Apakah kamu sedang mencari rangkuman materi IPA kelas 7 kurikulum terbaru? Jika iya, kamu berada di halaman yang tepat, kami menyediakan rangkuman materi lengkap dari kelas 7, 8, dan 9.
Rangkuman materi ini disusun dari buku terbitan kemdikbud, yang dirangkum tiap bab-nya agar mudah digunakan oleh siswa sebagai media belajar di rumah ataupun di sekolah.
Materi IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka Semester 1 dan Semester 2
No | Bab | Materi |
1 | Bab 1 | Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah |
2 | Bab 2 | Zat dan Perubahannya |
3 | Bab 3 | Suhu, Kalor dan Pemuaian |
4 | Bab 4 | Gerak dan Gaya |
5 | Bab 5 | Klasifikasi Mahluk Hidup |
6 | Bab 6 | Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia |
7 | Bab 7 | Bumi dan Tata Surya |
Materi IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka Semester 1
Materi Bab 1 | Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah
Sains atau dikenal dengan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) ada dimana-mana. Sains adalah ilmu yang mempelajari sistematis tentang alam dan dunia fisik. Cabang ilmu sains ada Biologi, Fisika, Kimia, Geologi, Astronomi dan Ekologi.
Biologi mempelajari tentang makhluk hidup. Cabang ilmu biologi contohnya Zoologi : tentang binatang, Botani : tentang tumbuhan, Mikrobiologi : tentang makhluk mikroskopis.
Laboratorium IPA adalah ruangan yang digunakan untuk melakukan percobaan atau eksperimen. Alat-alat di laboratorium IPA yaitu seperti gambar berikut :
Menjaga keselamatan di laboratorium IPA harus mengerti simbol dalam bahan di laboratorium sebagai berikut :
- Mudah terbakar : apabila terkena percikan api maka langsung muncul api.
- Mudah teroksidasi : mudah menguap apabila terkena udara kemudian terbakar.
- Berbahaya bagi lingkungan : bahan kimia tersebut dapat merusak ekosistem lingkungan.
- Mudah meledak : apabila terkena percikan api menimbulkan ledakan.
- Beracun : apabila terhirup atau terkena kulit bisa menyebabkan keracunan.
- Iritasi : apabila terkena kulit akan timbul kemerah-merahan karena iritasi
- Korosif : dapat merusak jaringan hidup apabila tersentuh tangan dan juga bisa menyebabkan karat pada benda-benda berbahan logam.
- Ilmuwan sains merancang percobaan menggunakan metode ilmiah.
Tahapan metode ilmiah yaitu :
- Melakukan pengamatan atau observasi
- Membuat rancangan percobaan
- Melakukan eksperimen atau percobaan
- Mengumpulkan dan menyajikan data
- Menarik kesimpulan
- Observasi atau pengamatan adalah hal-hal atau kejadian yang kita ingat atau lihat melalui kelima indra kita. Setelah observasi, tentukan masalah yang akan diteliti. Masalah ini berupa pertanyaan untuk diuji. Selanjutnya menentukan tujuan percobaan. Tujuan percobaan harus dapat diuji, dapan dilakukan, bukan pendapat pribadi.
- Hipotesis adalah dugaan sementara dari jawaban tujuan percobaan yang akan diteliti. Variabel adalah faktor, unsur, hal yang menentukan dapat berupa angka atau jenis dalam suatu percobaan. Variabel ada 3 yaitu variabel bebas, terikat, dan kontrol.
- Variabel bebas adalah hal, faktor yang diuji, dapat menentukan variabel lainnya. Variabel terikat adalah faktor yang diukur, yang muncul karena berubahnya variabel lain. Variabel kontrol adalah faktor yang dibuat tetap.
- Pengamatan dalam percobaan dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengamatan kualitatif merupakan deskripsi dengan menggunakan kata-kata. Contohnya Gelembung udara juga ada ketika kalian menuang minuman bersoda ke dalam gelas, ada suara fizz. Karena itulah minuman bersoda disebut juga dengan fizzi drink.
- Pengamatan kuantitatif dinyatakan dengan angka. Contohnya, sebelum memasukkan air yang akan dipanaskan ke dalam panci, kita mengukur volume air dengan menggunakan gelas ukur, yaitu sebanyak 200 mL. Hal ini juga disebut pengukuran dalam percobaan.
