketika membawakan tarian. Gerak yang besar menggunakan ruang yang luas, gerak yang kecil menggunakan ruang sempit. 

Unsur waktu dalam gerak tari berkaitan dengan penyelesaian sebuah gerakan, ritme atau irama gerak yang dibawakan sekaligus yang mampu memberi nafas tarian sehingga tari lebih hidup dan dinamis. 

Pola hitungan dalam satu rangkaian gerak pokok atau peralihan adalah 1 (satu) x 8 (delapan). Dari 1 (satu) x 8 (delapan) tersebut terdapat beberapa desain gerak yang dapat dilakukan oleh penari dengan tingkat variasi gerak yang relatif beragam. Selain itu, dari 1 (satu) x 8 (delapan) juga kita dapat mengolah gerak dari unsur gerak kepala, badan, tangan, dan kaki. 

Jenis dan Fungsi Gerak Tari

Berdasar jenis dan fungsi gerak, gerak tari ada 2 yaitu gerak pokok dan gerak peralihan. Gerak pokok adalah gerak yang memiliki tingkat variasi gerak yang berbeda dari gerak yang satu ke gerak lainnya. 

Gerak peralihan adalah variasi gerak yang terdapat dalam sebuah tarian yang bentuk variasi geraknya dapat memiliki kesamaan desain gerak dengan beberapa gerak lainnya dalam satu penyajian tari secara utuh. Contohnya, dalam satu tarian terdapat 10 gerak tari, dari 10 gerak tari tersebut terdapat beberapa gerak pokok dan gerak peralihan.

Gerak dalam jenis tari kreasi, dapat dikembangkan menjadi beberapa sumber gagasan gerak. Sumber ide gerak dari tari kreasi dapat berangkat dari pola gerak tari tradisional, atau lepas dari pola gerak dalam tari tradisional. Sebuah penyajian tari memiliki struktur gerak yang jelas dan dapat kita amati. 

Keseluruhan gerak tersebut dapat kita kelompokan berdasarkan jenis dan fungsi gerak tari tersebut. Adapun klasifikasi gerak tersebut terbagi pada dua bagian secara umum, yakni kelompok gerak pokok dan kelompok gerak peralihan. Setiap gerak dalam kelompok tersebut memiliki tingkat variasi gerak sesuai dengan fungsi dan jenisnya. 

Dalam mengembangkan gerak tari, dapat dilakukan dengan beberapa cara sederhana, yaitu : 

  1. Mengembangkan gerak tari berdasarkan pola hitungan 1 (satu) x 8 (delapan)
  2. Mengembangkan tari berdasarkan prinsip-prinsip mengolah tempo dalam tari, yakni dengan tempo lambat, sedang, dan cepat 
  3. Pengembangan tari tetap berpatokan pada pola hitungan sebagai pegangan dalam melakukan gerak tersebut.

Daftar Pustaka: 
Budiman, A., dkk. 2015. Seni Budaya SMA/MA Kelas XII Semester 1. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also

Sistem dan Struktur Politik Ekonomi Indonesia Masa Demokrasi Terpimpin

Perlu kalian ketahui, dengan dikeluarkannya Dekret Presiden pada 5 Juli 1959, Presiden Soe…