Motivasi seseorang untuk kuliah adalah untuk mendapat penghidupan yang layak dengan pekerjaan yang ia dapat setelah selesai kuliah. Namun, seiring perkembangan teknologi muncul tren gap year pada kalangan anak kuliahan saat ini, sebenarnya apa itu gap year?
Gap Year ini sama dengan keputusan seseorang atau seorang mahasiswa untuk memilih cuti dari kegiatan belajar di kampus. Meskipun, belum banyak orang yang terkesan dengan konsep ini, tetapi ini merupakan salah satu alternatif bagi seorang mahasiswa.
Penjelasan Singkat Apa Itu Gap Year
Banyak yang tidak banyak tahu dengan apa itu gap year, gap year bukanlah momok yang menakutkan bagi seorang mahasiswa tetapi kebiasaan menunda dapat diartikan sesuatu yang buruk bagi seseorang tersebut termasuk seorang mahasiswa.
Kebiasaan menunda ini pasti pernah dirasakan bagi kebanyakan orang, terlebih jika orang tersebut masih berkutat dengan berbagai mata kuliah di tempat ia menuntut ilmu sebagai seorang mahasiswa dan hal tersebut ada hubungannya dengan istilah Gap Year.
Jadi, apa sebenarnya Gap Year itu? Dilansir dari Thesaurus.com, gap year atau yang dikenal dengan istilah sabbatical year merupakan sebuah periode atau masa dimana seseorang mengambil jeda atau rehat dari sekolah/universitas atau tempat ia menuntun ilmu.
Gap year atau dapat disebut dengan istilah cuti ini diambil oleh mahasiswa atau seorang siswa untuk berpergian, bekerja, atau menjadi voluntir. Hal ini biasanya dilakukan setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) sebelum memulai kuliah.
Tren gap year ternyata tak lepas dari sejarah masa lalu, gap year merupakan salah satu tradisi pemuda Jerman sebelum Perang Dunia I. Mereka melakukan gap year untuk berkliling Eropa sebagai proses pendewasaan dan menemukan jati diri.
Seiring dengan perkembangan jaman, pada tahun 1970’an tradisi gap year berkembang menjadi sebuah tren yakni backpacking atau traveling ke kawasan lain khususnya benua Asia yang dipopulerkan dengan buku panduan travel, Lonely Planet.
Di Amerika Serikat konsep gap year ini baru diperkenalkan pada tahun ’80an. Selain di Eropa dan Asia, tradisi gap yea ini sudah menyebar ke penjuru dunia seperti Ghana, Afrika Selatan, Veneuela, Australia dan Selandia Baru.
Tradisi ini semakin populer di Amerika Serikat setelah putri Barack Obama, Malia Obama mengumumkan rencananya mengambil gap year sebelum lanjut kuliah di Universitas Harvard. Malia mengisi masa gap year-nya dengan beragai kegiatan seperti magang dan menemani ayahnya melakukan tugas kenegaraan.
Alasan Mengambil Gap Year
Menunda kuliah atau mengambil cuti kuliah bukanlah hal yang sepele dan main-main. Keputusan tersebut memerlukan pemikiran dan renana yang matang sebelum benar-benar mengambil keputusan untuk gap year.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Karl Haigler dan Rae Nelson pada tahun 2013. Seseorang atau anak yang mengambil cuti sekolah atau kuliah sebagai kesempatan beristirahat dan menjernihkan pikiran setelah menghabiskan sebagian besar waktu dan hidupnya di bangku sekolah.
Selain itu, gap year dapat membuat seseorang mampu menyiapkan diri untuk lanjut kuliah. Sementara itu, alasan lain menyebut bahwa seseorang ingin lebih mengenal diri mereka sendiri sebelum melakukan komitmen untuk hidup.
Sebagian besar sekolah tinggi di negara-negara barat menyambut tren gap year ini sebgai hal yang positif. Menurut mereka, semua mahasiswa dan staf karyawan universitas cenderung memiliki kemampuan lebih ketimbang mereka yang tak melakukannya.
Pangeran William, Benedict Cumberbatch da J.K Rowling merupakan beberapa nama terkenal yang pernah mengambil masa cuti kuliah atau gap year sebelum akhirnya tren itu terkenal di Amerika Serikat.
Gap year dapat memberikan seseorang pelajaran yang tidak pernah di dapat ketika ia duduk di bangku sekolah. Tidak ada tekanan, tidak ada rutinitas, Anda dapat pergi kemana saja kapan pun sesuai dengan keinginan hati.
Kenyataan hidup yang sesungguhnya sangat berbeda jauh dari apa yang sering dipelajari di sekolah. Ketika seseorang melakukan salah di sekolah, maka kesalahan tersebut dapat dengan mudah untuk diperbaiki.
Sebaliknya, jika seseorang melakukan kesalahan di dunia nyata, maka ia akan membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaiki hal itu, bahkan kemungkinan untuk tidak dapat memperbaiki sangat tinggi.
Gap year juga disebut dengan masa pendewasaan diri, pada masa tersebut anak muda meninggalkan rumah mereka untuk dapat belajar hidup mandiri. Anak-anak tersebut tidak akan sekedar melakukan apa yang mereka sukai tetapi juga mencari keterampilan yang tak mereka dapat di sekolah.
Yang paling utama tentunya adalah kesempatan untuk lepas dari rutinitas, melakukan hal yang kamu suka, mengembangkan diri, berlatih bertanggung jawab dan memiliki kemampuan mengambil keputusan.
Apa Saja Kegiatan Selama Gap Year?
Tidak sulit untuk menentukan kegiatan apa yang dipilih selama masa gap year atau masa cuti kuliah. Pada umumnya, seseorang akan memilih untuk melakukan perjalanan keluar dari rasa nyaman, membuka wawasan dan menambah pengalaman hidup.
Lebih dari itu mereka yang melakukan kegiatan pada masa gap year juga dapat saling mengenal budaya berbeda dari tempat yang mereka tuju tersebut. Bertukar budaya dan memahami satu sama lain peradaban berbeda dari mereka.
Menghabiskan masa gap year juga dapat dilakukan di kota asal, seperti dengan turut serta menjadi relawan organisasi sosial, kursus keterampilan, magang, bekerja paruh waktu atau dapat mengekspresikan diri.
Mengekspresikan diri artinya Anda dapat melakukan sesuatu yang Anda suka dengan cara Anda dan sesuai dengan kata hati. Hal itu dapat berupa seperi, menulis buku, membuat film dan sebagainya. Setiap orang punya imajinasi yang tak berbatas.