Tahapan dalam merancang suatu percobaan :
- Menentukan tujuan percobaan berdasarkan pengamatan keadaan sekitar
- Menuliskan hipotesis atau dugaan sementara hasil percobaan
- Mengdentifikasi variabel-variabel terkait dalam percobaan
- Mendaftarkan alat dan bahan yang dibutuhkan
- Menuliskan prosedur percobaan
Untuk mengakses materi lengkap klik tombol dibawah ini!
Materi Bab 2 | Zat dan Perubahannya
Dengan adanya perubahan iklim di dunia saat ini, mengakibatkan suhu secara global mengalami peningkatan. Kenaikan suhu ini mengakibatkan lapisan es di wilayah kutub meleleh. Hal ini dapat mendatangkan bencana di Bumi.
A. Wujud Zat dan Model Partikel
Semua benda kita kenal sebagai materi. kita akan gunakan istilah materi untuk menunjukkan benda-benda. Menurut wujudnya, materi dibedakan atas zat padat, zat cair dan gas.
B. Perubahan Wujud Zat
1. Meleleh dan Membeku
Ketika kalian memanaskan es batu, maka dalam waktu singkat es akan meleleh atau mencair, bukan? Ini adalah salah satu contoh perubahan wujud suatu materi, yaitu es yang merupakan zat padat berubah menjadi zat cair.
Namun apa yang sebenarnya terjadi pada partikel-partikel di dalam zat padat saat dipanaskan? Menaikkan suhu, melalui pemanasan, berarti memberikan energi untuk partikel-partikel sehingga mereka bergerak atau bergetar lebih cepat. Sama seperti manusia, ketika kita lapar maka kita cenderung diam, tidak banyak bergerak. Namun setelah kita makan, ada energi yang kita peroleh, maka kita akan bergerak lebih lincah.
Dalam hal perubahan pada zat padat, panas dari api atau dari lingkungan sekitar membuat partikel-partikel dalam zat padat bergetar lebih cepat sehingga terbentuk sedikit ruang antara partikel. Dengan panas yang terus diberikan, maka ikatan antara artikel lama kelamaan akan berkurang kekuatannya sehingga terbentuklah zat cair. Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan meleleh.
Berikut ini gambar Keadaaan partikel pada perubahan wujud meleleh dan membeku
Kebalikannya, apabila air disimpan dalam suhu yang sangat dingin, maka air tersebut akan membeku dan berubah wujud dari zat cair (air) menjadi zat padat, yaitu berupa es. Ketika air kehilangan energi panas karena didinginkan (artinya panas dari air keluar kepada udara dingin di sekitarnya), maka partikel-partikel air bergerak lebih lambat dan saling mendekat sampai terbentuk ikatan yang lebih kuat antara partikel dan partikel tidak dapat bergerak lagi. Mereka hanya bergetar saja. Saat inilah air berubah menjadi es.
2. Menguap dan Mengembun
Ketika kalian memanaskan air dalam panci maka lama kelamaan akan muncul gelembung-gelembung pada air. Saat muncul gelembung di mana air naik ke permukaan lalu dilepaskan ke udara berupa uap air itu disebut sebagai peristiwa mendidih.
Adapun saat air, yang merupakan zat cair, berubah menjadi uap air, yang merupakan gas, disebut sebagai proses menguap. Proses menguap dapat terjadi di bawah titik didih zat cair.
Berikut ini gambar Perbandingan proses mendidih dan menguap
Kebalikan dari proses menguap disebut mengembun atau kondensasi. Pada proses kondensasi, panas dari gas yang terbentuk berpindah ke udara di sekitarnya. Karena kehilangan energi panas, maka gas berubah menjadi zat cair.
3. Menyublim dan Mengkristal
Perubahan dari padatan yang dipanaskan, sampai menjadi gas, tanpa melalui tahapan menjadi cairan, disebut menyublim. Peristiwa sublimasi es kering (dry ice) sering dimanfaatkan untuk menyebabkan efek asap atau kabut saat konser musik, pertunjukan dan pagelaran seni bahkan acara pernikahan. Contoh lainnya adalah kapur barus yang digunakan untuk pengharum kamar mandi atau lemari.
Proses kebalikan dari menyublim, disebut sebagai mengkristal. Mengkristal merupakan perubahan wujud dari gas langsung menjadi padatan.
4. Titik Leleh dan Titik Didih
Gambar diatas merupakan Grafik perubahan wujud zat per satuan waktu yang menunjukkan kenaikan suhu akibat adanya pemanasan es hingga menjadi uap air.
Untuk mengakses materi lengkap klik tombol dibawah ini!
Materi Bab 3 | Suhu, Kalor dan Pemuaian
A. Suhu
1. Jadi, Apa yang Dimaksud Dengan Suhu?
Suhu pada dasarnya adalah besaran fisika yang hanya dapat dirasakan oleh indra. Tubuh manusia dapat merasakan suhu dalam bentuk rasa panas atau dingin. Saat kalian menempelkan telapak tangan ke pipi atau saat bermain di tengah terik Matahari, kulit terpapar sinar Matahari yang menyengat dan kemudian otak memberikan informasi rasa panas. Pun, ketika minum air es, otak kita memberikan respon informasi pengalaman rasa dingin. Tampak di sini bahwa suhu adalah ukuran derajat atau tingkat panas suatu benda.
2. Mengapa Kita Memerlukan Alat Ukur Suhu?
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dinamakan termometer. Prinsip kerja dari termometer adalah keseimbangan derajat suhu. Termometer akan menerima suhu dari lingkungan sekitar/ benda yang akan diuji. Secara alamiah, suhu akan mengalir dari derajat yang lebih tinggi ke derajat yang lebih rendah. Konsep ini dikenal juga sebagai Azas Black atau juga Hukum 1 Termodinamika.
3. Mengapa Kita Perlu Mengetahui Skala Suhu?
Skala suhu menunjukkan seberapa besar nilai suhu benda yang sedang diukur. Kemudian, agar semua orang di seluruh dunia menyimpulkan nilai suhu yang sama maka perlu ditetapkan skala suhu secara internasional.
4. Bagaimana Menentukan Skala Suhu?
Pada saat menetapkan skala suhu, maka orang perlu menentukan dua peristiwa di mana suhunya ditetapkan terlebih dahulu. Dua peristiwa tersebut harus dapat dihasilkan ulang secara mudah dan teliti di mana pun berada.
Untuk mengakses materi lengkap klik tombol dibawah ini!
Materi Bab 4 | Gerak dan Gaya
A. Gerak Benda
1. Perpindahan dan Jarak Tempuh Benda
Makhluk hidup bergerak dengan kemauan dirinya sendiri untuk mencari makanan. Lemari bergerak karena didorong oleh ayah. Gerak semua benda tersebut memerlukan informasi besarnya perpindahan yang diperlukan dari satu posisi ke posisi lainnya atau informasi tentang nilai lintasan yang dilalui gerak benda yang dikenal dengan jarak tempuh.
2. Apakah Kita Semua Bergerak Relatif?
Gerak semu adalah benda yang sebenarnya diam namun oleh pengamat teramati bahwa benda tersebut seolah-olah bergerak. Gerak semu biasanya diakibatkan oleh karena keadaan pengamat yang sedang berada dalam suatu sistem yang bergerak.
Contoh gerak semu yaitu pada saat kita naik bus, pohon-pohonan di tepi jalan seperti bergerak berlari meninggalkan kita. Padahal sebenarnya, yang bergerak adalah bus saat kita sedang berada di dalamnya. Jadi kita semua bergerak relatif.
3. Kenapa Waktu Tiba Bisa Berbeda?
Jarak yang ditempuh suatu benda diukur dari seberapa jauh benda itu telah bergerak dari titik acuan sebagai posisi awal.
Perpindahan adalah seberapa jauh suatu benda berpindah dihitung dari titik awal acuan, tanpa memperhatikan bentuk lintasan, apakah berkelok-kelok atau lurus. Semuanya diukur dengan menarik garis lurus dari posisi awal hingga posisi akhir benda.
Dengan membandingkan jarak tempuh terhadap waktu, akan mendapatkan nilai kelajuan sebuah benda ketika bergerak.
Kelajuan dapat ditulis dalam persamaan berikut.
Keterangan:
v = Kelajuan, satuannya m/s
s = Jarak tempuh, satuannya meter (m)
t = waktu, satuannya adalah sekon atau detik (s)
Kelajuan yang konstan atau bernilai tetap adalah kelajuan gerak suatu benda ketika setiap bagian jarak itu ditempuh dalam waktu yang sama.
Kelajuan tetap atau konstan ini biasanya hanya bisa terjadi dalam waktu sesaat atau sebentar saja (dalam hitungan detik atau menit). Maka dari itu laju tetap ini sering disebut laju sesaat. Pada kenyatannya, sangat sulit untuk membuat sebuah benda melaju dengan konstan dalam waktu yang lama. Untuk itu diperlukan konsep yang lebih praktis, yang dikenal sebagai kelajuan rata-rata.
Untuk mengakses materi lengkap klik tombol dibawah ini!
Materi IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka Semester 2
No | Bab | Materi |
5 | Bab 5 | Klasifikasi Mahluk Hidup |
6 | Bab 6 | Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia |
7 | Bab 7 | Bumi dan Tata Surya |
Materi Bab 5 | Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
1. Ciri – ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki ciri – ciri kehidupan. Makhluk tak hidup atau disebut juga dengan benda mati adalah benda yang tidak memiliki ciri – ciri kehidupan.
Ciri – ciri makhluk hidup yaitu : bernapas, bergerak, tumbuh dan berkembang, peka terhadap rangsang, berkembangbiak, memerlukan makanan dan minuman, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Bernapas artinya menghirup udara yang mengandung oksigen () dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida (). Makhluk hidup juga membutuhkan makanan dan minuman untuk memperoleh energi. Energi tersebut digunakan untuk bergerak, tumbuh dan berkembang.
Makhluk hidup memiliki kemampuan peka terhadap rangsang yang disebut dengan Iritabilitas. Selain itu, juga memiliki kemampuan berkembangbiak (reproduksi) untuk melestarikan keturunannya agar tidak punah.
2. Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup adalah cara pengelompokan makhluk hidup berdasarkan kesamaan dan ciri yang dimiliki. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.
Dasar – dasar klasifikasi makhluk hidup yaitu :
1). Klasifikasi berdasarkan kesamaan dan ciri – ciri yang dimiliki
2). Klasifikasi berdasarkan ciri – ciri bentuk tubuh (Morfologi) dan organ dalam tubuh (anatomi)
3). Klasifikasi berdasarkan ukuran, tempat hidup, cara hidup, dan manfaatnya
Sistem klasifikasi yang saat ini digunakan yaitu sistem klasifikasi Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan takson. Takson adalah urutan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri yang paling umum hingga ciri yang paling khusus. Ilmu yang mempelajari takson disebut Taksonomi.
Urutan Takson pada Makhluk Hidup
Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
1). Berdasarkan organ reproduksinya : menggunakan spora atau bunga
2). Berdasarkan habitusnya : termasuk perdu, semak, atau pohon
3). Berdasarkan bentuk dan ukuran daun : termasuk melengkung, menjari, sejajar, atau menyirip
4). Berdasarkan cara berkembangbiak : dengan seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif)
Kriteria Klasifikasi Hewan
1). Saluran pencernaan makanan : hewan tingkat rendah tidak punya, hewan tingkat tinggi punya saluran pencernaan makanan
2). Kerangka tubuh (skeleton) : kerangka luar (eksoskeleton) atau kerangka dalam (endoskeleton)
3). Anggota gerak : dengan kaki atau bukan kaki
Kunci Determinasi adalah keterangan tentang ciri – ciri makhluk hidup yang disusun berdasarkan ciri umum hingga ciri khusus untuk menemukan jenis (spesies) dari makhluk hidup. Kunci determinasi yang sederhana disebut kunci dikotom, yaitu keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan.
Materi Bab 6 | Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia
A. Bagaimanakah Pengaruh Lingkungan Terhadap Suatu Organisme?
1. Lingkungan Makhluk Hidup
Kecepatan pertumbuhan tanaman berbeda-beda untuk setiap perlakuan. Hal ini berarti lingkungan berpengaruh terhadap kehidupan suatu organisme. Lingkungan mengacu pada segala sesuatu yang berada di sekitar organisme.
Itu dapat dikategorikan sebagai lingkungan tanah (terestrial) atau lingkungan air (akuatik). Apapun lingkungannya, kemampuan organisme menopang hidup tergantung pada factor-faktor tertentu yang dapat diklasifikasikan sebagai benda tidak hidup (abiotik) atau benda hidup (biotik).
2. Lingkungan Abiotik
Tanaman sangat sensitif terhadap kondisi tanah, kualitas air dan udara yang tersedia. Jenis tumbuhan yang hidup pada daerah tertentu sangat tergantung kepada faktor tak hidup (abiotik). Jadi, baik hewan maupun tumbuhan tergantung pada faktor abiotik, misalnya cahaya, suhu, air, kelembaban udara, pH dan salinitas.
3. Lingkungan Biotik
Kehidupan suatu organisme juga sangat dipengaruhi oleh keberadaan faktor biotik, seperti tumbuhan, hewan atau organisme lainnya. Interaksi antara organisme ini mungkin bermanfaat atau bahkan merugikan bagi organisme itu sendiri, dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Interaksi antara makhluk hidup ini dapat berupa kompetisi, predasi atau hubungan interaksi lainnya.
Materi Bab 7 | Bumi dan Tata Surya
A. Sistem Tata Surya
Bumi adalah bagian dari sebuah sistem besar yang disebut Tata Surya. Dalam Tata Surya terdapat berbagai benda langit yang memiliki karakteristik tersendiri.
Penyelidikan-penyelidikan berkaitan dengan sistem Tata Surya dan berbagai benda langit di dalamnya telah dilakukan sejak zaman dahulu kala. Para ilmuwan terus mencari tahu keadaan di luar Bumi, baik melalui pengamatan jarak jauh menggunakan teleskop maupun dengan menjelajah antariksa dengan pesawat luar angkasa.
Berikut ini gambar Delapan planet dalam Tata Surya.
Menurut NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat), Tata Surya terdiri atas 8 planet, 5 planet kerdil, lebih dari 200 satelit, 995.369 asteroid, dan 3.679 komet. Setiap benda langit ini bergerak dengan orbit tertentu, terus menerus bergerak.
1. Delapan Planet dalam Tata Surya
Planet adalah anggota utama Tata Surya. Semua planet bergerak, gerakannya ada yang disebut revolusi dan ada yang disebut rotasi.
Gerak revolusi adalah gerakan planet memutari Matahari, sedangkan gerak rotasi adalah gerakan planet yang berputar pada sumbunya. Setiap planet mempunyai waktu bergerak dengan periode tertentu.
Para ilmuwan membagi planet-planet dalam Tata Surya ke dalam beberapa pengelompokan. Pengelompokan pertama menggunakan Bumi sebagai pembatasnya. Pada pengelompokan ini, ada 2 kelompok yaitu Planet Inferior dan Planet Superior.
Planet Inferior adalah planet-planet yang letaknya diantara Matahari dan Bumi, yaitu Merkurius dan Venus. Adapun Planet Superior adalah planet-planet yang letaknya setelah Bumi, yaitu Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Pengelompokan kedua adalah pengelompokan dengan menggunakan lintasan asteroid sebagai pembatasnya. Kelompok Planet Dalam merupakan planet-planet yang berada dalam orbit lintasan asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Rangkuman materi IPA kelas 7 SMP K13 Revisi
Rangkuman materi ini disusun berdasarkan materi yang bersumber dari buku BSE IPA Kelas 7 Kurikulum K13 Revisi.
Rangkuman Materi IPA Semester 1
Latihan soal PTS IPA kelas 7 semester 1 silahkan lihat di halaman ini klik Soal PTS IPA.
Rangkuman Materi IPA Semester 2
No | Bab | Rangkuman Materi | Materi PDF |
1 | Bab 7 | Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup | Download |
2 | Bab 8 | Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan | Download |
3 | Bab 9 | Pencemaran Lingkungan | Download |
4 | Bab 10 | Pemanasan Global | Download |
5 | Bab 11 | 1. Lapisan Bumi 2. Gempa Bumi, Gunung Berapi, dan Banjir | Download Download |
6 | Bab 12 | Sistem Tata Surya | Download |
Materi PDF sudah dapat didownload, silahkan klik download pada setiap bab yang diinginkan.
Untuk ringkasan materi IPA kelas 8 dan 9 silahkan cek di menu utama website ini, pilih menu Rangkuman Materi dan pilih kelas yang kamu inginkan. Sudah tersedia rangkuman materi sesuai kelas.
Rangkuman Materi Pelajaran Lainnya
No | Mata Pelajaran | Keterangan |
1 | IPA Terpadu | Sudah lengkap |
2 | IPS Terpadu | Sudah lengkap |
3 | PAI | Sudah lengkap |
4 | PKN | Sudah lengkap |
5 | Seni Budaya | Sudah lengkap |
6 | Prakarya | Sudah lengkap |
7 | B. Indonesia | Sudah lengkap |
8 | B. Inggris | Sudah lengkap |
9 | Matematika | Sudah lengkap |
Oiya, kamu juga bisa request materi apa yang kamu butuhkan biar kami dan tim konten website ini bisa menyediakannya dengan segera sesuai kebutuhan kamu.
Gimana cara request materi? Kamu bisa langsung chat ke admin website ini, atau kamu bisa langsung klik tombol requet materi di bawah ini. Nanti tim kami akan menguasahakan materi sesuai permintaan kamu.
Semoga kumpulan rangkuman materi IPA kelas 7 ini bisa bermanfaat untuk kebutuhan belajar di sekolah atau kebutuhan belajar mandiri di rumah.